JEDA.ID – Istilah kentang sofa kali pertama dicetuskan oleh Paus Fransiskus, pemimpin agama Katolik sejagad, untuk menggambarkan seorang pemalas yang menghabiskan sebagian besar waktunya duduk di sofa. Duduk terlalu lama memang tidak baik untuk kesehatan.
Dengan adanya aturan isolasi diri di seluruh dunia, sebagian besar kantor menyuruh karyawannya untuk bekerja di rumah agar terhindar dari infeksi virus corona. Namun karena tidak adanya aktivitas fisik tambahan seperti berjalan kaki ke kantor atau berjalan menaiki tangga, Anda akan dengan mudah menjadi kentang sofa. Berikut kerugian duduk terlama seperti dilansir dari Boldsky, Selasa (24/3/2020):
Jika Anda duduk terlalu lama maka proses pembakaran kalori juga akan berlangsung lama. Saat Anda berdiri atau beraktivitas lebih dari 300 kalori dapat terbakar saat itu juga. Sedangkan jika Anda hanya duduk seharian di depan komputer, kurang dari 60 kalori akan terbakar.
Tak hanya itu, sel-sel preadipocyte, yang merupakan prekursor sel lemak, akan merubah sel lemak lebih cepat dan lebih banyak saat Anda dalam keadaan berbaring atau duduk. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society, jika Anda duduk selama enam jam sehari atau lebih, risiko Anda meninggal dini akan meningkat 19% dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari tiga jam.
Tulang Anda mungkin melemah dan kehilangan beberapa kandungan mineral akibat terlalu lama duduk. Kegiatan ringan seperti berjalan dan bergerak telah terbukti bermanfaat bagi tulang Anda. Jika Anda tidak melakukan kegiatan fisik yang cukup, semakin tinggi kemungkinan Anda akan mengalami rapuh tulang.
Berbeda dengan Flu, Ini Kisah Pengalaman Pasien Covid-19 dari Hari ke Hari
Karena duduk dalam jangka waktu yang lama dan tidak melakukan olahraga, sistem kekebalan tubuh Anda mungkin akan menurun atau bahkan tidak berfungsi dengan baik. Padahal, jika sistem imun menurun tubuh akan rentan terserang penyakit dan virus.
Analisis penelitian lain menemukan hubungan antara duduk dan bahaya kematian akibat penyakit jantung coroner yang lebih tinggi. Studi tersebut mengatakan bahwa semakin banyak seseorang duduk, semakin besar peluangnya untuk meninggal dalam 12 tahun karena masalah jantung.
Ketika Anda duduk berjam-jam tanpa bergerak, tubuh tidak mampu membawa darah dengan leluasa ke kaki Anda, akibatnya terjadi penyumbatan di arteri. Anda mungkin akan merasakan mati rasa atau kram menyakitkan di kaki Anda. Namun puncaknya, duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan pembekuan darah.
Karena tidak bergerak seharian, tulang dan persendian Anda akan terasa kaku. Tak hanya itu, Anda juga pasti kerap kali mengalami sakit pada punggung. Kerugian lain yang ditimbulkan adalah melemahnya kekencangan tulang belakang dan dapat berisiko mengalami cedera punggung bagian bawah.
Hal ini juga berlaku pada tulang belakang Anda, ketika tidak adanya gerakan tulang belakang menjadi rentan terhadap kerusakan. Jika Anda melakukan beberapa aktivitas, seperti peregangan otot atau berjalan-jalan di sekitar meja kerja Anda cakram lunak antara tulang belakang akan terbentuk dan berkontraksi yang akhirnya dapat menyerap darah dan nutrisi.
Duduk di kursi dengan kaki menggantung seharian dapat memperlambat sirkulasi darah dalam tubuh Anda. Beberapa orang yang melakukan hal sama juga dapat mengalami masalah penyakit lainnya seperti pergelangan kaki bengkak hingga varises.
Orang-orang dengan duduk atau berbaring dalam jangka waktu lebih lama dinyatakan mudah sekali bingung dan kurangnya konsentrasi. Mereka dapat dengan mudah melupakan instruksi dan fakta-fakta kecil, dan sering ditemukan pada orang yang sering banyak menunda-nunda.
Pulih dari Jerat Corona, Wuhan Kembali Siap Sapa Dunia
Menjadi sofa kentang memiliki peningkatan risiko serangan jantung dan stroke ketika mereka menghabiskan berjam-jam menonton televisi. Karena 80% manusia di dunia ini lebih berisiko meninggal karena serangan jantung dan penyakit arteri. Duduk di meja kantor atau di depan komputer, memiliki risiko yang sama. Hal ini dapat menyebabkan pengaruh yang tidak sehat pada gula darah dan lemak darah Anda.
Keluar rumah untuk berlari atau pergi ke tempat gym adalah mustahil saat ini. Anda hanya diperbolehkan untuk tetap berada di dalam rumah. Namun Anda dapat melakukan hal berikut di waktu karantina untuk menghindari risiko penyakit karena duduk terlalu lama:
Setiap hari selama 10 menit lakukan peregangan dengan membalikkan dan menekuk tubuh Anda. Menggerakkan tubuh lebih sering akan membantu meregangkan seluruh tubuh dan mencegah kram otot. Lakukan aktivitas ini lima hingga enam kali sehari untuk membantu melawan penyakit duduk terlalu lama.
Berdiri selama beberapa menit akan membantu melonggarkan otot Anda serta membakar lebih banyak kalori daripada duduk. Anda bisa berdiri sambil meregangkan lengan dan jari di sela-sela pekerjaan Anda. Ini akan menurunkan risiko penyakit jantung, sakit punggung kronis, dan penyakit metabolisme lainnya.
Setelah makan siang, Anda bisa berjalan-jalan naik dan turun tangga atau berjalan-jalan di sekitar tempat kerja Anda. Tak hanya itu saat menelpon dengan teman kantor atau teman satu tim Anda juga dapat berjalan-jalan di sekitar ruangan. (Ria Sari Febrianti)
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…