JEDA.ID—Ada banyak mitos seputar Natal.Bahkan, mitos seputar Natal ini banyak diyakini di seluruh dunia.
Natal adalah hari untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Dunia. Karena itu, Hari Natal menjadi hari yang sangat dinantikan umat Kristiani di seluruh dunia.
Hari besar yang identik dengan pohon natal, kado dan segala ornamen berwarna merah, hijau dan emas ini ternyata juga menyimpan cerita tersendiri.
Dilansir dari Liputan6.com, Kamis (17/12/2020), berikut ini adalah mitos-mitos seputar hari natal yang banyak diyakini di seluruh dunia.
Figur yang digambarkan sebagai perempuan ini dikenal sebagai penyihir Natal dari Italia. Tak masuk dalam ketegori menyeramkan, La Befana digambarkan terbang menggunakan sapu dan membawa tas super besar. Menurut cerita kuno yang telah dikisahkan banyak generasi, ia akan mendatangi anak saat Epiphany Eve dan bertanya apakah mereka sudah jadi anak baik atau malah sebaliknya. Mirip seperti Santa Claus, hanya saja versi Italia.
Bisa dikatakan sebagai salah satu mitos Natal yang paling menyeramkan, Grýla dikisahkan sebagai troll gunung. Berdasarkan ceita rakyat dari Islandia, ia berjalan dari gunung ke gunung untuk mencari anak nakal. Ketika menemukan mereka, Grýla akan memakan anak tersebut.
Mincemeat pie yang merupakan hidangan Natal yang populer di beberapa negara disebutkan sebenarnya merupakan kreasi seorang kanibal di abad ke-16. Sementara resep sekarang terdiri dari buah, herbal, dan rempah seperti kayu manis, sang kanibal disebut menjadikan daging manusia sebagai bahan utama mincemeat pie.
Berdasarkan rumor yang beredar, cerita ini merupakan sebab di balik hidangan mincemeat pies tak pernah dilengkapi daging di dalamnya. Berjaga-jaga kalau legenda tersebut malah memengaruhi kebersamaan Natal.
Kembali ke cerita rakyat Islandia, terdapat Yule lads yang digambarkan sebagai pembunuh berdarah dingin. Dalam cerita tersebut, Yule lads beranggotakan 13 orang yang hidup bersama ibu mereka, Grýla, di gunung.
Jelang Natal, mereka turun ke desa dan menakut-nakuti penduduk. Secara bergantian, mereka mengunjungi 13 anak untuk memberi hadiah atau hukuman bagi mereka yang nakal.
Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, busana merah yang dipakai Santa Claus dikatakan awalnya merupakan upaya marketing Coca-Cola untuk memasarkan produk mereka.
Kemiripan imej mereka awalnya diragukan, namun sekarang cukup banyak orang percaya kalau busana Santa Claus memang terpengaruh langsung dari brand minuman soda tersebut.
Lelaki dengan perawakan digambarkan menakutkan tersebut telah jadi cerita rakyat di beberapa negara Eropa sejak abad pertengahan. Disebutkan, saat Natal, ia akan meninggalkan permen di depan rumah anak berkelakuan baik dan menculik anak-anak nakal.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…