JEDA.ID–Kebakaran pabrik menjadi salah satu bencana di tempat kerja yang paling mematikan. International Labour Organization (ILO) bahkan menyebut kebakaran pabrik tepat berada di bawah bencana alam dalam kasus kecelakaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
”Dalam sejarah kecelakaan tunggal K3, mungkin hanya kebocoran bahan kimia di Bhopal dan kecelakaan tambang batu bara bawah tanah yang mengakibatkan lebih banyak korban tewas dibandingkan kebakaran yang terjadi di pabrik-pabrik di seluruh dunia,” sebut ILO dalam buku Manajemen Risiko Kebakaran yang dikutip dari laman ILO, Sabtu (28/9/2019).
Salah satu kebakaran besar yang sampai menimbulkan efek besar adalah kebakaran pabrik garmen di New York pada 1911. Kebakaran hebat yang melanda pabrik pakaian Triangle itu menyebabkan 146 orang meninggal.
Bencana industri yang besar ini menyebabkan munculnya perundang-undangan nasional untuk memperkuat langkah-langkah tempat kerja dalam melakukan pencegahan kebakaran dan memperbaiki kondisi kerja bagi pekerja industri garmen.
Berikut deretan kebakaran pabrik garmen yang menelan korban jiwa sebagaimana tertulis di buku Manajemen Risiko Kebakaran.
11 September 2012: Yegoryevsk, Rusia, 14 orang meninggal
11 September 2012: Karachi, Pakistan, 289 orang meninggal
17 Januari 2011: Wuhan, China, 14 orang meninggal dan 4 luka
14 Desember 2010: Dhaka, Bangladesh, 31 orang meninggal
21 Januari 2007: Shenzhen, China, 7 orang meninggal
23 Februari 2006: Chittagong, Dhaka, Bangladesh, 54 orang meninggal dan 100 luka
5 Januari 2005: Narayanganj, Bangladesh, 23 orang meninggal
13 Desember 1993: Gaofu, Fuzhou, Fujian, China, 61 orang meninggal
27 Desember 1990: Saraka, Bangladesh, 32 orang meninggal
31 Oktober 1941: Huddersfild, Inggris, 49 orang meninggal
25 Maret 1911: New York, AS, 146 orang meninggal
Selain pabrik garmen, kebakaran di tempar kerja yang paling sering terjadi adalah di pabrik petasan. Kebakaran di pabrik petasan biasanya ditandai dengan munculnya letusan hebat.
3 Oktober 2012: Pabrik petasan di Qadian, Punjab, India, 1 orang meninggal dan 5 luka (ledakan)
11 September 2012: Pabrik sepatu di Lahore, Pakistan, 25 orang meninggal
5 September 2012: Pabrik kembang api di Sivakasi, India, 27 orang meninggal (ledakan)
25 Agustus 2012: Kebakaran di kilang minyak di Paraguaná, Venezuela, 48 orang meninggal dan 151 luka (ledakan)
6 Mei 2012L: Pabriok karet sintetis di Map Ta Phut, Rayong, Thailand, 12 orang meninggal dan 100 luka (ledakan)
20 November 2011: pabrik kimia di Xintai, Shandong, China, 14 orang meninggal (ledakan)
17 Oktober 2011: pabrik kembang api di Raidighi, India, 42 orang meninggal
3 Oktober 2011: pabrik kembang api di Sattur, Tamil Nadu, India, 2 orang meninggal (ledakan)
6 Agustus 2011: pabrik kembang api di Sivakasi, India, 6 orang meninggal (ledakan)
16 Agustus 2010: pabrik kembang api di Yichun, Heilongjiang, China, 19 orang meninggal dan 153 luka (ledakan)
7 Juli 2009: pabrik peatsan di Tamil Nadu, India, 17 orang meninggal (kebakaran)
21 Juni 2009: pabrik pengolahan di Anhui, China, 16 orang meninggal dan 43 luka (ledakan)
25 April 2008: pabrik furnutur di Lissasfa, Casablanca, Maroko, 55 orang meninggal (kebakaran)
21 Oktober 2007: pabrik sepatu di Putian, Provinsi Fujian, China, 37 orang meninggal
22 November 2006: pabrik kulit di Kolkata, India, 9 orang meninggal
26 Juni 2002: pabrik alas kaki di Agra, Uttar Pradesh, India, 42 orang meninggal (kebakaran)
30 Juni 2000: pabrik kembang api di Guangdong, China, 36 orang meninggal
22 April 2000: pabrik pengolahan di Qingzhou, Shandong, China, 38 orang meninggal (kebakaran)
21 September 1997: Pabrik sepatu di Jinjiang, Fujian, China, 32 orang meninggal
20 November 1993: Pabrik mainan di Zhili, Kuiyong, Shenzhen, China, 81 orang meninggal (kebakaran)
3 Mei 1993: Pabrik mainan di Kader, Thailand, 188 orang meninggal
3 September 1991: Pabrik pengolahan di Hamlet, North Carolina, AS, 25 orang meninggal (kebakaran)
26 Juni 1971: Kilang minyak di Czechowice- Dziedzice, Polandia, 37 orang meninggal dan 105 luka (kebakaran)
18 November 1968: Pabrik kain pelapis di Glasgow, Inggris, 24 orang meninggal
2 Maret 1960: Pabrik manufaktur di Busan, Korea Selatan, 68 orang meninggal dan 44 luka
ILO menyebutkan ada tiga persyaratan dasar kebakaran bisa terjadi dan semakin membesar. Pertama, adanya bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar, sumber pemantik api, dan adanya oksigen di udara untuk mendukung pembakaran.
”Kemampuan mengelola dan mengurangi risiko yang terkait dengan ketiga elemen ini akan banyak mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran serius,” sebut ILO.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…