JEDA.ID-Corona mengganas kembali, tercatat ada lima negara kembali lockdown. Lima negara kembali lockdown lantaran jumlah kasus corona mengalami lonjakan.
Hal ini juga dikarenakan merebaknya mutasi baru virus Corona di Inggris yang mengharuskan banyak negara menutup akses keluar-masuk atau lockdown.
Sejauh ini, telah tercatat sebanyak lima negara di dunia yang memberlakukan lockdown akibat meningkatnya kasus positif virus Corona, meliputi Libanon, Inggris, Jepang, Thailand, hingga China.
Dirangkum dari detikcom, Senin (11/1/2020), berikut daftarnya.
Libanon mengumumkan bahwa negaranya akan memberlakukan lockdown penuh selama tiga pekan. Itu juga termasuk pembatasan jam malam mulai pukul 18.00 petang hingga 05.00 pagi guna menekan peningkatan kasus Covid-19. Lonjakan tersebut membuat tenaga media kewalahan dalam menangani pasien.
Dikutip dari CNA, Menteri Kesehatan sementara Libanon, Hamad Hasan mengumumkan lockdown akan dimulai pada Kamis, 7 Januari hingga 1 Februari 2021.
“Jelas bahwa tantangan pandemi telah mencapai tahap yang sangat mengancam nyawa warga Libanon karena rumah sakit tidak mampu menyediakan tempat tidur,” jelas Hasan pada Kamis (7/1/2021).
Di sisi lain, penguncian wilayah ini dilakukan di tengah kekhawatiran masyarakat akan meningkatnya pengangguran, inflasi, dan kemiskinan.
Lockdown di Inggris diumumkan Perdana Menteri Boris Johnson. Hal ini menyusul kasus varian baru Covid-19 di Inggris yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
“Jelas bahwa kita semua perlu berbuat lebih banyak lagi untuk mengendalikan kasus varian baru corona ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi memerintahkan Anda semua untuk berdiam diri di rumah,” paparnya pada Senin (4/1/2021).
Johnson belum membeberkan kapan lockdown akan dihentikan. Tetapi, berdasarkan perkiraan beberapa pihak aturan yang dimulai sejak Rabu (6/1/2021) berlaku hingga pertengahan Februari mendatang.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah hanya akan mengizinkan warganya bepergian keluar rumah dengan beberapa alasan seperti belanja kebutuhan, berolahraga, hingga kebutuhan medis. Selain itu, Johnson menegaskan warga tetap bisa keluar rumah guna menghindari ancaman kekerasan dalam rumah tangga, sebuah isu yang banyak dibahas di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah Inggris akan membatasi perjalanan internasional. Johnson menjelaskan perjalanan luar negeri saat lockdown hanya diperbolehkan bagi mereka ‘yang memiliki izin legal’ seperti urusan pekerjaan ataupun bisnis.
Jepang mulai memberlakukan lockdown di Tokyo, Chiba, Saitama, hingga Kanagawa dikarenakan naiknya gelombang ketiga COVID-19. Peraturan ini dimulai pada Jumat 8 Januari sampai 7 Februari.
Sementara itu, di Tokyo tercatat 2.400 kasus positif infeksi virus Corona baru yang menyebabkan pemberlakuan status darurat di Jepang.
Penyebaran cepat virus Corona baru secara nasional dikhawatirkan berdampak besar pada kehidupan masyarakat dan perekonomian. Berdasarkan itu, kami mengeluarkan keadaan darurat,” ujar Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di pertemuan satgas virus pemerintah, Kamis (7/1/2021).
Pengetatan aturan di Jepang dilakukan guna menekan angka kasus Covid-19 di kelab malam dan restoran, yang selama ini menjadi tempat dengan risiko transmisi virus Corona tertinggi. Dengan ini, restoran dan bar hanya diizinkan buka hingga pukul 8 malam dan melarang menjual alkohol di atas jam 19.00.
Penduduk di Tokyo pun diimbau tidak ke luar rumah di atas jam 20.00. Selain restoran, perkantoran di Tokyo akan mempekerjakan karyawannya di rumah. Namun, lonjakan virus Corona yang terus signifikan tak membuat pemerintah Jepang menetapkan status darurat nasional karena khawatir akan perekonomian yang baru pulih dari resesi.
Pemerintah Thailand pun ikut memberlakukan lockdown termasuk pemberlakuan jam malam di Kota Bangkok dimulai 4 Januari hingga 1 Februari karena lonjakan kasus Covid-19. Sekolah-sekolah di Kota Bangkok ditutup dalam dua pekan.
Selain itu, pemerintah akan membangun banyak pos pemeriksaan di penjuru kota.
“Kami sebenarnya tidak ingin menggunakan tindakan ekstrem seperti lockdown dan memberlakukan jam malam, tapi kami membutuhkan cara yang lebih kuat untuk mencegah lonjakan baru,” jelas Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Thailand, Taweesin Visanuyothin dikutip dari AFP, Sabtu (2/1/2021).
China adalah negara selanjutnya yang memberlakukan lockdown sejak 29 Desember 2020. Pemerintah Beijing menutup 10 wilayah di distrik Shunyi setelah dilaporkan adanya 16 infeksi dan tiga kasus asimtomatik Covid-19 pada 18 Desember.
Seorang pejabat Kota Beijing menuturkan enam desa, tiga bangunan, dan satu zona industri termasuk dalam daerah-daerah yang kembali diberlakukan lockdown.
Dikutip dari CNA, Pemerintah Beijing pun membatalkan pertemuan skala besar meliputi pameran kuil, kegiatan olahraga, hingga pembatasan kerumunan.
Beijing juga mendesak agar warganya tetap di rumah selama liburan.
Dikutip dari Global Times, perwakilan Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Beijing, Pang Xinghuo, mengemukakan bahwa mereka menutup sementara wilayah di Xidulan dan Donghaihong, dekat Jalan Lingkar Luar Enam di Distrik Shunyi dan Chaoyang dikarenakan kasus penularan virus Corona.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…