JEDA.ID–Ketika terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023, Alexander Marwata, mencetak sejarah. Dia menjadi pimpinan KPK yang menjabat dua periode.
Bila pada periode 2015-2019, Alexander Marwata punya partner Agus Raharjo, Saut Situmorang, Laode M. Syarif, dan Basaria Panjaitan, pada periode 2019-2023, dia akan bersama Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango, menjadi pimpinan KPK.
Firli yang akan menjadi Ketua KPK. Alex, Lili, Nurul, dan Nawawi menjadi Wakil Ketua KPK. Kelimanya dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (20/12/2019). Alexander Marwata yang lahir pada 26 Februari 1967 menghabiskan masa kecilnya di Klaten, Jawa Tengah.
Dia bersekolah di SD Plawikan I Klaten (1974-1980) kemudian SMP Pangudi Luhur Klaten (1980-1983). Alexander Marwata kemudian pindah ke Jogja untuk menempuh pendidikan di SMAN 1 Yogyakarta (1983-1986).
Sofyan Basir: Bankir, Listrik, dan Lolos dari Jeratan KPK
Setelah lulus dari SMA unggulan di KOta JOgja itu, Alexander Marwata melanjutkan pendidikan tinggi di DIV Jurusan Akuntansi STAN Jakarta. Baru kemudian pada 1995, dia melanjutkan sekolahnya lagi S1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.
Karier birokrat Alexander Marwata banyak dihabiskan di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dia di lembaga yang mengawasi pembangunan dan keuangan itu selama 1987-2011.
Kemudian pada 2012 dia menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selama menjadi ”wakil Tuhan” dia juga mengurusi berbagai kasus korupsi. Dia termasuk menjadi hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Pada 2015, dia mendaftar menjadi calon pimpinan KPK. Setelah melalui serangkaian fit and propertest, dia lolos menjadi pimpinan KPK periode 2015-2019. Dia kemudian kembali mendaftar menjadi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.
Selain, Alexander Marwata, pimpinan KPK jilid IV yang juga mendaftar adalah Laode M. Syarif dan Basaria Panjaitan. Hingga akhir uji kelayakan dan kepatutan di DPR, hanya Alexander Marwata yang akan kembali menduduki pimpinan KPK bersama empat orang lainnya.
Saat uji publik, Alex ditelisik soal dugaan dirinya sebagai ‘orang titipan’. Di hadapan pansel Alex membantah hal tersebut. Dia juga membeberkan apa yang menjadi tugas rumah KPK dan segelintir upaya melemahkan lembaga antirasuah ini.
“Saya bukan titipan siapa pun, saya jarang komunikasi dengan pejabat siapa pun, tidak ada pertemuan pribadi dengan pejabat penyelenggara negara dan DPR,” tegas Alex di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2019), sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.
Selama proses uji kelayakan di DPR, ada juga sejumlah kejutan yang muncul dari ucapan Alexander. Misalnya tentang orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK hanyalah orang goblok.
Teten Masduki: Guru Matematika, Panglima Domba, Kini Menkop & UMKM
”Kalau boleh saya katakan, hanya orang yang goblok saja yang kena OTT itu,” kata Alexander dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019), seperti diberikan Detikcom.
Tak hanya itu, Alexander juga mengkritik pengumuman pemanggilan saksi oleh KPK. Menurut Alexander, pengumuman pemanggilan saksi itu dapat membuat orang tersebut dihakimi publik. Alex mengatakan akan mengevaluasi hal itu jika nanti kembali terpilih sebagai pimpinan KPK.
“Ini yang mungkin kita evaluasi lagi. Saya sih setuju kalau ini dievaluasi lagi terkait dengan suara gaduh. Rasa-rasanya teman-teman di kepolisian-kejaksaan bisa bekerja tanpa kegaduhan. Kenapa kita enggak bisa,” kata Alexander.
Alexander Marwata kali terakhir melaporkan hartanya pada 27 Februari 2019. Total harya yang dimiliki adalah RP4.968.145.287. Namun, dia memiliki utang Rp1 miliar sehingga harta bersihnya tinggal Rp3,96 miliar.
Kabinet Indonesia Maju Didominasi Menteri Berzodiak Libra & Leo
Dia tercatat memiliki dua bidang tanah dan atau bangunan di Tangerang Selatan senilai Rp3.044.036.000. Kemudian untuk kendaraan, Alexander punya sepeda onthel Rp500.000, sepeda motor Honda Kirana Rp4 juta dan Honda Beat Rp10 juta.
Untuk mobil, Alexander Marwata punya Toyota Rush keluaran 2014 senilai Rp150 juta dan SUV Chevrolet Captiva tahun 2016 senilai Rp250 juta. Harta lainnya yang dimilikinya berupa harta bergerak lainnya, surat berharga, dan kas.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…