JEDA.ID–Delapan bulan setelah diperkenalkan di Paris Motor Show 2018, mobil nasional Vietnam, VinFast, mulai dikirim ke tangan konsumen pada pertengahan Juni 2019. Vietnam hanya butuh waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan lahirnya proyek mobil nasional.
Di bawah naungan perusahaan konglomerat Vingroup JSC , VinFast menandai peluncuran kendaraan pertamanya dari jalur perakitan pada Jumat, (16/06/2019). VinFast akan memenuhi pasar domestik Vietnam di segmen sedan dan SUV kelas menengah yang sebelumnya sudah diramaikan pabrikan asal Jepang seperti Toyota dan Honda, serta mobil asal Amerika Serikat (AS), Ford.
“Dalam waktu kurang dari 72 jam, mobil bermerek Vietnam pertama secara resmi akan dikendarai di jalan-jalan Vietnam,” kata Direktur Jenderal Vingroup, Nguyen Viet Quanghe, seperti dikutip dari Detikcom, Minggu (16/6/2019).
VinFast tidak dikerjakan sendiri. Banyak pihak terlibat dalam proyek mobil nasional (mobnas) pertama Vietnam ini. “Kami melakukannya dalam 24 bulan padahal biasanya OEM membutuhkan waktu hingga 60 bulan,” tutur CEO VinFasy yang sebelumnya bekerja untuk General Motors, Jim deLuca, beberapa waktu lalu.
VinFast menggandeng General Motors pada awal 2018 lalu. kesepakatan yang dicapai di antaranya General Motors setuju pabrik mereka digunakan VinFast. Produsen mobil nasional Vietnam itu juga dibolehkan untuk menjadi distributor eksklusif mobil Chevrolet di Vietnam.
Proyek mobnas Vietnam ini juga melibatkan banyak pekerja. Tercatat 60.000 orang terlibat untuk mewujudkan lahirnya mobil nasional. Desainer mobil top Eropa ikut dilibatkan dalam mengembangkan mobil ini.
Membuat mobil nasional menjadi salah satu cara bagi Vietnam menjegal dominasi kendaraan asal Jepang, Eropa, hingga Amerika yang menjamur. VinFast ingin menjadi perusahaan lokal pertama yang menantang merek-merek terkemuka seperti Toyota, Ford, juga Honda.
“Saya ingin VinFast bisa mendominasi di kawasan regional dan juga global,” ujar Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam peresmian pabrik VinFast yang dibuat dalam waktu 21 bulan di kawasan Haiphong, Vietnam.
VinFast bakal memproduksi 250.000 unit mobil pada sesi pertama. Diharapkan pada 2025, VinFast mampu memproduksi 500.000 mobil. Pada tahap awal, ada 10.000 mobil yang telah dipesan.
VinFast menghadirkan dua produk yaitu LUX A2.0 Sedan dan LUX SA2.0 SUV. Keduanya dideskripsikan sebagai mobil berdesain Italia dengan teknologi Eropa dan memiliki semangat Vietnam.
Sebelumnya, VinFast telah melakukan survei terkait desain mobil kepada 62.000 orang di Vietnam. Hasilnya, mobil VinFast harus terlihat halus, rapi, modern, dan tentu memberi kepuasan kepada pemiliknya.
Ketika Vietnam melaju dengan VinFast, proyek mobil nasional di Indonesia masih penuh tanda tanya. Indonesia sebenarnya lebih dahulu mengembangkan proyek mobnas. pada 1993 ada mobil Maleo yang berkapasitas 1.200 cc. Proyek ini hasil kerja sama dengan perusahaan asal Australia, Orbital.
Setelah itu ada Timor. Program mobnas milik PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto ini didukung penuh pemerintah Suharto melalui kebijakan resmi (keppres dan inpres). Proyek mobnas yang menggandeng produsen otomotif Korea Selatan ini kemudian mandek.
Kemudian ada beberapa nama mobil lokal Indonesia seperti Tawon yang diproduksi oleh PT Super Gasindo, Komodo diproduksi PT Fin Komodo Teknologi, hingga Esemka.
Esemka kali pertama diperkenalkan kepada publik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjadi Wali Kota Solo pada 2012 lalu. Selepas itu, rencana produksi massal hingga pemasaran mobil Esemka mengalami pasang surut.
Kini, proyek Esemka digarap PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). PT SMK memiliki pabrik di Kecamatan Sambi, Boyolali. Berkali-kali kabar mengaspalnya mobil dalam negeri ini mengemuka, namun tak kunjung terealisasi.
Cawapres nomor urut 01, Ma’ruf Amin, yang berduet dengan Jokowi dalam Pilpres 2019 sempat menyebut Esemka akan diluncurkan pada Oktober 2018. Namun, hingga 2019, belum ada kejelasan peluncuran mobil Esemka.
Terakhir, ada delapan tipe mobil Esemka lolos uji tipe di Kementerian Perhubungan pada April 2019 lalu. Tipe tersebut sudah termasuk kendaraan niaga dan penumpang. “Semuanya sudah lolos uji tipe,” ujar Direktur Sarana Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sigit Irfansyah sebagimana dikutip dari Bisnis.com.
Delapan kendaraan bensin racikan Esemka yang diageni PT Solo Manufaktur Kreasi yang lolos uji tipe Kemenhub yakni Bima 1.3 (4×2) M/T, Bima 1.8D (4×2) M/T, Bima 1.0 (4×2) M/T, Bima 1.2 (4×2) M/T, Bima 1.3 M/T, Digdaya 2.0 (4×2) M/T, Borneo 2.7D (4×2) M/T, dan Garuda 2.0 (4×4) M/T.
Setelah itu, mobil Esemka tercatat dalam Permendagri Nomor 14/2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2019. Dua tipe kendaraan yang terdaftar adalah model sport utility vehicle(SUV) Esemka Garuda I dan model pikap Esemka Bima.
Dalam lampiran permendagri itu disebutkan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Esemka Garuda I 2.0 Rp209 juta sedangkan Esemka Bima I 1.2 senilai Rp81 juta. Meski begitu, belum ada pengumuman resmi dari PT SMK mengenai kejelasan pemasaran dua produk mereka itu.
“Sementara ini, Esemka hanya melakukan preorder untuk 2 tipe kendaraan yakni Bima 1.2 [kendaraan pikap 1.243 cc], dan Bima 1.3 [kendaraan pikap 1.298 cc],” sebut sales marketing PT SMK, beberapa waktu lalu.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…