JEDA.ID – China menjadi salah satu negara dengan angka kasus penculikan anak yang cukup tinggi.
Menurut data ada sekitar 20.000 anak yang diculikdalam kurun waktu setahun. Kasus ini juga menimpa seorang pria bernama Mao Yin. Belum lama ini dia berhasil bertemu kembali dengan keluarganya setelah 32 tahun berpisah.
Dilaporkan sebuah media online, Mao diculik di pintu masuk sebuah hotel di Xi’an, China, saat usianya baru 2,5 tahun.
Menurut Kementerian Keamanan Publik China, lebih dari 6.300 anak yang diculik telah dipertemukan kembali dengan keluarga mereka melalui aplikasi pengenal wajah.
Hal itulah juga yang terjadi pada Mao, yang kini kembali bertemu dengan ayah dan ibunya setelah puluhan tahun terpisah. Berikut ini beberapa fakta kasus penculikan yang menimpa Mao seperti dilansir dari beberapa sumber:
Berusia hingga Ribuan Tahun, Inikah Tumbuhan dan Hewan Tertua di Dunia?
Mao dinyatakan menghilang pada 1988 di dekat Hotel Jinling. Saat itu ia dan ayahnya, Mao Zhenjiang, dalam perjalan pulang dari kebun pembibitan di kota Xian di provinsi Shaanxi, China.
Bocah kelahiran 23 Februari 1986 itu merengek meminta air minum pada sang ayah. Mereka pun berhenti di pintu masuk hotel. Ketika sang ayah berhasil mendinginkan air panas dan menoleh sebentar, anaknya itu hilang dari pandangan matanya.
Melansir dari Liputan6, Sabtu (6/6/2020) Mao diculik dan dijual kepada pasangan yang tak memiliki anak seharga 6.000 yuan atau sekitar Rp12 juta. Mao kemudian berganti nama menjadi Gu Ningning setelah diadopsi oleh kedua orangtua angkatnya.
Semenjak saat itu, orang tua Mao tak pernah menyerah, berbagai usaha telah mereka lakukan untuk menemukan anakya tersebut. Mulai dari meminta bantuan kepada pihak yang berwenang hingga membagikan 100.000 lebih selebaran foto anaknya yang hilang.
Melansir dari Okezone, sejak 1999, Ibu Mao, Li Jingzhi sering muncul di berbagai acara televisi China untuk meningkatkan kesadaran akan ribuan anak yang hilang di seluruh negeri.
Li juga berharap anaknya sendiri akan menonton salah satu programnya suatu hari nanti dan datang menemuinya. Selain itu pada 2007, ia juga menjadi sukarelawan di sebuah platform non-pemerintah utama berjudul Baby Come Home untuk melacak anak-anak yang diculik dan telah membantu lebih dari 29 keluarga menemukan anak-anak mereka yang hilang.
Menurut Wakil Direktur Biro Investigasi Kriminal Kementerian Keamanan Publik China, Gong Zhiyong pada Mei 2016, kementerian telah meluncurkan Reunion, sebuah sistem pelacakan online, dan telah membantu menemukan 4.385 dari 4.467 anak yang dilaporkan hilang.
Lewat aplikasi inilah Mao berhasil ditemukan. Melansir dari Suara.com, pihak kepolisian yang sudah lama menerima laporan hilngnya Mao, menggunakan teknologi pengenal wajah untuk menemukannya. Lewat foto masa kecil Mao, polisi membuat gambar tiruannya sebagai orang dewasa.
Foto prediksi Mao saat dewasa itu kemudian dibandingkan dengan foto-foto di basis data nasional. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya melacak keberadaan pria mirip citra dewasa Mao di kota Mianyang.
Melalui investigasi lebih lanjut, polisi juga berhasil menemukan informasi tentang seorang pria dari Provinsi Sichuan di barat daya China, sekitar 1.000 km (620 mil) dari Xian, telah mengadopsi seorang bayi selama bertahun-tahun.
Setelah dites DNA, Mao yang kini berusia 34 tahun itu dinyatakan positif memiliki hubungan darah dengan pasangan suami istri yang kehilangan anaknya 32 tahun lalu tersebut.
Mao akhirnya dipertemukan dengan kedua orangtunya pada Senin (18/5/2020), lewat konferensi pers yang diadakan pihak kepolisian Xi’an. Ia bercerita bahwa sebelum berjumpa dengan keluarga kandungnya, Mao mengaku sempat menonton berita di televisi di mana sang ibu berbicara terkait putranya yang hilang.
Saat itu Mao mengaku kagum dan tersentuh dengan kegigihan ibunya, tanpa mengetahui bahwa dia adalah anak yang dicari-cari selama puluhan tahun.
Hati-Hati Ikutan Viral Oplas Challenge, Ada Risiko Bahaya Mengintai
Sebagai Informasi tambahan, untuk menghindari kehilangan anak Anda serta mencegahnya dari kasus penculikan. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan seperti mengutip Liputan6:
Berikan pengetahuan kepada anak Anda tentang keamanan dan pencegahan penculikan. Seperti menolak ajakan orang asing atau tidak menerima apapun dari mereka. Pusat Eksploitasi dan Anak Hilang di Amerika Serikat memiliki kampanye hebat bernama Take 25. Penyuluhan ini memberikan tips tentang cara bagaimana membuka pembicaraan, tips aman, dan pelajaran singkat tentang pencegahan penculikan.
Sebisa mungkin buat dan berikan anak-anak Anda kartu identitas berisi data mereka seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan lainnya. Kalau anak Anda masih terlalu kecil untuk bisa berbicara sendiri, tulis dan sematkan data ini di pakaian mereka.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…