JEDA.ID – Google menjadi fenomena di dunia teknologi informasi digital hingga kini. Siapa yang tak kenal dengan nama Google di era sekarang. Maka tak heran jika pelaku bisnis terus mengoptimalisasi popularitas nama usahanya di Google salah satunya lewat Google Maps.
Salah satu cara paling ampuh untuk menambah popularitas merek bisnis adalah dengan menampilkannya di Google Maps. Sekarang Google Maps menjadi aplikasi yang paling sering digunakan.
Dilansir dari Mashable (23/8/2019), data yang diambil Statista yang bersumber dari GlobalWebIndex menunjukkan jika 54 persen dari seluruh jumlah pengguna smartphone di dunia dilaporkan menggunakan Google Maps selama kuartal kedua 2013.
Jumlah itu terus meningkat seiring maraknya mode transportasi online. Bahkan Google mengklaim di Google I/O 7 Mei 2019 lalu, pengguna Google Maps aktif lebih banyak dibanding aplikasi media sosial populer seperti Instagram, Twitter, hingga Facebook.
(Baca Juga: Heboh Palestina Hilang Lagi di Google Maps, Begini Penjelasannya)
Google Maps telah memudahkan pengguna untuk mencari rekomendasi tempat makan, tempat kopi, SPBU terdekat, apotek, hotel, ATM, dan banyak lagi.
Menariknya bagi yang memiliki tempat usaha, Anda juga bisa menambahkan alamat usaha di Google Maps. Hal tersebut mampu mempermudah konsumen atau calon pembeli Anda untuk menemukan alamat usaha.
Caranya juga cukup mudah, pertama-tama, buka aplikasi Google Maps dan jangan lupa untuk mengaktifkan lokasi Anda. Kemudian, bukan ikon garis pada bagian kiri atas.
Lalu gulir ke bawah dan pilih tambahkan tempat. Anda akan diminta untuk mengisi beberapa keterangan tempat, seperti nama, kategori, dan lokasi. Selain itu Anda juga bisa menambahkan lokasi lain, jika Anda memiliki usaha yang sama ditempat lain.
Anda juga bisa menambahkan beberapa keterangan lain seperti nomor telepon, jam buka, situs, tanggal buka, dan foto. Kemudian, klik tombol kirim pada kanan atas jika sudah selesai.
Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.
Dalam sebuah keterangan, Selasa, 30 Juli 2019, Google memberikan informasi tentang cara menyediakan informasi peta.
(Baca Juga: Tak Sulit, Buku Literasi Digital Bisa Diunduh Gratis)
Google mengkombinasikan citra satelit yang sudah lama dibuat dan Street View yang sejak 2007 lalu mengeksplorasi setiap bagian di bumi. Keduanya menunjukkan lokasi jalan raya, bangunan, alamat, dan bisnis di sebuah wilayah, beserta informasi penting lainnya seperti batas kecepatan yang berlaku atau nama bisnis.
Dua belas tahun berjalan, mobil Street View dan alat trekker Google telah mengumpulkan lebih dari 170 miliar citra dari 87 negara.
Dengan trekker terbarunya yang dilengkapi sensor resolusi tinggi dan bukaan yang lebih tinggi, kualitas citra tangkapan peta Google ini menjadi lebih baik.
Data dan citra adalah komponen kunci dalam pembuatan peta, tapi dua elemen ini sifatnya statis dan tidak selalu bisa mengikuti kecepatan perubahan dunia. Ini membawanya ke elemen ketiga, yaitu orang-orang yang membantu Google mengaitkan semuanya.
Google Maps memiliki tim operasi data di seluruh dunia yang memainkan peran dalam hampir segala aspek pembuatan peta. Mulai dari mengumpulkan citra Street View dan menyaring sumber data yang otoritatif, hingga memeriksa dan mengoreksi peta yang kurang akurat.
(Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Deretan Fungsi NFC)
Google juga mempunyai komunitas Local Guide dan pengguna Google Maps, yang didorong untuk mengoreksi peta melalui tombol Kirim Masukan dalam Google Maps.
Local Guides adalah sebuah fitur di Maps yang memungkinkan para pengguna memberikan nilai untuk suatu tempat dengan rating, dan menjelaskan pengalaman yang dirasakan pengguna dengan ulasan.
Selain itu, Local Guide juga membagikan foto dan video, menyampaikan analisis dengan jawaban, menanggapi pertanyaan tentang suatu tempat, dan mengupdate informasi dengan pengeditan tempat. Serta menambahkan tempat yang belum ada, atau memverifikasi informasi dengan memeriksa fakta
Tim Google memeriksa informasi dari mereka dan mempublikasikannya jika dianggap informasi tentang jalan, bisnis, dan alamat itu cukup sesuai dengan kondisi nyata.
Citra, data yang otoritatif, dan input dari manusia telah membantu Google berkembang sampai saat ini. Namun, Google ingin membuat peta yang lebih berguna bagi lebih banyak orang dengan lebih cepat.
Untuk meningkatkan kecepatan pembuatan peta, Google pun memanfaatkan machine learning. Machine learning memungkinkan timnya mengotomatiskan proses pembuatan peta sambil menjaga tingkat akurasi yang tinggi.
Karena memiliki basis pengguna yang aktif dan sangat besar, Google terus mempelajari hal baru tentang dunia dan memperbaiki Google Maps sesuai dengan informasi terbaru.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…