Categories: Real

Waspadai Kesalahpahaman Soal Obat Pereda Nyeri

Share

JEDA.ID-Tanpa kita sadari ada sejumlah kesalahpahaman soal obat pereda nyeri. Padahal tak jarang kita  minum obat pereda nyeri itu untuk mengatasi rasa nyeri di tubuh.

Menurut  dokter umum dari DTAP Clinic Robertson, Jonathan Ti,  dokter biasanya bukan hanya meresepkan parasetamol, demikian melansir dari CNA, dan bisnis.com, Rabu (2/9/2020).

Ada juga obat antiinflamasi non steroid atau NSAID,  meliputi ibuprofen, aspirin, dan naproxen.

“Berbicara tentang obat penghilang rasa sakit topikal, ada counter iritan dan anestesi lokal, yang bisa Anda dapatkan tanpa resep,”  kata Presiden Pharmaceutical Society of Singapore (PSS), Yong Pei Chean, atas nama tim PSS.

Penghilang iritasi umumnya mengandung bahan-bahan seperti capsaicin, mentol dan kamper. Setelah dioleskan pada kulit, maka terasa sensasi hangat atau sejuk, yang mengalihkan Anda dari rasa sakit yang sebenarnya.

Di sisi lain, anestesi lokal, seperti lignokain, dapat ditemukan dalam krim dan gel antiseptik. “Saat area tersebut terpapar, area akan mati rasa untuk sementara dan mengurangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sensasi nyeri,” kata Yong.

Berikut adalah beberapa kesalahpahaman umum tentang pereda nyeri yang dijual bebas dan bagaimana hal itu sebenarnya dapat merugikan Anda.

1. Ibuprofen memperburuk Gejala Covid-19

Jika Anda mengikuti berita ini, Anda pasti akan menemukan laporan tentang NSAID, khususnya ibuprofen, yang memperburuk gejala infeksi Covid-19 seperti demam.

“Ada beberapa kekhawatiran tentang reseptor sel tertentu yang mungkin menjadi target SARS-CoV-2 yang mungkin dapat meningkat pada pasien yang memakai ibuprofen.”

Namun, banyak penelitian dan analisis terhadap  ibuprofen dan NSAID lainnya, yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko bagi orang yang menggunakan NSAID untuk mengembangkan infeksi Covid-19 yang lebih parah.

Cara Mensterilkan Masker N95, Pakai Penanak Nasi Bisa Loh

Sejumlah penelitian dan analisis terhadap ibuprofen dan NSAID lainnya  menunjukkan tidak ada peningkatan risiko bagi pemakai menggunakan NSAID untuk mengembangkan infeksi Covid-19 yang lebih parah.

Menurut National Health Service (NHS), Inggris, Anda juga harus memeriksakan diri ke dokter  sebelum menggunakan NSAID jika Anda berusia kurang dari 16 tahun atau lebih dari 65 tahun, hamil atau sedang mencoba untuk memiliki bayi, menyusui, asma, pernah sakit maag sebelumnya atau alergi terhadap NSAID, memiliki masalah dengan jantung, hati, ginjal, tekanan darah, sirkulasi atau usus, dan / atau minum obat lain.

SingHealth menyarankan meminum NSAID dua kali sehari dan tablet utuh dan minum setelah makan untuk mencegah sakit perut.

2. Tidak Apa-Apa Mengonsumsi Painkiller Dengan Obat Lainnya

Anda bisa mengalami overdosis  pada obat penghilang rasa sakit bisa terjadi bila Anda tidak menyadarinya, atau tidak terbiasa dengan ramuan dalam obatnya.

“Misalnya, pasien mungkin memakai Anarex, mengandung parasetamol dan orphenadrine, untuk nyeri kronis. Jika dia membeli Panadol Cold Relief  [juga mengandung parasetamol serta phenylephrine] untuk mengobati sendiri dan meredakan gejala flu, dia bisa saja tanpa sadar overdosis parasetamol, ”kata Yong.

Kita minum pereda nyeri untuk mengatasi sakit kepala (ilustrasi Freepik)

“Ini sering terjadi saat pasien mendapatkan obat  dari sumber yang berbeda, seperti saat mendapat resep dari dua dokter atau apoteker yang berbeda.”

Overdosis juga dapat terjadi saat Anda tidak menyadari kekuatan obat penghilang rasa sakit, yang umumnya terjadi pada anak-anak.

3. Meminum Lebih Banyak Agar Nyeri Hilang Dengan Cepat

Menurut Ti cara kerja obat bukan seperti itu. “Obat yang berbeda akan memiliki onset dan durasi waktu kerja  berbeda. Parasetamol oral dan ibuprofen umumnya mulai bekerja dalam waktu 30 menit, dan efeknya bertahan sekitar enam hingga delapan jam. ”

5 Pemeriksaan Pranikah Agar Punya Anak Berkualitas

Obat yang sama dapat menjadi formulasi secara berbeda dan itu juga dapat mempengaruhi durasi kerja.

4.  Tidak Ada Efek Samping Dari Obat Pereda Rasa Sakit

Tidak benar karena beberapa orang bisa alergi terhadap parasetamol. Misalnya, jika Anda melihat reaksi seperti ruam, pembengkakan pada mata dan bibir, dan / atau kesulitan bernapas setelah mengonsumsi parasetamol, segera hentikan dan temui dokter.

Published by

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021