JEDA.ID – Momen Idul fitri atau Lebaran selalu ditunggu-tunggu muslim setelah menjalani puasa Ramadan selama sebulan penuh. Sayangnya, tradisi Lebaran tersebut kadang-kadang menyebabkan gangguan kesehatan bagi sebagian orang.
Hal ini disebabkan karena pola makan serta pola tidur yang tidak menentu saat Lebaran dengan banyaknya kegiatan. Masalah kesehatan yang ringan sampai yang berat sekalipun dapat menyerang bila Anda tidak dapat mengontrol pola kesehatan dengan benar.
Setelah sebulan berpuasa, tentu banyak orang yang tidak dapat mengontrol nafsu makan karena kalap dengan sajian-sajian enak. Dengan tidak mengontrol asupan makan selama Lebaran, ditambah padatnya jadwal, kemungkinan kita bisa mengalami berbagai masalah kesehatan.
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menyerang setelah Lebaran:
Tak Perlu Galau, Begini Tips Atur Keuangan Bila Tak Dapat THR
Banyak orang yang sukses menurunkan berat badannya selama berpuasa. Namun kalau Anda tidak bisa mengendalikan nafsu makan saat Lebaran, berat badan bisa melonjak berkali-kali lipat, hlo.
Memang, sulit membendung hasrat untuk menyantap segala kudapan yang tersaji di hari kemenangan itu. Melansir dari Liputan6, Rabu (20/5/2020) Pakar Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam menjelaskan, umumnya makanan dan minuman yang bervariasi tersebut mengandung lemak, gula, dan garam yang cukup tinggi.
Makanya, semakin banyak porsi makan yang Anda santap saat Lebaran, maka semakin banyak pula timbunan lemak dalam tubuh. Maka tak heran kalau berat badan naik menjadi masalah kesehatan nomor satu setelah Lebaran.
Masalah kesehatan lain yang dapat menyerang tubuh setelah Lebaran adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Akibatnya, terjadi pengerasan pembuluh darah, aterosklerosis, stroke, penyakit ginjal, dan gagal jantung. Melansir dari laman Healthline, salah satu faktor utama penyebab hipertensi adalah makanan yang banyak mengandung garam, daging, gula, kulit ayam, dan masih banyak lagi.
Saat Lebaran, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki tradisi memasak banyak makanan untuk dinikmati bersama kerabat. Dan makanan yang disajikan saat Lebaran tersebut biasanya berkuah santan, seperti gulai dan opor ayam. Alhasil, tekanan darah tinggi Anda akan naik dengan cepat.
Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul, Jangan Taruh Handphone di 6 Tempat Ini
Selain darah tinggi, kolestrol naik juga sering sekali menimpa banyak orang saat lebaran. Kolesterol adalah zat berbasis minyak yang bergerak di sekitar tubuh dalam lipoprotein. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh dapat berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Penumpukan kolesterol juga dapat mempersempit arteri, yang disebut aterosklerosis. Pada aterosklerosis, plak terbentuk di sekitar dinding arteri yang kemudian menyebabkan terganggunya aliran darah. Menurut laman Medical News Today, kolesterol tinggi umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans.
Perayaan Lebaran di berbagai daerah di Indonesia erat dengan hidangan yang tinggi lemak dan kolesterol, seperti daging, santan, margarin, makanan yang dipanggang, gorengan, cokelat, dan masih banyak lagi. Itu sebabnya, konsumsi makanan ini secara berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi.
Melansir dari salah satu sumber, gula darah tinggi atau hiperglikemia biasanya meningkat saat Lebaran. Ini karena pola makan yang tidak terjaga serta meningkatnya asupan makanan tinggi gula.
Oleh karena itu, Anda harus tetap berhati-hati dalam memilih makanan Lebaran, khususnya bagi orang dengan riwayat diabetes. Gejala hiperglikemia umumnya ditandai dengan sering buang air kecil, mudah haus, penglihatan kabur, kelelahan, dan sakit kepala.
Banyaknya kudapan yang tersaji selama lebaran, asalkan enak akan selalu masuk ke dalam tubuh. Alhasil konsumsi makanan yang tidak memikirkan baik buruknya ini dapat mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan, salah satunya diare. Dilansir laman WebMD, diare terjadi karena adanya virus yang masuk ke usus.
Umumnya, diare disebabkan karena pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan yang terlalu pedas, infeksi bakteri dari makanan, dan keracunan makanan. Beberapa gejala umum dari diare adalah perut kembung, kram perut, feses berair, mual, muntah, demam, hingga dehidrasi.
Kelelahan mungkin bukan merupakan masalah kesehatan, namun kondisi kesehatan ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Melansir dari Liputan6, kelelahan biasanya terjadi karena terlalu banyak kegiatan saat lebaran, terutama bersilaturrahmi ke rumah keluarga atau teman serta jalan-jalan bersama keluarga.
Dengan padatnya jadwal kegiatan lebaran sedangkan waktu libur yang hanya sebentar, dapat membuat Anda kelelahan karena memaksakan untuk melakukan semua aktivitas.
Masalah kesehatan ini sering mendera Anda setelah lebaran. Berbagai aktivitas baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan, rentan menyebabkan virus menyerang Anda setiap harinya. Udara kotor di siang hari saat bepergian, bersalaman dengan orang lain saat bersilaturrahmi dapat menyebabkan risiko Anda terkena virus flu dan batuk lebih tinggi.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…