JEDA.ID-Sebelum membeli ponsel Android baru ada banyak hal harus Anda pertimbangkan. Pikirkan baik-baik sebelum membeli ponsel Android baru.
Apalagi saat ini ada banyak ponsel Android beredar di pasaran dengan model, spek dan harga bervariasi. Maka mungkin ada yang cukup pusing kala memilihnya jika sudah saat beli yang baru.
Nah, 6 pertimbangan berikut mungkin bisa jadi sedikit panduan untuk beli ponsel Android yang tepat seperti dikutip dari detikcom, Rabu (21/10/2020) :
Ponsel Android ada yang cuma sejutaan, ada yang sampai Rp 20 juta. Harga inilah yang bisa jadi salah satu patokan terhadap kondisi dan performa ponsel Android bersangkutan.
Rutinitas Pagi Ini Bikin Kulit Bercahaya dan Bersemangat, Mau coba?
Tidak ada patokan jelas, tapi ponsel entry level atau kelas bawah biasanya di bawah Rp 2 juta. Kecuali untuk fungsi dasar sehari-hari, jangan berharap lebih soal performa di kategori ini. Umumnya dapat menangani multitasking ringan, tapi sektor kamera atau kualitas layar kemungkinan biasa-biasa saja.
Ponsel mid range berada di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 7 jutaan, dapat menangani multitasking dan aplikasi berat lebih mumpuni dari entry level. Seberapa baik biasanya tergantung harga, kian mahal kian bagus, layarnya mungkin lebih baik, storage lebih tinggi, kamera lebih superior dan sebagainya.
Di kelas high end Rp 7 jutaan ke atas, barulah pengguna bisa mengharapkan performa maksimal. Menjalankan game kelas berat takkan ada masalah. Prosesornya pun pasti powerful, demikian pula kualitas layar memanjakan mata. Update software pun pastilah diutamakan.
Dulu, smartphone umumnya berlayar mungil, antara 3 sampai 4 inch. Kini yang sampai 7 inch pun ada. Nah seberapa besar seharusnya ukuran layar ponsel Android yang dibeli? Tergantung selera dan ukuran tangan.
Pengguna dengan tangan besar bisa memilih ponsel di kisaran layar 6 inch. Sedangkan yang berukuran kecil mungkin di kisaran 5 inch atau bisa juga membeli lebih besar dengan konsekuensi tidak begitu mantap di tangan. Ponsel lebih kecil mungkin nyaman digenggam, tapi kurang mantap dalam melihat konten. Sedangkan yang layarnya besar kadang membuat tangan pegal.
Ponsel Android zaman sekarang punya banyak fitur tambahan. Sebut saja pemindai sidik jari bisa dibilang sudah ada di semua ponsel Android. Namun letaknya berbeda-beda, ada yang di belakang, samping, bahkan tertanam di layar.
10 Aplikasi Edit Video HP yang Mudah Digunakan
Sebagian memiliki pemindai wajah, sebagian ada yang menyertakan stylus. Sebelum membelinya, mungkin bisa dipelajari apa saja fitur tersebut dan dipilih mana yang benar-benar nyaman dan berguna bagi pemakainya alias tidak sekadar gimmick tapi malah membuat harganya lebih mahal.
Cukup banyak merek smartphone di pasaran, ada Vivo, Oppo, Samsung, Xiaomi, Realme, Advan, Nokia dan lainnya. Hal ini juga perlu dipertimbangkan dengan baik karena meskipun sama-sama memakai Android, ada sentuhan yang berbeda dari tiap pabrikan.
Masing-masing vendor biasanya memiliki user interface sendiri, yaitu desain antar muka dan operasional yang jadi ciri khas. Beberapa aplikasi bawaan juga dibenamkan, sebagian tidak bisa dihapus dan memakan memori internal.
Ada pula vendor yang murni memakai tampilan Android dan tidak banyak menyertakan aplikasi bawaan, yang paling polos tentu ponsel Pixel dari Google. Berbagai macam user interface itu akan memberi perbedaan dalam operasional ponsel Android sehingga mungkin perlu diketahui dengan mendalam sebelum membeli.
Hardware mempengaruhi performa ponsel dan biasanya terkait dengan 3 hal, CPU atau prosesor, kapasitas RAM dan storage internal. Semakin tinggi RAM (Random Access Memory), semakin banyak aplikasi bisa dijalankan bersamaan dengan mulus.
CPU adalah otak dari ponsel, biasanya antara Snapdragon, MediaTek, Exynos atau mungkin Kirin dari Huawei. Semakin tinggi nomor serinya, biasanya prosesor itu semakin gahar.
Pemberian Vaksin Covid-19 Bukan untuk Kekebalan Seumur Hidup
Adapun storage internal seperti diketahui gunanya untuk menyimpan segala macam file. Seberapa banyak tergantung kebiasaan pengguna, tapi jangan pula terlampau kecil. Jika kapasitas storage internal sudah sedikit, biasanya ada masalah di performa dan harus secara konstan menghapus file. Merepotkan.
Jika kebutuhan pengguna hanya minim, misalnya ponsel cuma untuk email, mengirim pesan, ponsel entry level bisa jadi sudah cukup. Namun harap dimaklumi jika misalnya membuka banyak browser jadi lambat karena kapasitas RAM yang kecil.
Apabila suka memainkan musik, main game dan banyak melihat YouTube, ponsel kelas menengah mungkin lebih cocok. Dan bagi yang mengharapkan kualitas tertinggi dan selalu ingin performa ponsel lancar jaya, kategori high end adalah jawabannya.
Update software yang rutin, misalnya untuk menambal celah keamanan yang muncul, merupakan sesuatu yang vital di tengah maraknya serangan siber. Demikian pula update versi terkini Android akan membuat pengguna merasakan kemampuan-kemampuan baru.
Namun demikian, tidak semua ponsel merasakan kenikmatan itu dan biasanya balik lagi soal harga. Makin tinggi harga, cenderung makin besar ponsel selalu mendapatkan update. Sebagian manufaktur juga cenderung lambat dalam memberikan update, sebagian terhitung cepat. Cukup cari informasi track record-nya.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…