JEDA.ID – Sebagian orang yang hendak menikah terpaksa ditunda karena virus corona yang tiba-tiba datang menghantui.
Pemerintah memang mengimbau warga untuk tidak dulu menggelar pesta pernikahan. Hal ini dikarenakan tamu yang bepergian dalam jumlah puluhan bahkan ratusan akan berkumpul di ruangan yang sama dan memudahkan virus corona cepat menyebar.
Dalam menyikapi hal tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama telah mengeluarkan kebijakan tentang tata cara menikah saat pandemik corona ini. Melansir dari akun Twitternya @Kemenag_RI, Senin (27/4/2020) Kemenag juga menyatakan tetap melayani pencatatan nikah non online baik yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) ataupun di tempat lain.
Nah berikut beberapa tata cara yang perlu Anda perhatikan ketika ingin menikah di tengah pandemik corona ini:
Dalam melakukan prosesi akad nikah di KUA maupun di tempat lain, Kemenag membatasi jumlah peserta yang hadir, yakni tidak boleh lebih dari 10 orang. Seperti yang sudah disebutkan, jika melebihi batas tersebut ditakutkan dapat memudahkan orang yang terinfeksi untuk menularkannya pada banyak orang lain di sekitarnya.
Selain itu akad nikah dilakukan di ruangan terbuka, jika tidak memungkinkan, dapat dilakukan di ruangan tertutup dengan ventilasi yang sehat.
Terungkapnya Kasus Pertama Covid-19 di AS dan Kontroversi Respons WHO
Walaupun akad nikah sudah dilakukan di ruangan terbuka dan hanya dihadiri beberapa orang saja, tidak menutup kemungkinan virus ini dapat menyebar. Tetap perhatikan prosedur kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai hand sanitizer, dan juga menggunakan masker.
Bagi calon pengantin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi akad nikah harus tetap menjaga kesehatan tubuhnya masing-masing dengan memperhatikan prosedur kesehatan yang benar.
Selain calon pengantin dan anggota keluarga, orang lain yang hadir seperti petugas KUA, wali nikah, serta saksi juga harus mengikuti prosedur kesehatan yang sama. Tak hanya itu, penghulu dan pengantin laki-laki diwajibkan menggunakan sarung tangan ketika melakukan ijab qabul.
Jika tetap menginginkan acara resepsi setelah menikah yang mengundang tamu dalam jumlah banyak, ada baiknya untuk menundanya sampai batas waktu yang kondusif.
Melansir dari salah satu sumber, seorang peneliti di Johns Hopkins Center for Health Security, Baltimore, Amerika Serikat, Amesh Adalja mengungkapkan, tidak ada hal yang dapat dijadikan ukuran yang pasti untuk mencari tahu apakah Anda harus membatalkan suatu acara.
Namun, jika Anda memutuskan untuk menunda pernikahan, editor eksekutif situs web perencanaan pernikahan The Knot, Lauren Kay menyarankan beberapa cara terbaik untuk memberi tahu tamu Anda sebelumnya. Lakukan upaya terbaik untuk mengonfirmasi tamu dengan mengirim kartu cetak, catatan pribadi, atau panggil mereka secara personal.
Ketika mempertimbangkan baik buruknya pesta acara yang digelar ketika pandemik ini belum berakhir, Anda juga harus memperhatikan upaya untuk melindungi para tamu Anda. Amesh Adalja juga memberikan beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda ambil, dari tempat acara hingga penyajian makanan bagi para tamu. Salah satunya dengan mengadakan pesta pernikahan di luar ruangan, untuk meminimalisir penukaran virus.
“Ventilasi dan cahaya matahari sangat penting untuk mengurangi penularan virus,” ujar Adelja. Selain itu, cara lain yang dapat Anda lakukan yakni dengan menjauhkan orang sejauh yang Anda bisa, dapat dengan mengatur kursi pada upacara pernikahan atau memasang pita untuk mengatur jarak mereka satu sama lain.
Sedangkan untuk pilihan makanan, gantilah menu sajian prasmanan dengan makanan berbungkus lapisan sekali pakai untuk mengurangi risiko penularan virus. Jika Anda tetap ingin memilih menu prasmanan di resepsi atau acara Anda ada caranya. Mintalah setiap tamu untuk menggunakan alat makan mereka sendiri dan melayani diri. Hal ini untuk menghindarkan dari pemakaian alat makan bersamaan.
Menyulap Makanan Kaleng Lebih Bernutrisi, Begini Caranya
Jika Anda ingin melakukan perjalanan ke beberapa tempat dalam rangka bulan madu sebaiknya cara destinasi yang aman. Perhatikan juga wilayah yang terdaftar pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan negara-negara dengan pembatasan perjalanan.
Tak hanya itu, berbulan madu di kapal pesiar juga dapat menjadi penyebab kekhawatiran. Seperti peristiwa yang terjadi pada Februari kemarin. Saat itu salah satu kapal pesiar yang menjadi penyebab wabah virus corona, Diamond Princess.
Alhasil banyak jalur pelayaran telah membatalkan perjalanan mereka untuk pergi ke lokasi yang terkena dampak virus corona. Kendati demikian akan lebih baik jika Anda tidak melakukan perjalanan ke tempat-tempat ramai. Hal ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tundalah beberapa saat untuk berbulan madu. Hal ini akan menghemat uang perjalanan Anda sembari memiliki kesempatan lain untuk membuat rencana tambahan setelah pernikahan.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…