JEDA.ID-Varian virus Corona baru penyebab Covid-19 dilaporkan muncul di berbagai penjuru dunia. Varian tersebut diklaim bersifat lebih mudah menular sehingga sebagian pakar mengatakan kemungkinan butuh upaya ekstra untuk menekan laju penyebarannya.
Bahkan ada pakar menyarankan untuk memakai masker dua lapis. Namun saat memakai masker dua lapis ini, masyarakat diingatkan untuk tetap memperhatikan kenyamanan masker terutama saat di tempat umum. Info sehat kali ini bakal membahas soal masker dua lapis dan masker apa saja yang kurang efektif menangkal persebaran Covid-19.
Mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Tom Frieden, menyarankan agar orang-orang memperbaiki kualitas masker yang biasa dipakai.
“Kehadiran virus yang lebih mudah menular menekankan pentingnya kita segera memperbaiki strategi. Bukan lebih banyak melakukan protokol kesehatan yang sama, tapi melakukan protokol yang sama dengan lebih baik,” kata Tom seperti dikutip dari Washington Post dan dikutip detikcom, Jumat (29/1/2021).
Ahli penyakit infeksius Anthony Fauci menyebut memakai dua lapis masker bisa jadi hal yang masuk akal untuk menambah efektivitasnya. Hanya diingatkan agar orang-orang memilih masker yang nyaman digunakan di tempat umum.
“Ini seperti tragedi-tragedi Covid-19 kita yang sebelumnya. Kita belum memiliki jawaban yang pasti, secara konstan harus berupaya memadamkan masalah, dan berharap agar masyarakat bisa bertindak mandiri,” kata pakar lain, Abraar Karan, dokter dari Brigham and Women’s Hospital.
“Anda memang akan selalu membutuhkan masker yang lebih baik. Dari awal kita butuh masker berkualitas yang baik,” jelasnya.
Memakai masker jadi salah satu cara untuk mengendalikan penularan virus Corona. Namun tak semua jenis masker efektif menangkal penyakit mematikan tersebut, salah satunya masker buff.
Masker buff sendiri sudah tidak lagi direkomendasikan untuk digunakan jika tujuannya untuk menangkal penularan Covid-19. Bahkan, sejak Agustus 2020, jenis masker ini juga tak boleh dipakai jika ingin mengendarai KRL.
“Masker scuba atau buff ini adalah masker satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus dan tidak bisa menyaring lebih besar, maka dari itu disarankan menggunakan masker yang berkualitas,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu.
Selain itu, University of Duke juga pernah membuat penelitian terkait jenis masker kain untuk menangkal Covid-19 yang sering dipakai masyarakat. Dalam studi tersebut, dari 14 jenis masker, jenis masker buff atau yang sering digunakan oleh pengendara motor, tidak bisa menahan laju droplet ketika berbicara.
“Mereka cenderung bertahan lama di udara, bisa terbawa lebih mudah di udara, jadi ini sebenarnya kontraproduktif untuk memakai masker semacam itu,” kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi, dikutip dari CNBC International
Masker buff juga disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan jika tidak memakai masker sama sekali karena bahan yang digunakan dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.
Selain masker buff, jenis lain yang tidak efektif adalah masker rajut dan bandana. Masker jenis N95 yang sering digunakan oleh petugas medis diyakini sebagai masker yang paling efektif untuk mencegah paparan Covid-19.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…