JEDA.ID – Apakah Anda pernah mengalami fobia saat sedang menjalin hubungan yang serius? Keadaan ini disebut sebagai fobia komitmen. Para penderita fobia ini rata-rata karena pengalaman masa lalu mereka yang pahit.
Percaya atau tidak di dunia ini ada banyak orang yang mengidap fobia komitmen akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak sadar dan membiarkan itu terjadi begitu saja. Fobia komitmen muncul ketika rasa takut bertambah semakin besar apabila Anda diminta untuk berkomitmen pada pasangan atau bahkan pekerjaan.
Melansir dari The Independent, Rabu (18/3/2020) Psikolog Klinis Dr. Abigael San menyatakan fobia komitmen hadir ketika pasangan sebelumnya pernah menyakiti Anda. “Jika kepercayaan telah dipatahkan di masa lalu oleh orang yang Anda cintai atau seseorang yang sering diandalkan, ini dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk mempercayai seseorang lagi,” terangnya.
Dalam tingkatan yang lebih serius kondisi ini memungkinkan para penderita melajang untuk waktu yang lama. Apakah Anda menjadi salah seorang yang menderita fobia ini? Simak tanda-tandanya seperti dikutip dari Boldsky berikut ini:
Test Pack Bertebaran di Online, Begini Prosedur Tes Corona yang Benar
Ketika mendengar kata komitmen, secara tidak langsung Anda akan merasa stres secara mental hingga emosional. Keadaan ini ditandai dengan adanya rasa takut memberikan kepercayaan kepada seseorang dalam suatu hubungan. Alasan yang mendasari hal tersebut bisa karena hubungan yang pernah gagal atau insiden tragis yang Anda alami di masa lalu.
Hal ini sering terjadi ketika pasangan atau seseorang yang dekat dengan Anda mulai membahas tentang hubungan ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan atau rencana masa depan. Anda secara spontan akan mengalihkan topik pembicaraan, karena hal tersebut membuat Anda merasa tak nyaman dan semakin tak percaya diri dengan komitmen.
Biasanya jika mengalami fobia ini Anda enggan untuk menjalin hubungan dalam waktu yang lama. Anda merasa hal itu sangat membosankan dan Anda cenderung tidak mempercayai tentang kelanggengan suatu hubungan.
Bahkan Anda akan dengan mudah mengakhiri suatu hubungan karena masalah sepele, tak jarang masalah itu sengaja dibuat demi mengakhiri hubungan. Apalagi jika Anda cenderung fokus pada karier dan pendidikan yang membuat Anda memilih untuk menghindari hubungan percintaan dan menjalin komitmen.
Nah, tekanan tersebut yang membuat Anda beranggapan bahwa berkomitmen dalam hubungan yang serius akan mengganggu waktu kerja Anda saja.
Anda secara sengaja maupun tidak, mencoba untuk menjauhkan diri dari pasangan maupun orang lain hanya untuk menjauh dari kemungkinan berkomitmen. Suatu saat mungkin Anda menyesal telah membiarkan itu terjadi, tetapi sebagian dari diri Anda merasa lega telah menghindari kesempatan untuk menjalin komitmen.
Apalagi jika pasangan atau orang terdekat Anda termasuk orang yang penuntut, tuntutan ini terkadang dirasa sangat berat untuk dipenuhi, seperti harus mengabari setiap waktu, bertemu seusai jam kerja, atau meluangkan waktu saat akhir pekan. Hal tersebut yang membuat Anda mundur dan enggan berkomitmen.
Salut, Sederet Artis Hingga Idol K-pop Donasi untuk Penanganan Corona
Anda biasanya akan merasa ragu dan mencari tahu apakah Anda bersama orang yang tepat atau tidak. Anda juga ragu apakah hubungan Anda akan berakhir bahagia atau tidak. Terkadang seringnya mendengar cerita dari teman soal hubungan percintaan yang tidak berakhir bahagia dapat menimbulkan ketakutan Anda untuk berkomitmen.
Namun jika Anda merasa mengidap fobia ini, tidak usah khawatir hal tersebut dapat disembuhkan dengan beberapa cara seperti yang dikutip dari Bisnis.com, simak selengkapnya.
Sudah saatnya Anda untuk move on dan mengubur masa lalu. Anda mungkin memiliki satu atau banyak hubungan di masa lalu yang tidak berhasil. Bahkan mungkin cara perpisahan yang terjadi pada hubungan Anda dan pasangan masih menghantui Anda saat ini.
Namun, Anda akan melakukan kesalahan lain jika tetap hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan ragu untuk memulai hubungan baru. Sakarang saatnya Anda untuk menghapus kenangan dan memulai sebuah komitmen yang baru.
Lakukan pengamatan atau analisis terhadap diri Anda untuk mengenal apakah Anda benar-benar ingin berkomitmen dalam hubungan baru. Jika Anda memaksakan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain atau karena alasan lain, yang akan mengakibatkan tidak bahagianya diri Anda, jangan lakukan.
Meskipun Anda yang tahu lebih banyak tentang diri sendiri, namun ada kalanya Anda meminta saran kepada teman tentang sesuatu yang sesuai dan terbaik untuk Anda. menumpahkan segala masalah dan berbagi semua kekhawatiran Anda dengan satu orang atau orang-orang yang Anda percaya, serta mendengarkan saran-saran dari mereka. Terkadang justru saran mereka yang mungkin dapat berguna bagi Anda. (Ria Sari Febrianti)
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…