JEDA.ID–Anak prasekolah yang usia 4-6 tahun biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi. Orang tua pun kadang dibuat kewalahan untuk memenuhi rasa penasaran mereka. Teka-teki kreatif bisa menjadi jawaban bagi orang tua agar rasa penasaran anak terjawab sekaligus mengasah otak mereka.
”Aku buah-buahan, rasanya manis, rambutku banyak dan warnaku merah, apa hayo?” tanya Salwa, bocah 4-6 tahun, kepada tiga teman mainnya sebagaimana dikutip dari Sahabat Keluarga Kemdikbud, Jumat (29/11/2019).
Pertanyaan dengan jawaban buah rambutan itu bisa menjadi contoh awal teka-teki kreatif untuk anak. Bermain teka-teki bagi anak usia prasekolah ini muncul karena pengaruh lingkungan.
Anak mulai bersosialisasi dengan teman-temannya yang sebaya maupun berumur di atasnya. Dari interaksi itu mungkin saja anak mendengar atau mengamati teman-temannya bermain teka-teki. Bisa juga, main tebak-tebakan ini datang dari orang tua atau pengasuh.
Pengaruh lainnya bisa lewat media, baik televisi atau media cetak. Bahkan, beberapa majalah anak menyediakan kolom khusus teka-teki beserta hadiah bagi pengirim jawaban yang benar.
Seiring dengan bertambahnya kosakata, pengalaman, dan kemampuan kognitif yang juga sudah berkembang, anak sudah bisa mencari jawaban dari potongan-potongan informasi yang dinamakan petunjuk. Dari sinilah teka-teki kreatif akan menarik bagi anak.
Lewat bermain teka-teki kreatif, keterampilan berbahasa anak akan tersalurkan. Beberapa anak yang cerdas sangat senang bila bisa membuat teka-teki kreatif sendiri.
Untuk memulai teka-teki kreatif bagi anak, awal dengan soal yang sederhana dan tidak terlalu rumit. Biasanya pada awalnya buah hati akan mungkin hanya bertanya-jawab tentang persamaan dan perbedaan dari sebuah kata atau benda.
Misalnya perbedaan ikan dan katak. Atau bisa juga persamaan bemo dan bajaj. Dari sini anak belajar mengotak-atik kata-kata menjadi sebuah teka-teki. Sesuai kemampuan kognisinya, teka-teki kreatif bagi anak prasekolah umumnya cukup sederhana.
Awali pertanyaan dengan menggunakan kategori seperti ”Aku buah-buahan…” atau ”Aku binatang….” atau ”Aku kendaraan bermotor…”. Kemudian ada petunjuk berikutnya yang biasanya cukup lengkap sehingga memudahkan mereka untuk menjawab.
Beberapa teka-teki kreatif yang menjadi favorit, umumnya tak jauh dari dunia anak-anak, seperti tokoh jagoannya, binatang, mobil, buah-buahan dan lainnya. Mereka senang mengenali ciri sesuatu benda lalu mengubahnya menjadi teka-teki seru.
Permainan teka-teki kreatif ini dapat mengasah kreativitas dan memperkaya wawasan anak. Tentu orang tua sebaiknya menanggapi pertanyaan teka-teki anak. Memikirkan dan menjawabnya secara serius sehingga anak merasa dihargai.
Sebisa mungkin orang tua menghindari jawaban asal-asalan yang bisa membuat anak malas memberikan soal teka-teki lagi. Jika anak kehabisan ide, cobalah orang tua yang memberikan pertanyaan kepada anak.
Mulailah dari hal-hal yang dekat dengan anak. Jika anak sedang gandrung dengan Ipin Upin, cobalah membuat soal teka-teki tentang sosok Ipin Upin. Jika anak kesulitan menjawab, cobalah untuk memberikan petunjuk lebih banyak.
Beri waktu anak bisa berpikir beberapa lama sampai menemukan jawaban tepat. Bisa saja teka-teki kreatif disampaikan pada malam hari, tetapi baru dijawab keesokan harinya oleh anak sepulang sekolah.
Permainan ini sangat bermanfaat bagi anak untuk kecerdasan otak anak. Daya ingat anak akan diasah saat teka-teki diluncurkan. Mereka akan menyisir semua ingatan yang ada di kepala untuk dicocokkan dengan petunjuk yang ada. Inilah mengapa teka-teki kreatif sangat baik untuk menjaga daya ingat anak.
Lewat teka-teki, anak bisa menemukan kosakata baru yang belum dikuasainya. Hal ini akan menambah wawasan anak seiring dengan kian kayanya kosakata yang diketahui.
Anak juga bisa belajar mengklasifikasikan sesuatu lewat teka-teki kreatif. Misalnya mana yang termasuk kategori buah-buahan, kendaraan, sampai binatang.
Saat orang tua mengklasifikasikan kendaraan, pikiran anak akan terbayang dengan sepeda, motor, mobil, bus, truk, dan lainnya.
Atau ketika menyebut binatang, anak akan langung mengingat ikan, sapi, ayam, gajah, dan lainnya. Keterampilan anak dalam mengklasifikasi ini akan memudahkan buah hati menata ribuan kosakata yang dikuasainya.
Teka-teki kretaif juga akan mengembangkan kemampuan analisis anak. Buah hati akan belajar menganalisis jawaban yang tepat dari berbagai petunjuk. Berbagai informasi dalam petunjuk akan digabungkan untuk menemukan jawaban yang tepat.
Kemampuan analisis ini sangat berguna, khususnya saat anak masuk usia sekolah. Banyak sekali pertanyaan yang membutuhkan analisis, utamanya soal-soal yang memakai penggunaan cerita.
Tentunya permainan teka-teki sangat menghibur. Selain menyenangkan, permainan ini akan kian mengakrabkan hubungan anak dengan orang tua, maupun antarteman.
Permainan ini pun mudah dilakukan di mana pun berada. Jadi tidak ada salahnya mulai menerapkannya karena pembelajaran teka-teki kreatif berguna dalam merangsang otak saraf dan membuat anak mampu berpikir keras ketika mendapat problem.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…