Categories: Real

Jenis Masker Ini Disebut Paling Tidak Efektif Cegah Penularan Corona

Share

JEDA.ID-Masker dapat mencegah pemakainya mengembangkan kondisi serius Covid-19 dengan mengurangi jumlah virus atau viral load dalam tubuh.

“Terlihat bahwa masker, dengan memblokir pembawa virus yang Anda hirup, dapat mengurangi risiko sakit parah akibat Covid-19,” kata Monica Gandhi, MD, spesialis penyakit menular di UC San Francisco, dikutip dari Medical Xpress.

Gandhi mengatakan di seluruh dunia, pola epidemiologi tampak memperlihatkan efektivitas masker. Di negara-negara yang pemakaian masker sudah menjadi hal biasa.

Dalam sebuah makalah di Journal of General Internal Medicine, para peneliti menyebut bahwa pemakaian masker dapat mengurangi risiko pemakainya mengembangkan gejala Covid-19 yang parah dengan mengurangi paparan virus.

“Masker dapat mencegah banyak sekali infeksi. Kami juga mengatakan bahwa masker, yang menyaring sebagian besar partikel virus, membuat penggunanya mengalami infeksi yang lebih ringan jika tertular,” jelasnya seperti dikutip dari detikcom, Selasa (11/8/2020).

“Jika Anda terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala, itulah skenario terbaik bila tertular virus,” sambungnya.

Pengamatan Gandhi di sebuah pabrik pengolahan makanan laut Oregon yang para pekerjanya diharuskan memakai masker menemukan adanya 124 kasus, 95 persen di antaranya tidak menunjukkan gejala.

Wanita Mudah Marah Menjelang Menstruasi, Ini Penjelasannya

Demikian pula saat terjadi wabah di pabrik pengolahan ayam Tyson di Arkansas. Ketika para pekerja wajib pakai masker, ada 455 kasus Covid-19 tanpa gejala dari total 481 kasus, atau hampir 95 persen tidak menunjukkan gejala.

Penelitian lain awal tahun ini di China juga menguji teori efektivitas masker. Mereka menempatkan hamster yang terinfeksi virus corona dan yang sehat di kandang yang berdampingan, beberapa di antaranya dipisahkan oleh partisi yang terbuat dari masker bedah.

Banyak hamster yang sehat di belakang partisi dari masker bedah tidak terinfeksi. Dan hewan-hewan lain yang tertular virus mengembangkan gejala lebih ringan dibandingkan tetangga yang ‘tidak memiliki masker’.

Para ahli mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa masker bahkan lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya, karena keduanya mengurangi dosis virus dan viral load.

Namun masalahnya tidak semua jenis masker memiliki jenis perlindungan yang sama. Ada yang bekerja dengan efektif untuk menangkal virus, ada juga yang tidak efektif terlebih jika digunakan sehari-hari sebagai antisipasi agar tidak tertular Covid-19.

Menguji 14 Jenis Masker

Para peneliti di Duke University menguji 14 jenis masker dan penutup wajah lainnya dan menemukan beberapa di antaranya tidak cukup untuk perlindungan terhadap virus, dalam hal ini Covid-19. Hasilnya masker N95 yang digunakan oleh petugas medis bekerja paling baik untuk mencegah penularan droplet selama berbicara.

Masker bedah tiga lapis dan masker kain dari bahan katun buatan rumah juga memiliki kinerja yang baik untuk menahan laju droplet.

Peneliti menemukan bahwa masker dari bandana dan penutup wajah bahan rajutan tidak memiliki perlindungan, bahkan dalam penelitian tersebut, kedua jenis masker ini lebih baik tidak digunakan sama sekali.

Ilustrasi warga menggunakan masker N95 (Freepik)

Posisi terakhir adalah pelindung leher, yang sering dipakai oleh pelari dan dijadikan masker adalah yang paling tidak efektif. Bahkan faktanya jika dijadikan masker, pelindung leher akan memungkinkan lebih banyak droplet yang keluar daripada tidak memakai masker sama sekali.

“Kami ingin menekankan bahwa kami benar-benar berharap semua orang memakai masker, tapi kami ingin mereka memakai masker yang benar-benar baik,” tutur Martin Fischer, salah satu penulis studi, dikutip dari CNN.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini menguji masker dengan cara menggunakan kotak hitam yang dilengkapi laser dan kamera ponsel. Partisipan kemudian diarahkan untuk memakai masker dan berbicara ke arah sinar laser.

Ladies, Bergosip Ternyata Ada Manfaatnya Loh!

Setelah itu jumlah droplet akan dilihat saat mereka berbicara yang direkam menggunakan kamera ponsel. Lalu algoritma komputer akan menghitung jumlah droplet yang ‘bocor’ dari jenis masker yang terlihat di video tersebut.

Peneliti mengatakan metode ini adalah cara yang murah dan efektif untuk menentukan jenis masker mana yang baik digunakan dan tidak.

“Ini adalah alat visual sederhana yang sangat kuat untuk meningkatkan kesadaran bahwa masker yang sangat sederhana, seperti masker kain dari bahan katun, bisa menghentikan laju droplet,” ujar Fisher seperti dikutip dari detikcom.

Published by

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021