Categories: Real

Ladies, Bergosip Ternyata Ada Manfaatnya Loh!

Share

JEDA.ID – Bergosip telah menjadi kebiasaaan sejak dulu kala. Kebiasaan ini pun sulit dipisahkan dan telah melekat dalam kehidupan sehari hari. Meskipun sudah sekuat tenaga menahan diri untuk tidak melakukanya.

Bergosip pun acap kali dinilai buruk yang mungkin dapat merusak reputasi seseorang. Namun, baru baru ini sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bergosip ternyata ada manfaatnya.
Kebiasaaan Bergosip

Dikutip dari laman brightside.me dan ditulis laman Liputan6.com, Megan Robbins bersama timnya, seorang psikolog di University of California, melakukan beberapa riset untuk mencari tahu bagaimana kebiasaan bergosip.

Megan kemudian mempelajari percakapan dari 467 orang, melalui hasil rekaman selama proses mereka berinteraksi. Hasil penelitian ini pun membuyarkan sejumlah stereotip tentang bergosip yang ada selama ini.

Sudah Ada Sejak 10.000 SM, Ini Fakta dan Efek Tato bagi Tubuh

Pertama, rata-rata setiap orang dapat menghabiskan 52 menit per harinya untuk bergosip. Dan hanya 15% di antaranya yang menganggap buruk kebiasaaan ini.

Bergosip pun tak hanya menjadi kebiasaan kaum wanita. Lelaki juga punya kecenderungan melakukan hal yang sama. Meskipun cara mereka berbeda dan akan terlihat lebih natural jika dilakukan oleh kaum hawa.

Berdasarkan kepribadian, seorang ekstrover nyatanya mempunyai kecenderungan bergosip lebih tinggi ketimbang para introver. Dan yang mencengangkan, anak muda justru lebih aktif bergosip dibandingkan orang tua.

Bergosip Ada Manfaatnya

Dari penelitan tersebut, bergosip kemudian menjadi fenomena kompleks. Para ahli menyebut, seiring proses evolusi, bergosip nyatanya baik untuk seseorang.

1. Bergosip Dapat Menjadi Cara Mengumpulkan Informasi untuk Melindungi Diri Sendiri.

Saat bergosip, secara tidak langung kita juga akan mengetahui sifat seseorang berdasarkan apa sedang dibicarakan. Saat sudah mengetahui sifatnya, kita dapat lebih selektif memilih lingkaran pertemanan.

Virus Tick-Borne Dilaporkan Muncul di China, Apa dan Gejalanya?

Bergosip pun dapat membantu seseorang mengenali siapa yang dapat mereka percaya, karena mereka dapat mendengar informasi tentang orang yang tidak dikenal dari sumber terpercaya. “Ketika bergosip, Anda bisa melacak siapa yang berkontribusi dan siapa yang egois,” kata Elena Martinescu, seorang peneliti King’s College, London.

2. Bergosip Membantu Membangun Ikatan dengan Orang Lain

Bergosip bermanfaat secara sosial karena bisa menciptakan ikatan dengan orang lain. Perbincangan yang terlalu formal akan menciptakan suasana yang cenderung lebih kaku. Akan berbeda apabila topik yang dibicarakan sifatnya lebih pribadi. Perbincangan akan terasa lebih hidup dan menyenangkan. Sehingga lebih mudah mengakrabkan dengan orang lain.

Bergosip memiliki banyak manfaat salah satunya membangun ikatan dengan orang lain (ilustrasi/freepik)

3. Bahan Bergosip Dapat Menjadi Cara untuk Memperbaiki Diri

Setelah tahu bahwa sifat-sifat tertentu ternyata kurang baik, dapat menjadi bahan intropeksi untuk diri sendiri. Misal, seseorang menjadi bahan gosip karena pelit atau mudah marah, ini dapat menjadi pengingat untu diri sendiri agar tidak melakaukan hal serupa.

Manfaat bergosip yang tak kalah penting adalah menciptakan kesadaran terhadap diri sendiri. Ketika mengkritik orang lain, secara tidak langsung Anda juga akan menjadi bercermin, lantas turut memperbaiki kesalahan diri sendiri.

4. Membuat Tubuh Lebih Bahagia

Berdasarkan Peneliti dari University of Pavia, otak akan mengeluarkan hormon oksitosin dalam jumlah lebih besar ketika asyik bergosip dibandingkan bentuk percakapan yang lain.

Oksitosin sering disebut sebagai hormon kenikmatan. Hormon inilah yang biasa dihasilkan saat tubuh sedang terangsang, selepas seks, antara ibu-anak, atau ketika ada kontak fisik dengan orang yang disayangi. Saat bergosip, secara tidak langsung jiwa menjadi lebih sehat karena bebas berdiskusi, berbicara dan tertawa, juga membantu mengatasi pikiran sempit.

5. Mendorong Cara Berpikir Realistis

Bergosip dapat menjadi langkah pendorong untuk berpikir lebih realistis. Saat bergosip, kewspadaan perlu ditingkatkan agar tidak begitu saja percaya dengan apa yang disampaikan orang lain. Apalagi jika hal yang dibicarakan akan berkaitan langsung dengan kehidupan diri sendiri. Oleh karenanya, perlu berpikir realistis sebelum menelannya mentah mentah.

Bergosip memang tak melulu membawa dampak negatif. Rasanya tidak salah apabila sesekali membiarkan diri terjun untuk bergosip. Hanya saja, perlu hati-hati sebelum bergosip. Pastikan tidak ada orang yang sedang diperbincangkan, lebih bijak dalam mengolah informasi yang disampaikan orang lain, serta mampu menyaring topik mana yang patut dibahas dan yang lebih baik disimpan untuk diri sendiri.

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021