JEDA.ID–Frekuensi ideal hubungan intim suami istri kerap menjadi perhatian pakar kesehatan sampai pasutri. Faktor usia kerap disebut menjadi salah satu parameter intensitas hubungan intim. Selain itu, usia perkawinan juga dinilai memberikan pengaruh.
Dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dipaparkan tentang kapan pasangan suami istri kali terakhir melakukan hubungan intim. Salah satu parameter yang digunakan adalah usia perkawinan.
Untuk perempuan dengan umur perkawinan 0-4 tahun, tercatat 79,7% melakukan hubungan intim dalam sebulan terakhir. Kemudian ada 18,4% istri yang melakukan hubungan intim dengan suami dalam 1 tahun terakhir.
Sisanya ada 1,6% yang lebih dari satu tahun tidak melakukan hubungan intim, kemudian 0,1% tidak menjawab. Bahkan, ada 0,2% yang mengaku belum pernah berhubungan intim selama menikah.
Ketika usia pernikahan bertambah yaitu 5-9 tahun, mayoritas suami istri melakukan hubungan intim dalam sebulan terakhir yaitu 83,4%. Sedangkan yang melakukan hubungan intim dalam satu tahun terakhir 14,7%.
Perempuan yang usia pernikahannya sudah 10-14 tahun dan 15-19 tahun juga masih intensif melakukan hubungan intim. Perempuan dengan rentang usia pernikahan 10-19 tahun yang melakukan hubungan intim dalam sebulan terakhir di atas 85%.
Saat usia pernikahan di atas 25 tahun, intensitas hubungan intim mulai menurun. Tercatat 71,8% perempuan yang melakukan hubungan intim dalam sebulan terakhir. Sedangkan perempuan yang lebih dari satu kali menikah tercatat 79,5% melakukan hubungan intim dalam sebulan terakhir.
Hasil berbeda dari responden laki-laki kawin. Untuk laki-laki kawin yang usia pernikahannya 5-9 tahun, tercatat 88,8% melakukan hubungan intim dengan istri dalam sebulan terakhir. Ketika usia perkawinan naik, intensitas hubungan intim suami istri menunjukkan pola menurun.
Misalnya, saat usia perkawinan 10-14 tahun, ada 85,2% yang berhubungan intim dalam sebulan terakhir. Kemudian turun kembali menjadi 81,3% yang usia pernikahannya sudah 15-19 tahun. Responden yang usia pernikahannya sudah di atas 25 tahun mengaku 71,6% melakukan hubungan intim suami istri dalam sebulan terakhir.
Sebagaimana dikutip dari Liputan6.com, pakar seksual, Johnny F. Gosyanto, menyatakan usia pasangan suami istri bisa menjadi salah satu perhitungan mengenai frekuensi hubungan intim ideal. Dia mencontohkan saat usia 20-30 tahun, hubungan intim bisa dilakukan 2 hari sekali.
Saat usia menginjak 40 tahun bisa dilakukan 2 hari atau 3 hari sekali. Dia memberikan catatan fisik dan stamina pasangan suami istri harus baik. Saat usia 40-50 tahun, intensitasnya berkurang menjadi 1 pekan 1 kali atau 2 kali. Ketika usia sudah di atas 55 tahun, bisa dilakukan dua pekan 1 kali.
Dia menyebut banyak manfaat positif yang didapat bila pasangan suami istri melakukan hubungan intim secara rutin. Misalnya, bila dilakukan di pagi hari, akan membuat fisik dan emosional keduanya baik sepanjang hari.
Sebuah survei menunjukkan kehidupan seksual pasangan menikah idealnya melakukan hubungan intim tiga kali dalam sepekan. Tapi untuk pasangan muda yang baru menikah, tiga kali sehari terkadang masih kurang.
Fakta ini terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga survei terkemuka, Nielsen bekerja dengan layanan situs kencan RSVP provider. Survei dilakukan di Australia yang melibatkan setidaknya 5.300 pasang dari berbagai usia.
Dalam survei itu, 37 persen responden mengatakan frekuensi hubungan intim yang ideal adalah 3-6 kali sepekan. Khusus untuk bulan pertama setelah menikah, 46 persen mengatakan frekuensi yang ideal adalah 3 kali sehari atau lebih untuk pasangan muda.
“Kontak fisik dan hubungan seksual merupakan unsur penting dalam sebuah hubungan yang sehat. Survei ini membuktikan kebanyakan pasangan muda menginginkan seks sesering mungkin, ” kata John Aitken sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.
Semakin muda usia dari setiap pasangan muda, kebutuhan untuk melakukan hubungan seksual meningkat. Responden dari generasi Y alias milenial mengatakan idealnya berhubungan seks 6 kali sepekan.
Seiring bertambahnya usia, umumnya hubungan seks menurun karena berbagai alasan. Pada wanita, pemicunya menopause, sedangkan laki-laki biasanya komplikasi dari penyakit kronis yang menyebabkan disfungsi seksual.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…