JEDA.ID-Ada tiga gejala corona pada anak-anak yang terinfeksi virus corona. Para ilmuwan di Universitas Belfast, Irlandia Utara, menyebutkan tiga gejala corona pada anak tersebut yaitu diare, sakit perut, dan muntah.
Kemunculan klaster keluarga menjadi kekhawatiran baru di tengah pandemi virus corona. Hal ini menjadikan anak-anak rentan tertular corona.
Menurut Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Erlang Samoedro, klaster keluarga terjadi ketika salah satu anggota keluarga terinfeksi lalu menularkan ke keluarga lainnya. Biasanya orang pertama yang tertular mendapat virus corona dari luar rumah, misalnya orang tua yang bekerja atau bepergian kemudian akhirnya tertular dan membawa penyakit tersebut ke dalam rumah.
“Bisa juga dari anak-anak yang main di sekitar lingkungan dan datang membawa virus dan menulari yang lain,” tutur Erlang dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).
“Klaster keluarga bahaya karena di rumah itu kan ada anak kecil, orang tua, yang potensi untuk terjadi sesuatu yang lebih buruk bisa terjadi. Kelompok rentan rata-rata ada di keluarga,” jelasnya.
Planet Venus Bisa Dihuni Manusia, Benarkah?
Meski banyak dialami anak-anak, pihak layanan kesehatan Inggris (NHS) masih enggan menyebut secara resmi ketiganya sebagai gejala, karena takut membuat para orang tua khawatir. Saat ini, daftar gejala Covid-19 yang resmi dari NHS yaitu demam, batuk, dan juga kehilangan indera penciuman serta perasa.
Menurut Tom Waterfield dari Universitas Belfast, memasukkan gejala diare, muntah, dan sakit perut ke dalam daftar gejala Covid-19 yang resmi bisa dipertimbangkan. Ini karena gejala tersebut bisa saja berpotensi membahayakan anak-anak.
“Kami menemukan bahwa diare dan muntah adalah gejala yang dilaporkan oleh beberapa anak, dan saya pikir menambahkannya ke daftar gejala yang di kini diketahui perlu dipertimbangkan,” kata Dr Waterfield melansir dari Daily Star dan detikcom, Senin (7/9/2020).
Kerusakan Paru-paru Akibat Corona Sembuh Seiring Waktu
Untuk membuktikannya, Belfast melihat 1.000 anak dengan usia rata-rata 10 tahun. Peneliti mengambil darah mereka untuk mengidentifikasi apakah mereka terinfeksi Covid-19. Hasilnya 68 anak memiliki antibodi dengan demam yang paling umum.
Namun, sebanyak 50 persen dari mereka ternyata positif terinfeksi corona tanpa menunjukkan adanya gejala. Sementara 13 anak mengatakan mereka mengalami diare, muntah, dan juga sakit perut.
“Studi ini menunjukkan bahwa sekitar setengah dari anak-anak tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi virus corona, dan bahwa strategi pengujian yang dijalani Inggris saat ini akan gagal untuk mendiagnosis sebagian besar infeksi pada anak,” jelasnya.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…