10 Penyakit Aneh Tapi Nyata

JEDA.ID-Ada sejumlah penyakit aneh tapi nyata. Penyakit aneh tapi nyata ini dialami sejumlah orang, bukan sekadar kisah yang ditampilkan di film-film atau cerita fiksi.

Beberapa penyakit langka ini bahkan tak hanya aneh tetapi juga menyeramkan. Tips kesehatan kali ini membahas sejumlah penyakit aneh tapi nyata yang pernah dialami sejumlah orang. Berikut adalah 10 penyakit aneh tapi nyata seperti dikutip dari detikcom, Kamis (3/12/2020):

1. Delusi Cotard

Mereka yang menderita delusi Cotard yakin bahwa mereka sudah mati dan membusuk atau kehilangan bagian tubuhnya. Orang-orang ini menolak makan atau mandi karena khawatir semakin merusah tubuhnya yang membusuk. Penyakit ini adalah kondisi neuropsikiatri langka yang disebabkan oleh kegagalan area otak tertentu dalam mengenali emosi.

Microsoft 365 Bisa Dipakai untuk Memata-Matai Karyawan, Benarkah?

2. Ensefalitis lethargica

Ensefalitis lethargica memunculkan perilaku neuropsikiatri yang aneh dan rasa kantuk yang hebat sehingga menyebabkan keadaan seperti koma. Selain itu gejala umum dari penyakit langka ini adalah kekakuan otot. Penyebab Ensefalitis lethargica hingga saat ini masih misterius. Pada sekitar tahun 1916-1930 diperkirakan setengah juta orang di Eropa terdampak epidemi ensefalitis lethargica.

3. Sindrom Alice in Wonderland

Mereka yang mengalami sindrom ini merasa dirinya menyusut atau mengembang dengan cepat, dan percaya bahwa objek tampak lebih kecil dari yang sebenarnya. Penelitian mengenai sindrom ini mengaitkan kondisi tersebut dengan sakit kepala migrain. Lewis Carroll, penulis buku Alice in Wonderland, diyakini menderita migrain parah, dan kondisi tersebut mengilhaminya membuat cerita di buku tersebut.

4. Sindrom kepala meledak

Penderita sindorm kepala meledak mengeluh sering mendengar suara yang sangat keras, mirip dengan suara tembakan atau benturan di kepala mereka sendiri. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan tidur yang parah.

5. Analgesia kongenital

Analgesia kongenital adalah penyakit langka yang akan menghambat kemampuan individu untuk meraba dan merasakan sakit secara fisik. Kurangnya kesadaran akan rasa sakit ini sering menyebabkan penumpukan luka, memar, patah tulang, dan masalah kesehatan lainnya yang mungkin tidak terdeteksi.

Perhatian! Ini Pedoman Terbaru Soal Masker dari WHO, Kini Diperketat

6. Wabah menari

Dancing mania atau wabah menari, pernah terjadi pada sekitar abad ke-14 hingga ke-17 di Eropa. Wabah ini membuat warga kota Aachen, Jerman berlarian keluar rumah menuju jalan, dan mereka mulai menggeliat dan berputar tak terkendali. Penyakit langka ini membuat mereka terus menari sampai pingsan kelelahan, ada yang beberapa tulang rusuknya patah, sementara yang lain terkena serangan jantung dan meninggal.

7. Penyakit Morgellons

Orang yang menderita kondisi medis ini mengaku merasakan sensasi seperti merasa ada sesuatu merayap, menggigit, dan menyengat di tubuh mereka, seolah tubuh mereka dipenuhi serangga. Beberapa orang bahkan melaporkan kasus aneh berupa munculnya benang atau serat berwarna gelap muncul dari dalam kulit mereka.

8. Fibrodysplasia ossificans progressiva

Penyakit langka ini berupa kelainan genetik yang mengubah jaringan lunak menjadi tulang setelah cedera atau trauma lainnya. Penyakit ini pada akhirnya dapat menyebabkan persendian dan otot menjadi kaku dan menyatu.

Pare, Si Pahit yang Punya Segudang Manfaat

9. Sindrom Prader-Willi

Sindrom Prader-Willi adalah kondisi genetik kompleks yang memengaruhi banyak bagian tubuh. Sebagian besar individu yang terkena sindrom ini mengalami nafsu makan yang tak pernah terpuaskan di masa kanak-kanaknya. Karena itu, mereka makan berlebihan dan menyebabkan obesitas kronis. Sindrom ini diyakini membuat mereka terus menerus makan sampai mati.

10. Delusi Capgras

Delusi Capgras adalah suatu kondisi di mana seseorang percaya bahwa individu atau sekelompok orang telah digantikan oleh orang ganda lainnya atau penipu.

Meski berbagai kondisi medis yang telah disebutkan tadi terdengar aneh dan meragukan, penyakit langka ini nyata bagi para pasiennya yang mengidapnya.