JEDA.ID – Kata incest kini menjadi salah satu trending di mesin pencarian Google Indonesia.
Hal ini lantaran youtuber kembar The Connell Twins salah ucap dalam video yang tengah viral. Mereka bermaksud mengatakan incest, namun yang keluar dari mulut malah kata insect (serangga).
Berawal dari video adegan dewasa yang dituduhkan kepada The Conell Twins, mereka membantah tidak melakukan adegan tersebut dengan mengklarifikasi melalui sebuah video. Malahan mereka mengaku jijik jika harus berhubungan intim dengan saudara sendiri.
Namun bukannya mendapat tanggapan baik, mereka malah menuai cibiran setelah menyebut hubungan badan dengan saudara kandung memakai kata insect. Padahal yang dimaksud sendiri ialah incest.
Dalam potongan video berdurasi 11 detik yang dibagikan oleh pengguna Twitter @ohanaana13, berisi video milik The Connell Twins.
“Lo bayangin ngelakuin kayak gitu sama saudara lo sendiri, aneh nggak sih guys?” ucap Carly. “Itu insect,” timpal Christy.
Semenjak kejadian dan video itu viral, kini incest menjadi buah bibir bagi warganet. Namun tahukah Anda tentang incest? Berikut ulasan mengenai incest dan bahayanya bagi kesehatan dilansir dari Solopos.com Kamis (18/6/2020) dan berbagai sumber.
Dilansir dari Wikipedia, hubungan sedarah atau hubungan sumbang atau inses (bahasa Inggris: incest) adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga (kekerabatan) yang dekat, biasanya antara ayah dengan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara tiri.
Sedangkan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, inses diartikan sebagai hubungan seksual atau perkawinan antara dua orang yang bersaudara dekat yang dianggap melanggar adat, hukum atau agama.
Fetish Termasuk Gangguan Psikologis atau Seksual? Begini Penjelasan Ahli
Dikutip dari Suara.com Kamis (6/8/2020), nyaris seluruh budaya di dunia melarang incest. Selain terkait dengan moral, perkawinan sedarah menyatukan mutasi langka yang dapat menyebabkan cacat lahir yang parah.
Apa saja bahaya incest bagi kesehatan?
Inses berisiko membahayakan bagi kesehatan, terutama pada keturunan yang dihasilkan. “Hubungan intim yang dilakukan bisa menyebabkan kelainan genetik terhadap anak nantinya,” ujar Dr dr Andi Nanis Sacharina Marzuki, SpA (K), pakar genetika dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, seperti dikutip Detik.com Kamis (6/8/2020).
Berikut penjelasan ilmiahnya seperti seperti dilansir dari Medicaldaily. Sebagian besar gen manusia bersifat menguntungkan atau netral. Namun, sebagian kecil di antaranya membawa masalah kesehatan serius, yang dikenal sebagai penyakit resesif autosomal.
Termasuk dalam kelompok penyakit tersebut adalah cystic fibrosis, anemia sel sabit, Tay Sachs disease, dan albinisme. Perkawinan antar sepupu disebut meningkatkan risiko menghasilkan keturunan dengan salah satu penyakit tersebut sebesar 12,5 persen.
Incest yang tidak didasarkan pada suka sama suka akan menimbulkan trauma mendalam pada pihak korban. Di satu sisi ia menyayangi keluarganya, namun di sisi lainnya ia sangat tertekan dengan apa yang dilakukan oleh orang yang ia sayangi. Sikap masyarakat yang memusuhi juga akan membuat pelaku hubungan sedarah menjadi serba sulit.
Sebuah riset tahun 2008 mengungkap, perkawinan incest juga meningkatkan risiko cacat bawaan lahir atau birth defect pada keturunan yang dihasilkan. Bila pada populasi umum risikonya sekitar 2 persen, pada perkawinan incest risikonya menjadi 4 persen.
Dilansir hellosehat.com, setiap orang memiliki dua set 23 kromosom, satu set dari ayah dan yang lainnya diwariskan dari ibu (total 46 kromosom). Setiap set kromosom memiliki set genetik yang sama, artinya tiap orang memiliki satu salinan dari setiap gen.
Orang-orang yang memiliki satu gen rusak masih dapat mewarisi gen tersebut pada keturunannya dan disebut sebagai ‘carrier’. Mereka membawa salinan tunggal namun tidak memiliki penyakit tersebut. Disinilah masalah akan mulai timbul bagi keturunan incest.
Risiko Inses membawa gen rusak menjadi sangat tinggi. Setiap keluarga kemungkinan besar memiliki gen penyakit tersendiri (misalnya diabetes), dan perkawinan sedarah adalah kesempatan bagi dua orang carrier dari gen rusak untuk mewarisi dua salinan gen yang rusak kepada anak-anaknya. Pada akhirnya, keturunan mereka dapat memiliki penyakit tersebut.
Salah satu penyakit yang juga banyak dikaitkan dengan perkawinan sedarah adalah hemofilia, kelainan fatal yang membuat darah sukar membeku. Pada masanya, penyakit ini banyak ditemukan di keluarga kerajaan yang menjaga ‘kemurnian’ darah bangsawan lewat perkawinan sedarah.
Dijuluki Paris Timur Tengah, Ini 5 Fakta Menarik Kota Cantik Beirut
Dikutip dari Solopos.com Kamis (18/6/2020), berdasarkan data Kemeterian Kesehatan, kelainan bawaan menjadi salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Pada bayi usia 0-6 hari, kematian bayi yang disebabkan oleh kelainan bawaan sebesar 1,4%. Sedangkan pada usia 7-28 hari, persentasenya meningkat hingga 18,1%.
Menurut WHO, lebih dari 8 juta bayi di seluruh dunia setiap tahunnya lahir dengan kelainan bawaan. Di Amerika Serikat, hampir 120.000 bayi lahir dengan kelainan bawaan setiap tahun. Data WHO menyebutkan dari 2,68 juta kematian bayi, 11,3% disebabkan oleh kelainan bawaan.
Hasil penelitian yang dilansir dari Pscyhology Today menunjukkan kesimpulan yang sama. Perkawinan sedarah memiliki kemungkinan anak yang akan dilahirkan dalam kondisi cacat serius.
Dilansir Hellosehat.com, sistem kekebalan tubuh tergantung pada komponen penting dari DNA yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC). MHC terdiri dari sekelompok gen yang bertugas sebagai penangkal penyakit.
Kunci agar MHC bisa bekerja dengan baik melawan penyakit adalah memiliki keanekaragaman tipe alel sebanyak mungkin. Semakin beragam alel seseorang, semakin baik tubuh memerangi penyakit. Keberagaman penting karena setiap gen MHC berfungsi melawan penyakit yang berbeda-beda. Selain itu, setiap alel dari MHC dapat membantu tubuh mendeteksi berbagai jenis material asing yang menyusup ke dalam tubuh.
Saat seorang terlibat dalam perkawinan sedarah dan memiliki keturunan dari hubungan tersebut, anak-anaknya akan memiliki rantai DNA yang tidak variatif. Memiliki alel MHC yang terbatas akan membuat tubuh kesulitan mendeteksi beragam material asing, sehingga individu tersebut akan lebih cepat jatuh sakit karena sistem imun tubuhnya tidak dapat bekerja optimal untuk memerangi beragam jenis penyakit. Hasilnya, orang akan mudah sakit-sakitan.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…