JEDA.ID – Premenstruation syndrome (PMS) atau menstruasi yang tiap bulannya datang menyerang wanita tentu membuat sebagian dari mereka mengalami mood yang berubah-ubah. Tak jarang mereka melampiaskan kekesalan atau amarahnya pada pasangan prianya. Namun tahukah Anda ternyata pria juga dapat mengalami hal serupa loh. Kondisi ini dinamakan Irritable Male Syndrome atau IMS.
Psikoterapis Jed Diamond PhD yang juga merupakan penemu istilah IMS menjelaskan bahwa swing mood atau perubahan mood tidak hanya terjadi pada wanita saat PMS. Melansir dari Medicine Net, Jumat (1/5/2020) nyatanya, pria yang mengandalkan logika pun juga mengalami hal serupa karena produksi hormon. Nah berikut ulasan tentang IMS yang dialami sejumlah pria seperti dilansir dari beberapa sumber:
Dilansir dari Times of India, IMS didefinisikan sebagai keadaan hipersensitivitas, frustasi, kecemasan, dan kemarahan yang terjadi pada pria. Hal ini dikaitkan dengan perubahan biokimiawi, fluktuasi hormon, stres, dan hilangnya identitas pria. Selain itu, merujuk pada sebuah jurnal yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information, IMS merupakan sindrom yang terjadi pada pria diikuti dengan gejala merasa gugup, lelah, depresi, serta mudah merasa tersinggung.
Terjadinya fluktuasi pada kadar testosteron yang diikuti kenaikan tajam tingkat stres, menjadi salah satu penyebab IMS dapat terjadi di kalangan pria. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gerald Lincoln dari Human Reproductive Sciences Unit, Centre for Reproductive Biology of Edinburgh, IMS terjadi karena adanya penurunan hormon testosteron. Hormon ini mengalami penuran dikarenakan terjadinya fluktuasi kadar testosteron serta kondisi tubuh yang tengah mengalami tekanan berat atau stres.
Selain itu, pria benar-benar marah saat sedang IMS bahkan ketika mereka mengalami perubahan sekecil apapun dalam diet dan perubahan biokimia. Alhasil emosi yang menjengkelkan itu tidak diidentifikasi sebagaimana mestinya dan dapat dengan mudah disalahpahami.
Pelanggan Listrik 1.300 VA dan 900 VA Bisa Dapat Diskon, Begini Caranya
Hampir mirip seperti PMS, gejala yang timbul akibat IMS juga terjadi dalam kurun waktu tertentu, yakni sebulan sekali. Melansir dari healthline.com ketika mengalami IMS, pria akan menunjukkan beberapa gejala seperti mudah marah, cemas, mudah tersinggung, ingin menyendiri, stres, depresif, lelah hingga kesulitan tidur. Alhasil, ketika seorang pria menunjukkan gejala seperti ini, akan berdampak terhadap pasangannya.
Selain gejala-gejala psikis, seorang pria yang tengah mengalami IMS juga merasakan beberapa keluhan fisik seperti, kehilangan gairah seksual, gangguan fungsi seksual, nyeri punggung, serta sakit kepala. Selain akibat dari perubahan kadar hormon testosteron dan tingkat stres, penurunan zat serotin pada otak akibat pola makan atau diet yang salah karena nutrisi yang dikonsumsi tidak seimbang, juga dapat menyebabkan IMS.
Walaupun mengkhawatirkan, namun IMS merupakan hal yang lumrah terjadi pada pria. Jed Diamond PhD mengatakan, semua pria di dunia ini akan mengalami penurunan kadar jumlah hormon testosteron seiring bertambahnya usia. Yakni sebesar satu persen setiap tahun saat pria berusia 40 sampai 70 tahun. Ia juga menjalaskan siklus hormon yang terjadi pada pria, yakni ketika naik turunnya testosteron hingga empat atau lima kali dalam satu jam.
Kemudian, siklus harian testosteron setiap hari yang berbeda antara pagi dan malam hari, serta siklus musiman. “Misalnya saja, siklus musiman dengan testosteron lebih tinggi pada November dan lebih rendah pada April, akhirnya, Anda tahu ada perubahan hormonal pada pria yang mengalami IMS, terkait dengan stres dalam kehidupan mereka,” katanya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa menurunnya kadar homon testeron tidak hanya disebabkan oleh stres dan penuaan saja melainkan juga pria yang memiliki penyakit tertentu seperti, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, serta pemilihan diet yang salah.
Membedah Kelemahan Metode Belajar Online Dibandingkan Tatap Muka
Sebisa mungkin untuk mengatur emosi dan stres yang Anda rasakan agar tidak berlarut-larut. Ketika masih bisa mengendalikan diri saat IMS langkah terbaik yang bisa Anda ambil adalah menenangkan diri dan berisitahat sejenak. Selain itu, Anda juga perlu menjalani gaya hidup yang sehat untuk mencegah munculnya gejala IMS. Misalnya dengan berolahraga secara rutin, menjaga pola makan yang seimbang, istirahat yang cukup, berhenti merokok, dan mengelola stres.
Sedangkan bila anggota keluarga atau kerabat Anda yang mengalami gejala IMS, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantunya seperti melansir dari salah satu sumber:
1. Berikan dukungan dan pengertian, serta bersabar dengan mereka.
2. Cobalah untuk mengajak mereka berbicara dan dengarkanlah dengan penuh perhatian segala keluhan mereka.
3. Cobalah mengajak mereka untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang dapat memicu munculnya perasaan tidak nyaman dan stres, dengan mengajak mereka untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. (Ria Sari Febrianti)
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…