JEDA.ID— Demi produk iPhone terbaru, banyak orang rela antre berjam-jam bahkan tak jarang mereka menginap di sekitar store penjual produk tersebut.
Seperti yang dilakukan tiga warga dari Vietnam ini. Brian, Lili Zhao, dan Steven rela antre selama tiga puluh jam lebih demi mendapatkan produk iPhone 11. Perjuangan mereka pun terbayar saat berhasil menggenggam iPhone 11 pertama dari jalur non pre-order di Apple Store Singapura.
“Capek, tapi puas banget bisa menggenggam iPhone 11. Excited banget,” kata Brian kepada detikINET saat ditemui seusai keluar dari Apple Orchard seperti dilansir detikcom, Jumat (20/9/2019). Brian, Lili Zhao dan Steven kompak mengenakan kaus bendera Vietnam saat mengantre di depan toko Apple sejak Kamis (19/9/2019) pukul jam 02.00 pagi waktu setempat(19/9/2019).
Apple memang resmi meluncurkan iPhone 11, 11 Pro dan 11 Pro Max di beberapa negara termasuk Singapura. Apple Store di Orchard Road membuka tokonya sejak Jumat pukul 08.00 waktu setempat.
Situs resmi Apple mencatat iPhone 11 bisa ditebus seharga 1.149 dolar Singapura atau sekitar Rp11,7 juta (1 dolar Singapura = Rp10.182) untuk varian kapasitas memori 64 GB, 1.219 dolar Singapura (sekitar Rp12,4 juta) untuk versi 128 GB, dan 1.389 dolar Singapura (sekitarRp14,1juta) untuk model 256 GB.
Sementara iPhone 11 Pro dijual mulai dari 1.649 dolar Singapura (sekitar Rp16,7 juta) untuk versi 64 GB, 1.889 dolar Singapura (sekitar Rp19,2 juta) untuk versi 256 GB, dan 2.199 dolar Singapura atau sekiar Rp22,3 juta untuk model 512 GB.
iPhone 11 Pro Max ditawarkan senilai 1.649 dolar Singapura atau sekitar Rp18,3 juta untuk varian terendah 64 GB, 1.889 dolar Singapura atau sekitar Rp20,7 juta untuk versi 256 GB, dan termahal 2.199 dolar Singapura atau sekitar Rp23,9 juta untuk model 512 GB.
Meskipun harga smartphone Android lebih murah, tapi para pengguna iPhone senantiasa setia dan sulit pindah hati ke Android. Loyalitas mereka terhadap produk Apple bukan tanpa alasan, mulai dari yang terkait sistem iPhone, tapi ada juga yang semata mengikuti tren.
Berikut sejumlah alasan yang mungkin menjelaskan mengapa pengguna lebih memilih iPhone yang lebih mahal ketimbang Android seperti dilansir Liputan6.com.
Tim pemasaran dari Apple memang sukses membuat produk mereka terlihat mewah dan premium. Mulai dari desain, fitur, hingga strategi pemasarannya. Alhasil, memakai perangkat dengan lambang apel digigit pun sudah menjadi semacam prestise tersendiri bagi pengguna.
Ditambah lagi, banyak selebritas Hollywood memakai iPhone. Simbol produk Apple pun gampang dikenali lewat berbagai media, mulai dari Instagram, maupun layar kaca.
Untuk yang suka menggunakan satu smartphone untuk jangka waktu yang lama sampai ponsel mereka jadul, iPhone memang cocok menjadi pilihan. Karena Apple memungkinkan pengguna lamanya untuk tetap bisa update sistem operasi di ponsel lama mereka, meskipun pastinya tidak berjalan semulus di model terbarunya.
Para pengguna iPhone merasa iOS punya tampilan dan user interface yang sederhana ketimbang Android.
Walaupun sederhana, iPhone justru memiliki perlindungan keamanan yang optimal dan patut dicontoh dari vendor lainnya.
iPhone juga punya fitur tersendiri yaitu Siri yang makin memudahkan penggunanya dalam beragam aktivitas. Fitur Siri pun dicontek oleh saingan iPhone, tapi produk Apple memang sudah sering dicontek oleh saingan, baik dari desain maupun sistem.
Bloatware adalah aplikasi yang ditanamkan di perangkat oleh pihak manufaktur. Berbeda dengan android yang akan dipenuhi bloatware saat pertama kali dinyalakan, iPhone tidak memiliki yang seperti itu.
Pada iOS penggunanya bisa uninstall semua aplikasi yang tidak mereka inginkan, sedangkan di Android ada saja aplikasi bawaan yang tidak bisa di-uninstall. Hal itu tentunya berpengaruh pada kapasitas memori.
Chip Bionic yang disematkan pada perangkat iPhone membuat smartphone ini bisa bekerja lebih cepat dalam pekerjaan berat. Misalnya, untuk mengedit video kualitas 4k berdurasi 2 menit, hasilnya iPhone X menang mudah dari lawan-lawannya.
Ketika developer ingin mengeluarkan aplikasi baru mereka, biasanya mereka akan memilih meluncurkannya di iOS terlebih dahulu. Salah satu alasannya adalah pengembangan aplikasinya yang lebih mudah ketimbang Android.
Mereka yang membeli produk baru Apple kebanyakan adalah pengguna lama. Mereka pasti juga menggunakan produk lain seperti MacBook ataupun iPad. Sistem yang dapat mudah terintegrasi pada banyak gadget ini membuat pengguna sulit keluar dari ekosistem digital yang diciptakan Apple, sebab untuk pindah ke Android akan merepotkan untuk memindahkan data mereka.
Para pelanggan yang rela antre berjam jam bahkan berhari-hari demi mendapatkan produk berbaru Apple memang sudah menjadi fenemona tersendiri. Apple dengan logo buah apel digigit ini memang memiliki nilai brand yang sangat tinggi, sehingga apapun yang akan dilakukan oleh Apple akan menjadi bahan perbincangan. Branding membuat adanya ikatan emosional antara market dan brand. Seperti dirangkum Jeda.Id dari berbagai sumber, setidaknya ada 7 jenis tingkatan market berdasarkan kecintaannya pada sebuah brand yakni :
1. Unaware adalah ketika konsumen tidak tahu sama sekali tentang brand tertentu.
2. Aware adalah konsumen sudah pernah dengar sebelumnya tapi masih belum begita paham brand itu.
3. Informed adalah ketika konsumen sudah tahu atau sudah pernah melihat orang lain menggunakan atau mengonsumsi produk.
4. Convinced adalah ketika konsumen sudah meyakini jika brand tersebut dapat menjadi solusi sebuah problem.
5. Customer adalah saat konsumen sudah pernah menggunakan produk tersebut.
6. Advocate atau loyalist adalah ketika konsumen belanja berulang kali dan merekomendasikan ke market lain.
7. Brand Evangelist adalah ketika konsumen akan mengorbankan waktu dan energinya demi mendapatkan produk brand tersebut sesegera mungkin. Brand evangelist akan mati-matian membela brand tersebut jika mereka melakukan kesalahan.
Para pencinta produk Apple yang rela berjuang dan berkorban tersebut bisa dikatakan masuk sebagai Brand Evangelist yang merupakan level tertinggi dari tingkatan market berdasarkan kecintaannya pada sebuah brand.
Bila Anda memakai produk Apple, Anda masuk kategori mana?
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…