JEDA.ID-Orang utan bernama Inji, dikabarkan mati. Orang utan Inji selama ini tinggal di Oregon Zoo, Amerika Serikat.
Kematian orang utan Inji menimbulkan kesedihan banyak pihak. Dia harus disuntik mati lantaran kondisi kesehatannya terus memburuk.
Diberitakan BBC Magazine pada Jumat (15/1/2021), Inji, orang utan berusia 61 tahun di Oregon Zoo diberitakan mati. Hal ini dikarenakan kesehatannya yang semakin memburuk.
Inji tercatat sebagai orang utan tertua di dunia. Dia juga menjadi satwa tertua di kebun binatang ini. Dalam beberapa pekan terakhir kesehatannya semakin memburuk.
Inji kehilangan nafsu makan. Dia sudah kesulitan bergerak dan jarang sekali meninggalkan sarangnya.
Akhirnya, dokter pun memutuskan untuk ‘menidurkan’ Inji karena kondisinya yang tidak lagi membaik. Matinya Inji ternyata menimbulkan kesedihan mendalam bagi para pekerja di sana.
“Kemampuan Inji untuk terhubung dengan orang-orang luar biasa. Dia menginspirasi generasi,” ungkap Bob Lee, salah satu staf Oregon Zoo seperti dikutip dari Daily Mail.
Semasa hidupnya, Inji termasuk hewan yang ceria dan penuh semangat. Dia selalu ingin tahu segala sesuatu yang dibawa oleh para pengunjung, mulai dari isi dompet, tas dan ransel orang-orang.
“Beberapa sukarelawan, staf, dan tamu sengaja membawa mainan atau barang berwarna cerah di tas mereka hanya untuk ditunjukkan kepada Inji,” kata Lee seperti melansir detikcom, Jumat (15/1/2021).
Inji tetap aktif dan ingin tahu selama tahun-tahun emasnya. Dia sepertinya mempelajari manusia dan menikmati menonton mereka, terutama anak-anak.
Hewan yang sangat dicintai di Oregon Zoo ini umurnya bisa melampaui harapan hidup orang utan liar yang mencapai lebih dari 20 tahun. Tetapi kesehatannya mulai memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Kebun Binatang Oregon membawa Inji masuk ketika dia berusia sekitar satu tahun pada tanggal 30 Januari 1961, dan dia tetap di sana sejak itu. Hari kelahirannya tidak diketahui.
Inji lahir di alam liar dan dibawa ke AS melalui perdagangan hewan liar yang saat itu legal.
Asaba Mukobi, penjaga primata senior di kebun binatang, mengatakan betapa bersyukurnya dia bertemu Inji.
“Kami bersyukur bisa memberi Inji rumah yang bagus, tapi sangat memilukan untuk memikirkan keadaan yang membawanya ke sini,” ungkapnya.
“Meski perdagangan satwa illegal masih tetap ada hingga sekarang. Hal tersebut dianggap sebagai ancaman utama bagi kelangsungan hidup orang utan, bersama dengan perambahan manusia dan hilangnya habitat dari perkebunan kelapa sawit. Orang utan berada di ambang kepunahan – terutama di Sumatera, tempat asal Inji,” kata Mukobi.
Di alam liar, diperkirakan hanya tersisa 15.000 orang utan Sumatera. Dengan sekitar 55.000 dari Borneo dan kurang dari 800 spesies orang utan Tapanuli yang tersisa.
Kebun binatang pun berencana untuk menghormati Inji pada pembukaan habitat baru di Hutan Primata untuk simpanse dan orang utan yang dijadwalkan pada musim semi.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…