JEDA.ID–Indonesia Police Watch (IPW) menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah sedang memperlihatkan sikap untuk menonjolkan ”geng Solo” di pucuk pimpinan kepolisian. Hal ini tidak lepas dari terpilihnya Irjen Pol. Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya.
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menilai Nana yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat tidak memiliki prestasi mengilap.
”Prestasi Nana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol,” kata Neta melalui keterangan resmi sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (21/12/2019).
3 Kesamaan Jokowi dan Basuki Hadimuljono
Dia mengatakan tampil Nana sebagai Kapolda Metro menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan ”geng Solo” di Polri. Nana Sudjana pernah menjadi Kapolresta Solo para 2010 saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Sebutan ”geng Solo” oleh Neta ini karena sejumlah perwira Polri yang pernah berkarier di Solo kemudian meroket. Seperti Irjen Pol. Listyo Sigit Prabowo yang pernah menjadi Kapolresta Solo kemudian jadi ajudan Jokowi dan kini menjadi Kabareskrim.
Ada pula Brigjen Pol. Ahmad Luthfi yang setelah menjabat Kapolresta Solo langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah.
Istana dan Polri lantas membantah pernyataan Neta tersebut soal ”geng Solo” itu. ”Tidak ada parameter geng-gengan. Yang terpenting itu track record, rekam jejak,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal sebagaimana dilansir dari Detikcom.
Dia mengatakan pergantian pejabat di Polri selalu melewati mekanisme rapat Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Dalam rapat ini dibahas rekam jejak para perwira tinggi yang menjadi parameter para anggota Wanjakti mengambil keputusan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga menepis soal “geng Solo”. Dia mengatakan tidak mungkin seorang pimpinan mempertaruhkan posisi dengan menempatkan pejabatnya yang tidak kredibel.
Melihat Gaji Polisi, dari Tamtama sampai Jenderal
Moeldoko menyebut ada kalkulasi objektif dalam penempatan posisi jabatan di instansi. Mereka harus mempunyai kapasitas, loyalitas dalam pekerjaan, loyalitas pada negara, dan memiliki integritas.
“Tiga hal itu selalu menjadi pertimbangan untuk seorang pemimpin memilih pembantunya. Enggak mungkin sebuah jabatan yang sangat penting dipertaruhkan dengan menempatkan seseorang yang tidak terbukti hebat di lapangan,” kata Moeldoko dikutip dari Detikcom.
Tidak bisa dimungkiri, sejumlah perwira kepolisian dan militer yang pernah bertugas di Solo memiliki karier yang moncer selama era Jokowi. Berikut sejumlah pejabat di Polri dan TNI yang pernah bertugas di Kota Solo yang kemudian menjadi petinggi di kepolisian dan militer.
Lutfi yang sudah pensiun dari kepolisian sejak pertengahan 2019 ini pernah menjabat sebagai Kaporesta Solo pada 2003 lalu. Setelah itu, dia menjadi Wakil Direktur Intelkam Polda Jawa Tengah.
Pada 2006, Lutfi kembali ke Solo dengan menjabat Kapolrestabes. Kala itu, Polresta Solo sempat berstatus menjadi Polrestabes.
Karier Lutfi melesat setelah 2014. Pada 2015, dia sempat menjadi Kapolda Jambi. Setahun berselang, dia menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Pada 2016, karier Lutfi mencapaiu puncak dengan menduduki jabatan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan. Lutfi menyandang pangkat bintang tiga alias komisaris jenderal (komjen).
Perwira tinggi Polri yang banyak malang melintang di bidang intelijen ini pernah menjadi Kapolresta Solo pada 2010 hingga April 2011. Kala itu, Nana Sudjana digantikan dengan Listyo Sigit Prabowo.
Ketika itu, Nana pindah tugas menjadi Direktur Intelkam Polda Jateng sampai Direktur Intelkam Polda Jawa Timur. Pada 2015, Nana menjadi Wakapolda Jambi, lantas Wakapolda Jawa Barat pada 2016.
Pada awal 2019, Nana menjadi Kapolda NTB dan berselang sekitar 8 bulan kemudian dia menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol. Gatot Edy Pramono yang menjadi Wakapolri.
Penerus Nana Sudjana di Polresta Solo pada 2011 ini bertugas di Kota Solo hingga 2012. Setelah itu, Listyo Sigit pindah ke Bareskrim Polri hingga akhirnya menjadi ajudan Jokowi pada 2014 yang menjabat sebagai Presiden.
Fakta Tito Karnavian, Kapolri Termuda sampai Jadi Calon Menteri
Setelah menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit promosi menjadi perwira tinggi dan menjadi Kapolda Banten pada 2016. Kariernya terus meroket dengan menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) pada 2018 dan akhirnya menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri pada 2019. Listyo menggantikan Idham Azis yang menjadi Kapolri.
Ahmad Luthfi awalnya menjadi Wakapolresta Solo pada 2011 saat Kapolresta dijabat Nana Sudjana. Setelah itu, Luthfi menjadi Kapolresta Solo hingga Maret 2017. Luthfi kemudian mendapat pangkat bintang satu alias brigadir jenderal (brigjen) polisi.
Saat ini Luthfi menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah mendampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel.
Panglima TNI yang berlatar belakang TNI AU ini cukup lama berkarier di Kota Solo. Misalnya pada 1997 pernah menjadi Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo.
Setelah beberapa kali pindah tugas, Jadi Tjanjanto kembali ke KOta Solo dengan menjadi Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adi Soemarmo Solo pada 2010-2011. Ketika Jokowi menjabat sebagai Presiden, Hadi pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden pada 2015-2016.
Hadi kemudian mendapatkan bintang empat atau Marsekal saat menjadi Kepala Staf TNI AU dan akhirnya menjadi Panglima TNI.
Komandan Paspamres ini pernah bertugas di Kota Solo baik di kewilayahan atau di Kopassus. Maruli pernah menjadi Komandan Grup 2 Kopassus di Kartasura, Sukoharjo pada 2013-2014. Dia lantas menjadi Komandan Grup A Paspampres pada 2014-2016.
Paspampres Grup A memiliki tugas melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat terhadap presiden beserta keluarganya.
Luhut Jadi Menteri Terkaya Era Pemerintahan Jokowi-JK
Pada 2016, menantu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini kembali ke Kota Solo dengan menjabat sebagai Danrem 074/Warastratama yang membawahi wilayah Soloraya.
Sempat menjadi Wakil Komandan Paspamres dan Kasdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak kemudian menjadi Komandan Paspampres sejak 2018.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…