JEDA.ID–Pabrikan bus Eropa kian gencar menjual produk mereka di Indonesia. Namun, pabrikan bus Jepang tidak khawatir dengan serbuan bus-bus Eropa di Tanah Air.
Pabrikan bus Jepang yang sangat familier adalah Hino. Sedangkan pabrikan bus Eropa yang kini masif memasarkan produk mereka adalah Scania dan Mercedes Benz.
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santika Wardoyo menyatakan Hino masih menjadi market leader untuk penjualan bus di Indonesia.
”Jadi meskipun volume market turun di 2019, kita masih tetap leading,” kata Santika Wardoyo sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Santika optimistis bus Jepang khususnya Hino bisa mempertahankan market di segmen ini. Sebab Hino punya nilai tawar yang tidak dimiliki bus-bus Eropa.
”Walaupun kita diserang dari kompetitor A dan B yang punya cc besar. Tapi tetap, kendaraan yang ekonomis, kendaraan yang mencari duit, tetap saja Hino,” ujar Santika.
Alasan Jawa Tengah Layak Disebut Kandang Bus di Indonesia
Klaim Hino yang menjadi penguasa market bus ini sejalan dengan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Namun, data penjualan (wholesale) bus di Gaikindo dibagi dalam tiga kelompok.
Pertama ada bus dengan berat total kendaraan atau gross vehicle weight (GVW) 5-10 ton, kemudian GVW 10-24 ton, dan terakhir GVW di atas 24 ton. Bagaimana peta persaingan di tiap kelas itu?
Data Gaikindo pada 2019 lalu menyebutkan ada 4 pabrikan yang bersaing di kelas ini yuitu MItsubishi Fuso, Hino, Tata, dan Toyota. Artinya ada 3 pabrikan bus Jepang dan satu pabrikan bus India.
Di kelas ini, bus rata-rata memiliki kapasitas mesin sekitar 4.000 cc. Di kelas ini produk Tata yaitu LP 713 menjadi bus yang memiliki kapasitas mesin terbesar yaitu 5.675 cc.
Membandingkan Flyover Terpanjang di Berbagai Kota
Dari 4 pabrikan bus Jepang dan India itu, ada 10 model atau tipe. Hino punya 4 tipe, Mitsubishi Fuso ada 3 tipe, Toyota 2 tipe, dan Tata 1 tipe. Sepanjang 2019, Gaikindo mencatat 1.626 bus di kelas ini terjual. Berikut perincian penjualan 10 tipe bus di kelas ini:
Di kelas ini persaingan antara bus Jepang dan bus Eropa begitu kentara. Ada 3 pabrikan yang berkompetisi di kelas ini yaitu Hino, Mercedes Benz, dan Scania.
Hino punya 4 tipe bus, Scania hanya 1 tipe bus, dan Marcedes Benz yang paling banyak yaitu 9 model. Urusan kapasitas mesin, di kelas ini sangat beragam yaitu paling kecil 3.900 cc dan yang paling besar adalah 13.000 cc milik Scania.
Kereta-Kereta Buatan Indonesia yang Mendunia
Lantas siapakah jawara di kelas ini? Hino RN 260 menjadi yang teratas dalam penjualan. Bahkan, angkanya menembus lebih dari 1.000 unit terjual pada 2019. Berikut perincian penjualan bus di kelas GVW 10-24 ton pada 2019:
Di kelas ini tidak ada bus Jepang karena persaingan hanya terjadi antara Scania dan Mercedes Benz. Dua pabrikan Eropa itu sama-sama punya dua tipe yang bersaing di kelas ini.
Jumlah Bus Pariwisata Salip Bus Antarprovinsi
Kapasitas mesin di kelas ini pun cukup besar yaitu paling kecil 9.000 cc dan terbesar 13.000 cc. Kelas ini tidak terlalu banyak di pasaran karena sepanjang 2019 hanya ada 38 bus yang terjual.
Berikut perincian penjualan bus GVW di atas 24 ton sepanjang 2019:
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…