JEDA.ID-Ada 6 miliar planet mirip Bumi di galaksi Bima Sakti. Analisis ini berdasarkan perhitungan pada setiap lima bintang seperti-Matahari (tipe G) di galaksi Bima Sakti, diperkirakan ada satu planet yang mirip Bumi.
“Perhitungan saya menempatkan batas atas 0,18 planet mirip Bumi per bintang tipe G,” kata Michelle Kunimoto dari University of British Columbia (UBC), Kanada, seperti dikutip dari IFL Science.
“Metode ini memperkirakan bagaimana berbagai jenis planet di sekitar bintang yang berbeda bisa memberikan informasi penting mengenai pembentukan planet dan teori evolusi, serta membantu mengoptimalkan misi masa depan untuk menemukan exoplanet,” paparnya seperti dikutip dari detikcom, Jumat (30/10/2020).
Empat Kondisi Kulit yang Bisa Jadi Pertanda Covid-19
Sebuah planet dapat diklasifikasikan mirip Bumi dengan syarat berikut ini: berbatu, berukuran kira-kira sebesar Bumi, dan mengorbit di zona layak huni bintang yang mirip Matahari.
Hari Oeang, Sejarah Panjang RI Punya Mata Uang Sendiri
Planet seperti itu lebih sulit dideteksi dibandingkan planet gas raksasa karena planet mirip Bumi punya dampak jauh lebih kecil pada spektrum bintang induknya yang biasa digunakan untuk menemukan benda luar angkasa ini mengorbit. Dan memang, mayoritas dari 4.164 exoplanet yang dikonfirmasi adalah planet gas raksasa.
Namun, penelitian Kunimoto dan rekan astronom Jaymie Matthews yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal ini, menyoroti kemungkinan bahwa ada lebih banyak benda luar angkasa serupa tempat tinggal kita di luar sana.
“Galaksi Bima Sakti punya 400 miliar bintang. Dengan 7% di antaranya merupakan tipe G. Artinya kurang lebih ada 6 miliar bintang yang punya planet mirip Bumi di galaksi kita,” rincinya.
Kunimoto dan Matthews menggabungkan data dari misi Kepler milik NASA dengan teknik bernama forward modeling untuk memperkirakan proporsi kemiripan ini mungkin terlewat dalam pencarian yang dilakukan Kepler.
“Saya mulai dengan mensimulasikan populasi exoplanet secara penuh di sekitar bintang-bintang yang dicari Kepler,” papar Kunimoto.
“Lalu Saya menandai setiap planet sebagai ‘terdeteksi’ atau ‘terlewatkan’ tergantung pada seberapa besar kemungkinan algoritma pencarian planet saya akan menemukannya,” jelasnya.
Kemudian, Kunimoto membandingkan planet yang terdeteksi dengan katalog planet. Jika simulasi menghasilkan kecocokan, maka populasi awal kemungkinan merupakan representasi yang baik dari populasi sebenarnya planet yang mengorbit bintang-bintang itu.
Dengan metode ini, Kunimoto menemukan jumlah planet dengan jari-jari antara 0,75 hingga 1,5 kali Bumi, mengorbit bintang seperti Matahari pada jarak antara 0,99 hingga 1,7 AU (jarak di antara Bumi dan Matahari), dan dengan asumsi batas atas bintang tipe G di galaksi, berada di angka hampir 6 miliar.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…