JEDA.ID– WhatsApp beri penjelasan terkait kebijakan barunya yang sempat menimbulkan kontroversi itu. WhatsApp beri penjelasan supaya pengguna tak perlu khawatir.
Simak ulasan selengkapnya di tips gadget dan teknologi kali ini. Dari kebijakan itu, berdasarkan isu yang berkembang disebutkan salah satunya adalah membagikan data pengguna ke Facebook sebagai bagian dari WhatsApp.
Hal ini membuat banyak penggunanya khawatir tentang keamanan data mereka.
Menyikapi hal tersebut, WhatsApp memberikan klarifikasinya.
Menurut keterangan resmi yang diterima Bisnis, WhatsApp menyebutkan jika sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur.
Dan tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini. Terkait update yang diterapkan tahun ini, menurut mereka berfokus pada perpesanan bisnis.
Beberapa poin dari update itu, seperti dikutip dari Bisnis.com, Jumat (8/1/2021), menurut keterangan WhatsApp adalah mereka ingin penggunanya jelas bahwa:
– Bisnis kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat WhatsApp-nya.
– Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook, dan bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut.
– Pengguna masih bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak.
Mereka juga memastikan pembaharuan ini tidak memengaruhi percakapan personal dan privat di luar konteks bisnis tersebut.
“Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya,” tulis pernyataan tersebut.
Disebutkan juga jika pengguna tidak bisa lanjut menggunakan WhatsApp jika tidak menyetujui update ini, tetapi akunnya masih akan tetap aktif sehingga pengguna dapat memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari.
Kemudian, pilihan opt-out dari data sharing pada 2016 hanya ditawarkan satu kali. Sejak itu, tidak ada fitur pilihan ini di dalam aplikasi. Namun, kami masih akan tetap mematuhi pilihan opt-out untuk pengguna yang memilih demikian pada 2016, bahkan jika mereka sekarang menyetujui update kebijakan yang baru.
“Pengguna dapat melihat status opt-out mereka di fungsi “download your data”,” tegas pernyataan itu lagi.
WhatsApp, aplikasi messenger milik Facebook yang mengklaim memiliki kode privasi ke dalam DNA-nya, memberikan ultimatum kepada 2 miliar lebih penggunanya untuk membagikan data pribadi mereka ke facebook, atau menghapus akun mereka.
Persyaratan tersebut disampaikan melalui peringatan dalam aplikasi yang mengarahkan pengguna untuk menyetujui perubahan besar dalam persyaratan layanan WhatsApp. Mereka yang tidak menyetujui kebijakan privasi yang diubah selambat-lambatnya 8 Februari tidak akan dapat lagi menggunakan aplikasi tersebut.
Tak lama setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga US$19 miliar pada tahun 2014, pengembangnya membangun enkripsi ujung-ke-ujung yang canggih ke dalam aplikasi perpesanan. Langkah tersebut dipandang sebagai kemenangan bagi para pendukung privasi karena menggunakan Protokol Sinyal, skema enkripsi sumber terbuka yang kode sumbernya telah ditinjau dan diaudit oleh sejumlah pakar keamanan independen.
Pada 2016, WhatsApp memberi tahu pengguna untuk memilih tidak menyerahkan data akun ke Facebook. Sekarang, kebijakan privasi yang diperbarui mengubah itu. Mulai bulan depan, pengguna tidak lagi memiliki pilihan itu
Di bawah ketentuan baru, Facebook berhak untuk membagikan data yang dikumpulkan dengan anak perusahaannya.
“Sebagai bagian dari keluarga perusahaan Facebook, WhatsApp menerima informasi dari, dan berbagi informasi dengan, anak perusahaan ini,” kebijakan privasi baru itu menyatakan seperti dilansir Ars Technica.
“Kami dapat menggunakan informasi yang kami terima dari mereka, dan mereka dapat menggunakan informasi yang kami bagikan dengan mereka, untuk membantu mengoperasikan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung, dan memasarkan Layanan kami dan penawaran mereka.” tambah pernyataan itu lagi.
Dalam beberapa kasus, seperti ketika seseorang menggunakan WhatsApp untuk berinteraksi dengan bisnis pihak ketiga, Facebook juga dapat berbagi informasi dengan entitas luar tersebut.
Langkah tersebut dilakukan sebulan setelah Apple mulai meminta pembuat aplikasi iOS, termasuk WhatsApp, untuk merinci informasi yang mereka kumpulkan dari pengguna
Seorang juru bicara WhatsApp menolak untuk berbicara tentang perubahan tersebut dan bagaimana tepatnya atau apakah mungkin bagi pengguna untuk menolak dari perubahan tersebut.
Langkah tersebut, kata juru bicara itu, adalah bagian dari langkah yang diungkapkan sebelumnya untuk memungkinkan bisnis menyimpan dan mengelola obrolan WhatsApp menggunakan infrastruktur Facebook.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…