JEDA.ID-Umrah dibuka lagi per Minggu (1/11/2020), kabar ini tentu membuat bahagia umat Muslim yang ingin beribadah ke Tanah Suci. Setelah umrah dibuka lagi, adakah perubahan biaya?
Jelas ada perbedaan pelaksanaan ibadah ini setelah umrah dibuka lagi. Perbedaan pertama, pelaksanaan umrah kali ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sekjen Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI), Ihsan Fauzi Rahman mengatakan paket umrah selama masa pandemi bertambah jadi 12 hari karena jemaah harus karantina selama 3 hari begitu sampai di Arab Saudi. Hal itu akan berdampak terhadap harga umrah yang bisa naik hingga 30%.
“Biaya umrah jelas [lebih mahal]. Kami kemarin menghitung estimasi ada sampai 30%-an [kenaikan]. Misalnya dari yang awalnya Rp 30 juta naik sekitar 30% bisa Rp 38 juta-Rp39 juta,” kata Ihsan kepada detikcom, Senin (2/11/2020).
Waduh! Stunting Anak Dipicu Ortu Anggap Susu Kental Manis Sebagai Susu
Selama pelaksanaan umrah, akan ada berbagai aturan baru seperti syarat test PCR yang ditanggung oleh calon jemaah. Selain itu juga ada pembatasan kapasitas mulai dari bus hingga kamar hotel, sehingga dibutuhkan biaya tambahan.
“Untuk yang PCR itu antara Rp900.000 sampai Rp 1,3 juta ditanggung jemaah. Terus biaya bisa nambah karena hotelnya yang biasa sekamar berempat jadi sekamar berdua. Terus bus yang biasa diisi 40 orang, bus itu kan sewa di sana selama 9 hari itu bisa Rp12 juta, itu dengan yang sekarang diisinya oleh 20 orang jadi ada penambahan biaya lagi. Terus penambahan hotel karantina, otomatis berubah dari 9 hari menjadi 12 hari,” jelasnya.
13 Tipe Orang di Grup WhatsApp, Kamu yang Mana?
Namun perhitungan itu belum bisa dipastikan karena belum ada ketentuan harga pasti dari pihak Arab Saudi. Pihaknya menyerahkan kepada semua calon jemaah apakah mau umrah dalam waktu dekat dengan risiko biaya lebih mahal, atau membatalkan keberangkatan sampai kondisi normal.
“Nanti akan ditawarkan kepada jemaah mau berangkatnya dengan pola seperti ini[(12 hari] atau nanti menunggu dengan pola 9 hari. Cuma sekarang kita lagi edukasi masing-masing travel supaya dia bisa menjelaskan kepada masing-masing jemaahnya,” tandasnya.
Arab Saudi telah memberikan izin untuk penerbitan visa bagi jemaah umrah dari Indonesia. Dengan begitu perjalanan umrah telah dibuka kembali.
Pada Minggu (1/11/2020) penerbangan umrah dibuka lagi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) untuk pertama kalinya sejak ditutup pada bulan Februari yang lalu.
Adapun, keberangkatan perdana jamaah umrah dari Indonesia sudah dimulai pada Minggu (1/11/2020) pukul 10.45 WIB di Bandara Soetta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik telah dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi. Dia mengimbau semua pihak dapat menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Bukan Telinga, Laba-laba Ini Dengarnya Pakai Kaki!
“Kami turut senang dengan dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia. Kami meminta para jemaah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan pesawat maupun saat beribadah. Semoga ibadahnya mabrur dan tetap sehat,” kata Budi Karya, dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).
Budi Karya menjelaskan pemerintah Arab Saudi saat ini telah memberlakukan pemberian alokasi visa umrah saat dalam sistem e-umrah.
Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, untuk sementara yang diizinkan membawa jemaah umrah adalah maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines.
Hal ini berlaku untuk semua negara asal jemaah yang disinggahi maskapai tersebut seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.
Langkah ini sebagai uji coba Pemerintah Arab Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember.
Data PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 berjumlah 253 orang dengan pesawat Saudia nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta-Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dan landing 16.30 waktu setempat.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soetta sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan,” kata Awaluddin dalam keterangannya.
PT Angkasa Pura II menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…