JEDA.ID-Charger dijual terpisah diperkirakan bakal menjadi tren penjualan ponsel pintar pada 2021. Mengapa charger dijual terpisah?
Simak ulasannya di tips gadget kali ini yang membahas penjualan ponsel dengan charger dijual terpisah. Penjualan ponsel tanpa menghadirkan pengisi daya (charger) dalam kotak diperkirakan menjadi strategi yang dipilih vendor ponsel sepanjang 2021.
Sebelumnya, perusahaan teknologi asal California, Apple menjual iPhone 12 mini, iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max tanpa charger dalam kotak.
Dilansir melalui phonearena, vendor Samsung dan Xiaomi diprediksi meniru langkah serupa. Dilansir melalui phonearena, CEO Xiaomi Lei Jun menyatakan Xiaomi Mi 11 akan diluncurkan tanpa dilengkapi pengisi daya menjelang peluncurannya secara resmi.
Selain itu, dilansir melalui Gizmochina ponsel flagship Samsung yang disinyalir merupakan Galaxy S21 juga hadir tanpa disertai charger. Hal ini disampaikan oleh National Telecommunications Agency (Anatel), Brazil.
Namun, saat dihubungi oleh Bisnis Indonesia kedua perusahaan tersebut enggan untuk memberikan konfirmasi.
Menanggapi hal tersebut, pendiri dan pemerhati gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan bahwa dengan bungkamnya kedua perusahaan tersebut memberikan kejelasan bahwa isu tersebut benar adanya.
“Brand seperti Xiaomi dan Samsung akan menjadi yang pertama di sistem operasi Android untuk menjual ponsel tanpa charger,” katanya seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, dia melihat bahwa alasan saat ini dari versi vendor adalah meminimalkan masalah lingkungan, yakni limbah dari charger. Tetapi, menurutnya, penjelasan yang lebih masuk akal adalah masalah penjualan untuk antisipasi dampak pandemi Covid-19 pada 2020.
“Menghilangkan charger ini akan banyak manfaatnya untuk vendor. Pertama, charger termasuk biaya produksi atau modal jual. Dengan dijual tanpa charger berarti bisa memotong modal produksi,” ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa pengaruh lainnya berefek pada sistem distribusi. Bila dianalogikan, jika satu kotak bulk saat distribusi terisi 12 unit ponsel pintar (dengan charger), tetapi menghilangkan charger membuat bulk lebih tipis dan bisa membuat vendor mendistribusikan barangnya sebanyak 20 unit.
“Ini membuat ongkos packaging, handling, dan distribusi jauh lebih murah. Bahkan, charger original bisa dijual terpisah, ini menambah keuntungan untuk vendor,” ujarnya.
Menurut Counterpoint, harga modal charger dan kabel yaitu US$6. Sebaliknya, charger adaptor sekitar US$4—US$5 untuk kebutuhan modalnya.
“Bila dikalkulasikan dari jutaan pengguna yang membeli [charger terpisah] keuntungannya cukup besar,” kata Lucky.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…