JEDA.ID— Bagi kalangan tertentu memiliki barang fashion bermerek dengan harga fantastis merupakan kebanggaan tersendiri. Tak heran para perancang atau rumah-rumah mode berlomba-lomba membuat barang-barang unik dengan harga yang kadang bisa bikin melongo.
Seperti yang dipamerkan dalam ajang MIDE (Made in Italy, Designed in Emirates) Fashion Week di Dubai baru-baru ini. Ajang fashion tersebut juga dibarengi dengan peluncuran sepatu termahal di dunia. Disebut paling mahal seantero dunia karena harganya yang fantastis. Daily Mail mengabarkan, nilai sepatu tersebut mencapai 15 juta poundsterling atau sekitar Rp266 miliar!
Adalah Antonio Vietri, perancang berdarah Italia di balik sepatu bernama Moon Star tersebut. Hadir dalam model platform heels, sepatu ini terbuat dari emas murni berikut detail berupa berlian 30 karat. Tidak hanya itu, Antonio bahkan juga menggunakan batu meteorit yang ditemukan di Argentina pada 1576 sebagai material. Adapun bagian hak dibuat dari emas yang diukir membentuk Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia yang memiliki 163 lantai.
Bukan tidak mungkin sepatu Moon Star bisa memecahkan rekor Guinness World Record. Sepatu termahal yang ada di Guinness World Record saat ini bernilai US$15 juta atau Rp211 juta.
“Kata mustahil tidak ada dalam kamus saya,” ucap Antonio Vietri. Sebelumnya, ia juga pernah memperkenalkan sepatu karyanya yang terbuat dari emas 24 karat pada 2017. Sepatu tersebut ditaksir bernilai 26.000 pound sterling.
Tak hanya sepatu dunia fashion penuh dengan barang-barang merek dengan harga mahal. Berikut sederetan item fashion dengan harga fantastis seperti dirangkum Jeda.Id dari berbagai sumber.
Sebuah produsen parfum mewah di Dubai telah menciptakan parfum yang diklaim termahal di dunia. Harganya bisa mencapai belasan miliaran rupiah. Shumukh “The Spirit of Dubai”, begitu nama parfum keluaran Emirati tersebut. Dalam bahasa Arab, shumukh berarti ‘layak mendapatkan tempat tertinggi’. Parfum hadir dalam botol kaca berukuran tiga liter yang didesain secara istimewa.
Bagian tubuh botol dihiasi ukiran-ukiran berbentuk kuda, mawar dan burung rajawali yang bertabur 3.571 butir berlian bernilai 38.55 karat. Tak hanya itu, tambahan mutiara-mutiara besar berikut emas 18 karat seberat 2,5 kilogram dan perak murni 5,9 kilogram semakin mempertegas aura kemewahan parfum ini.
Botolnya sendiri terbuat dari material kaca Murano Italia. Murano merupakan lokasi di Italia yang terkenal akan seni kacanya. Botol lalu disimpan di dalam semacam peti yang dilapisi bantalan kulit. Tingginya mencapai dua meter.
Shumukh menawarkan aroma yang diracik dari campuran sandalwood, musk, ylang-ylang, mawar Turki, agarwood India dan patchouli. Tak hanya wanita, parfum ini juga diperuntukan bagi pria.
Ingin memilikinya? Anda harus bersiap merogoh kocek dalam-dalam. Butuh US$1,3 juta atau sekitar Rp18 miliar untuk menebus parfum yang proses pembuatannya memakan waktu hampir tiga tahun ini. Baru dirilis, Shumukh pun langsung menyabet dua gelar dari Guinness World Records. Namun bukan karena harganya, melainkan jumlah berlian di botol parfum serta ukurannya yang besar.
Pada 2018, produsen parfum Prancis Morreale memperkenalkan Le Mode sur Mesure yang dikemas dalam botol berhiaskan 1.000 butiran berlian dan emas seberat dua kilogram. Parfum ukuran lima liter tersebut sukses terjual seharga US$1,8 juta. Kendati harganya lebih mahal, Shumukh tetap terbilang termahal karena bernilai US$ 431,70 per mililiter.
Ada lagi barang fashion dengan harga fantastis berupa gaum malam. Gaun yang diklaim termahal di dunia dipegang oleh Nightingale karya perancang busana Faiyzali Abdullah asal Malaysia yaitu mencapai US$30 juta atau sekitar Rp427 miliar.
Gaun tersebut dibanderol dengan harga sangat mahal karena bertaburan 70 berlian serta 751 kristal Swarovski. Gak cuma itu aja, gaun cantik itu juga terbuat dari taffeta, satin, sifon dan sutra. Itu dia tujuh gaun termahal di dunia yang harganya bisa buat beli rumah di Darmawangsa, mobil sport hingga keliling di dunia.
Tas Mouawad adalah tas paling mahal yang pernah ada di dunia. Saking mahalnya, barang fashion ini masuk dalam daftar Guinness Book of World Records. Tas Mouawad adalah tas keluaran Emirati Luxury, produsen penghasil barang-barang mewah yang sudah mengantongi setidaknya 5 sertifikat Guinness World Records.
Untuk membuat tas Mouawad, dibutuhkan 10 pekerja profesional. Karya tas indah seharga Rp53 miliar ini dikerjakan selama 8.800 jam. Tas tangan berbentuk hati ini dibuat menggunakan material emas murni 18 karat. Bukan itu saja, di tas ini juga bertabur butiran berlian. Jika ditotal, ada 4.517 butir berlian, 4.356 di antaranya adalah berlian tanpa warna, 56 berlian merah muda, dan 105 berlian kuning.
Perusahaan-perusahaan fesyen memang selalu menggoda para pencinta fesyen dengan aneka produk. Hal itu tentu menjadi sebuah keuntungan bagi perusahaan dan juga konsumen. Biasanya konsumen akan lebih percaya diri menggunakan barang mewah, sedangkan perusahaan fesyen merasa lebih diuntungkan karena mendapat pemasukan dengan nilai yang tinggi sehingga dapat menaikkan nilai merek dan aset perusahaan.
Lantas, perusahaan fesyen mana yang menduduki peringkat atas dengan nilai merek perusahaan yang tinggi?Melansir laman mostluxuriouslist.com, Senin (16/10/2017), berikut sejumlah merek perusahaan fesyen termahal di dunia:
Rolex adalah perusahaan jam tangan yang sangat terkenal di dunia dan telah berdiri sejak 1905. Perusahaan ini bermarkas di Swiss. Jam Rolex termahal dunia dengan julukan ‘Unicorn’ pernah terjual di balai lelang. Rolex Daytona itu laku terjual US$5,9 juta atau Rp82 miliar pada akhir pekan lalu dan menjadi jam Rolex termahal dunia kedua yang dibeli dalam acara lelang. Sementara nilai merek dan aset perusahaan tersebut diperkirakan senilai US$ 7,9 miliar atau Rp106,69 triliun.
Prada adalah perusahaan fashion asal Italia yang berdiri sejak tahun 1913. Perusahaan ini memproduksi beragam barang fashion tas, sepatu, jam tangan, dan kacamata mewah. Sementara nilai merek perusahaan ini senilai US$9,4 miliar atau Rp126,94 triliun.
Perusahaan ini berdiri sejak 1921 di Prancis. Perusahaan ini terkenal dengan tas dan selendang buatannya. Sementara nilai aset perusahaan ini senilai US$12,7 miliar atau Rp171,43 triliun.
Masih dari Prancis, perusahaan ini berdiri sejak tahun 1837. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam fashion mewah, terutama tas. Hermes memiliki sebuah rekor dunia, yaitu dengan menjual tas bernama Hermes Birkin Bag yang terjual senilai US$ 203.150 atau Rp2,74 miliar dan menjadikannya sebagai tas termahal di dunia. Sementara nilai merek dan aset perusahaan ini senilai US$ 19,2 miliar atau Rp259,29 triliun.
Selain itu masih dari Prancis, perusahaan Louis Vuitton ini berdiri sejak tahun 1984. Sejak saat itu, perusahaan ini diklaim akan menjadi perusahaan fesyen dengan nilai merek paling tinggi di dunia. Pada 2013, perusahaan ini dinobatkan sebagai perusahaan barang fashion termewah oleh Forbes. Sementara nilai merek perusahaan ini mampu menembus US$28,4 miliar atau Rp383,35 triliun.
Status sosial menjadi hal yang penting bagi sebagian orang, bahkan dianggap terlalu penting sehingga tak lagi masuk akal. Status sosial tersebut bisa ditunjukan dengan penampilan, dengan busana yang dipakai, sepatu, tas, perhiasan dan lainnya. Maka tak heran banyak yang rela merogoh kocek sedalam-dalamnya untuk mendapatkan barang-barang bermerek.
Budi Raharjo dari layanan rencana keuangan profesional OneShildt mengatakan, sebenarnya yang perlu diperhatikan saat membeli suatu barang adalah tujuan apakah untuk memenuhi kebutuhan atau alasan memenuhi keinginan. “Sah-sah saja membeli produk branded, karena umumnya barang branded memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan barang lainnya. Misalnya dari sisi material, style, kontrol kualitas serta umur produk,” jelas Budi seperti dilansir Bisnis.com.
Menurutnya, membeli barang bermerek bisa menghemat jika memenuhi kriteria serta waktu yang tepat. Selain itu, bagi beberapa profesi membeli barang branded bisa dimasukan kategori investasi karena menimbulkan kesan terpercaya serta meningkatkan kepercayaan diri bagi pemiliknya, dan memudahkan dalam bisnis seperti membina relasi dengan klien.
“Jika ternyata membeli barang branded hanya sekadar untuk memenuhi gengsi, maka hal ini dapat menjadi pemborosan karena tidak berhubungan langsung dengan penghasilan,” lanjutnya. Bahkan, lanjutnya kebanyakan barang branded adalah barang konsumsi yang tentu saja nilainya akan menurun sesuai dengan usia pakai. Hanya barang-barang tertentu saja yang setiap tahun nilainya bisa naik.
Namun, bukan berarti barang tersebut akan naik di tahun berikutnya. Biasanya, lanjutnya, barang branded akan naik nilainya jika diproduksi dalam edisi khusus yang jumlahnya terbatas dan didesain oleh rumah desain atau desainer terkemuka. Barang tersebut akan naik karena ada fans atau peminat. Nantinya, para fans atau peminat koleksi tersebut yang mengetahui secara persis berapa nilai dari barang-barang itu dibandingkan dengan orang awam pada umumnya.
Kendati demikian, menurutnya sangat sulit memprediksi imbal hasil dari barang-barang koleksi branded. Berikut faktor yang memengaruhi imbal hasil dari kepemilikan barang-barang branded seperti dilansir Bisnis.com.
1. Persepsi masyarakat terhadap brand.
2. Dari produknya sendiri yang memang dari awal dibuat dengan harga mahal dan edisi terbatas.
3. Kualitas serta desain yang unik dan mewakili suatu gaya pada periode tertentu.
4. Jumlah orang yang memahami dan bisa respect terhadap barang tersebut.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…