JEDA.ID-Setelah divaksin corona ada beberapa hal yang perlu diketahui. Selain reaksi alergi, muncul pertanyaan amankah bertemu orang lain setelah divaksin corona?
Tips kesehatan kali ini membahas tentang aman atau tidaknya bertemu orang lain setelah divaksin corona. Sebagaimana diketahui Indonesia mulai vaksinasi corona pada Rabu (13/1/2021).
Sementara kini sudah ada beberapa orang yang menerima vaksin, mulai dari pemimpin negara, tenaga kesehatan, pemuka agama, serta perwakilan masyarakat. Lantas muncul pertanyaan, apakah aman bagi mereka yang telah divaksin untuk bertemu teman dan keluarga, yang selama pandemi dianjurkan untuk jaga jarak?
Sejauh ini, yang kita ketahui dan sudah ada penelitiannya yaitu baik vaksin Pfizer dan Moderna memerlukan dua dosis. Itupun dengan harapan memiliki kemanjuran 90 persen dalam mencegah infeksi virus corona bergejala kira-kira dua minggu setelah dosis kedua. Perlu digaris-bawahi ada kata infeksi bergejala.
“Kami belum tahu tentang penyebaran infeksi tanpa gejala [setelah vaksinasi]. Studi sedang dilakukan dan saya kira, kita akan tahu dalam beberapa bulan,” kata kepala petugas medis dari situs web perawatan kesehatan WebMD, John Whyte, dikutip dari FoxNews dan Liputan6.com, Rabu (13/1/2021).
Pfizer dan Moderna mengatakan bahwa vaksin mereka sekitar 95 persen efektif dalam mencegah orang bergejala Covid-19, hingga saat ini, tidak banyak bukti apakah suntikan ini akan menghentikan infeksi dan penularan tanpa gejala, yang menyumbang lebih dari setengah dari semua kasus virus Corona, sebagaimana penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Sedangkan Moderna, data uji klinis fase 3 peer-review, yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menjelang Tahun Baru, menunjukkan bahwa vaksin mengurangi infeksi tanpa gejala sekitar dua pertiga.
Tetapi kumpulan datanya kecil, sehingga membuat para peneliti menyimpulkan bahwa “data tidak cukup untuk menilai infeksi tanpa gejala, meskipun analisis eksplorasi awal menunjukkan bahwa beberapa tingkat pencegahan mungkin diberikan setelah dosis pertama vaksin Covid-19,” tulis mereka.
Daripada menghabiskan waktu bersama mereka yang tidak tinggal serumah dengan Anda, sebaiknya tetap menghindari risiko, bahkan jika Anda telah menerima vaksin, kata Whyte.
“Seminggu setelah dosis kedua, risiko Anda terkena gejala infeksi sangat rendah. Namun, jika Anda memakai masker untuk melindungi orang yang tidak divaksinasi serta tetap memakai masker, menjaga jarak sosial, dan berkunjung tidak lama, saya pikir itu sesuatu yang pantas Anda lakukan,” katanya.
Tapi, Whyte memperingatkan kita tidak bisa sepenuhnya menghilangkan risiko. Oleh karena itu, perlahan-lahan memperluas kelompok yang divaksin adalah strategi yang masuk akal.
“Itu sebabnya kami perlu memvaksinasi sebanyak mungkin orang secepat mungkin. Bahkan jika Anda telah divaksinasi lengkap, dan orang lain tidak, sementara kalian tetap kenakan masker dan jaga jarak secara fisik, Anda mungkin dapat melakukan beberapa kunjungan singkat, menyadari risiko seseorang yang tidak divaksinasi masih ada,” bebernya.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, mengatakan, seseorang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 tetap memiliki potensi tertular SARS-CoV-2 atau Virus Corona.
Dia mengatakan bahwa meski tidak bisa menjamin 100 persen orang untuk tidak tertular penyakit, tapi vaksin tetap bermanfaat untuk mencegah dirinya mengalami gejala yang lebih berat.
“Sama seperti kalau disuntik (vaksin) BCG tetapi anaknya sudah suntik kok masih kena TBC, karena bapaknya ngelonin terus setiap malam. Namun, anak ini tidak menjadi TBC berat,” kata Sri Rezeki dalam konferensi pers dari BPOM pada Senin (11/1/2021).
“Ini [vaksin Covid-19] juga begitu. Jadi, kalau pun dia sudah diimunisasi, kena Covid-19, InsyAllah tidak berat, kalau dia memang tidak imun. Karena kita tidak bisa tahu apakah virus yang kena itu lebih ganas,” ujarnya.
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah vaksin Covid-19 tetap membutuhkan waktu untuk mengembangkan antibodi.
Menurut Iris Rengganis, Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia dalam kesempatan yang sama, jangan sampai seseorang merasa aman apabila sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19.
Iris mengatakan bahwa untuk benar-benar membentuk perlindungan yang maksimal, dibutuhkan dua kali penyuntikkan vaksin.
“Sementara menunggu dua minggu, 3M harus tetap kita pakai, sama 3T. Jangan sampai ada miskomunikasi.”
Sri Rezeki juga menegaskan bahwa meski telah mendapatkan dua kali suntik vaksin, penerapan protokol kesehatan demi mencegah terinfeksi virus corona tetap harus dilakukan.
“Setelah kita disuntik dua kali, itu kita tidak langsung tinggi antibodinya. Kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi,” kata Sri Rezeki.
Ia menjelaskan, setelah dua kali penyuntikkan, dibutuhkan waktu hingga 14 hari sampai satu bulan agar antibodi yang timbul benar-benar maksimal. Di antara waktu-waktu tersebut, seseorang masih tetap rentan terinfeksi virus corona.
“Maka masker tidak boleh lepas. Apalagi kalau belum seluruhnya [mau divaksin], ada yang menolak segala. Itu yang kemudian jadi semuanya tidak aman. Maka di sini kita harus bersama-sama diimunisasi, harus bersama-sama kita imun, itu kuncinya.”
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…