JEDA.ID—Cerita-cerita mistis selalu menarik perhatian, termasuk kabar mengenai Desa Penari yang sempat menjadi tempat Kuliah kerja Nyata (KKN), yang begitu viral. Ternyata, hal mistis bukan saja dialami para mahasiswa itu tapi juga Dewi Gita. Seperti diketahui, Dewi Gita sebelum menjadi seorang penyanyi, ia menekuni seni tari. Ia kerap menari di atas panggung.
“Kalau pernah apa enggak biasanya kita yang kena itu enggak sadar. Misal kita lagi kerasukan atau ngapain kan enggak sadar,” terang Dewi Gita, di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019) seperti dilansir Liputan6.com.
Namun, Dewi Gita mengaku pernah mengalaminya. “Entah itu pemain gamelannya yang jadi beda atau entah penarinya kayak orangnya nambah. Terus teman penari kita pas kita lagi gerakan apa, tiba-tiba dia beda sendiri. Ternyata itu bukan dia, itu pernah saya alami,” kenangnya.
Hal mistis saat menari bukan hal aneh lagi bagi istri Armand Maulana ini. Untuk itu, ia selalu memasrahkan pada Tuhan bila ia harus mengalami kerasukan. “Sebenarnya kalau saya pribadi, saya sudah siap apapun yang terjadi. Kalau pas mau nari saya selalu bawa ayat kursi, dan berdoa dulu sama Allah,” sambungnya.
Untungnya, Dewi Gita cukup peka dan sensitif terhadap hal-hal gaib. Dan itu menjadi berkah bagi ibu satu anak ini. “Tapi di luar itu saya memang dapat sensitivitas yang lain dari Allah, ya saya bersyukur bisa merasakan ada hal-hal yang orang lain enggak rasakan. Enggak jadi sesuatu yang riya buat diri sendiri. Yang penting tidak membahayakan, ya sudah bismillah,” ujarnya.
Di tengah perkembangan zaman, kesenian tradisional nyatanya tetap eksis. Namun, tak jarang, kesenian tradisional dikaitkan dengan hal-hal mistis. Dari beragam kesenian, berikut sejumlah tarian tradisional yang memiliki keunikan karena diyakini memiliki daya magis seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Kesenian sintren dianggap oleh sebagian masyarakat awam, memiliki unsur mistis yang begitu kuat. Dewi Lanjarsari, Ratu penguasa pantai Pulau Jawa bagian utara diyakini akan “hadir” saat ritual Tari Sintren. Tak sembarang orang bisa menjadi penari Sintren, karena begitu sakralnya sampai para penari yang dipilih pun haruslah perawan serta memiliki keturunan dekat dengan para leluhurnya yang dulu juga pernah menjadi penari Sintren.
Saat prosesi ritual dimulai sang penari akan dibaca-bacakan mantra sambil diembuskan asap kemenyan oleh sang pawang. Kemudian dalam keadaan tangan terikat ia akan dimasukkan ke sebuah sangkar ayaman ayam lengkap dengan perlengkapan perias wajah serta pakaian sintren.
Setelah itu sangkar di tutup sampai menunjukkan tanda-tanda sangkar tersebut bergetar sendiri. Setelah sangkar dibuka, akan muncul penari sudah berpakaian lengkap dengan make up. Aneh sekaligus menyeramkan, padahal sebelumnya kedua tangan penari dalam keadan terikat. Sang penari kemudian akan menari dalam kondisi tak sadar alias kesurupan.
Tarian ini berasal dari daerah Jawa Timur. Seperti namanya, para penari bergerak melompat-lompat mengikuti alunan musik gamelan dan menggunakan kuda-kudaan dari papan. Di tengah tarian, para penari diyakini akan kerasukan roh halus. Mereka akan bertingkah aneh, seperti makan beling mentah-mentah tanpa kesakitan dan makan binatang hidup-hidup.
Tarian yang dilakukan dengan tujuan pengantar arwah anak laki-laki ini juga salah satu tarian magis dari Suku Batak. Berdasarkan sejarah tarian ini merupakan tanda kesedihan Raja Batak Samosir karena putra satu-satunya sebagai ahli waris meninggal.
Semenjak itu raja menjadi sakit. Ketua dalam kerajaan juga bingung dan mendapatkan petuah dari tokoh adat setempat. Tokoh adat itu menyuruhnya untuk membuat boneka yang serupa dengan sosok anak raja. Nah, boneka ini yang selalu muncul sebagai properti pelengkap untuk tari Sigale-gale.
Tarian yang dilakukan oleh Suku Ternate ini biasanya untuk meminta bala bantuan melalui komunikasi dengan jin. Tarian ini juga memiliki ketentuan penarinya harus berjumlah genap kalau ganjil dipercaya bisa mendatangkan musibah. Tarian ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan dianggap memiliki ilmu kekebalan karena akan melakukan hal ekstrem. Para penari kemudian mengalami kejadian seperti kesurupan.
Tarian tradisional yang juga terkenal dari Bali ini juga banyak menarik perhatian wisatawan loh. Tarian ini dilakukan oleh rombongan pria berjumlah sedikitnya 50 orang dan tidak memakai iringan musik. Tarian hanya diiringi oleh suara yang keluar dari mulut para penari.
Tarian ini konon mengisahkan sekelompok kera yang membantu Rama untuk mengalahkan Rahwana. Aura mistis yang mendramatisir akan kamu rasakan waktu tarian ini berlangsung melalui suara “cak cak cak” dari para penarinya.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…