JEDA.ID–Gunung Everest merupakan salah satu gunung paling populer di dunia. Puncak gunung tersebut berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, menjadikannya gunung tertinggi di dunia.
Mendaki Everest hingga puncak tentu bukan perkara mudah. Medan yang berat dan cuaca dingin yang menusuk menjadi tantangan tersendiri bagi pendaki. Namun, kali ini muncul masalah baru yang menjadi tantangan para pendaki Everest.
Dilansir dari Fox News, “Masalah terbesar di Everest saat ini adalah tinja manusia. Ratusan orang datang kemari tiap pekan dan mereka tidak mempunyai pilihan lain selain membuang tinja di sana,” ungkap Ang Tshering.
Tidak mudah untuk mengetahui jumlah pasti seberapa banyak tinja yang tersebar di seluruh Everest. Sebab, tinja hanya akan terlihat ketika salju meleleh.
Saat operasi pembersihan di Pos 2 Everest di ketinggian 6.400 meter, ditemukan sekitar 8.000 kilogram tinja yang merupakan sisa dari pendakian tahun lalu.
”Masalah saat ini adalah belum adanya aturan mengenai pembuangan tinja manusia. Sebagian pendaki menyiapkan tas khusus yang dapat menguraikan tinja manusia, namun kebanyakan pendaki tidak membawanya,” ucap Ang Dorjee, kepala penanggulangan limbah Everest.
John All yang merupakan seorang profesor kesehatan lingkungan dari Universitas Washington mengatakan, “Pada saat pendakian di pos 2, delapan dari sepuluh pendaki kami mengalami sakit perut karena meminum air di area pos 2.”
Saat salju mencair, bau menyengat dari sisa tinja manusia mulai tercium. Hal ini menjadi penghalang bagi para pendaki yang melewati pos 2 Everest.
Jika masalah ini tidak segera ditanggulangi, tinja Gunung Everest tersebut akan mengontaminasi sumber air dan menjadi bahaya kesehatan.
Pendaki biasanya menggali dan mengubur tinja mereka di dalam salju. Sementara itu, penduduk yang hidup di kaki gunung memanfaatkan salju yang meleleh sebagai sumber air, hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan para penduduk.
Selain tinja, sampah lain berupa tabung oksigen, tenda yang ditinggalkan, botol plastik, peralatan dapur, kaleng, tali dan peralatan pendakian lain juga berserakan di Gunung Everest.
Pendaki yang kelelahan karena membawa barang yang banyak, memutuskan untuk meninggalkan bawaan mereka begitu saja. Saat ini diperkirakan ada 13 ton sampah masih berserakan di Gunung Everest.
Tidak diketahui secara pasti jumlah sampah yang tertimbun di Gunung Everest karena masih banyak yang tertimbun di balik salju.
Berdasarkan laporan di lapangan, terdapat 30 tenda yang ditinggalkan oleh pendaki. Tenda tersebut banyak yang tidak dipasak sehingga terbawa angin dan jatuh ke tebing-tebing curam.
Hal ini membuat proses pembersihan sampah terganggu mengingat keselamatan pendaki yang paling diutamakan.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…