JEDA.ID— Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut kemungkinan Solo kembali ke zona merah atau risiko tinggi Covid-19.
Hal itu menyusul adanya penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 18 orang pada Minggu (12/7/2020). Seperti dilansir solopos.com, Ahyani mengatakan 15 dari 18 kasus baru itu merupakan tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di RSUD dr Moewardi Solo.
Dia menyebut dari total 25 nakes RSUD dr Moewardi Solo yang positif Covid-19, 15 orang di antaranya berdomisili atau indekos di Solo. Sedangkan sisanya dari beberapa daerah lain.
Ahyani mengatakan penambahan kasus tersebut kemungkinan bakal membuat Solo kembali masuk zona risiko tinggi atau zona merah. Tambahan kasus yang signifikan ditambah lonjakan jumlah pasien yang dirujuk ke Solo juga terus bertambah.
Gugus tugas segera melakukan tracing kontak erat dan dekat wilayah domisili guna mencegah persebaran virus Corona jenis baru itu. Ia juga meminta manajemen RSUD dr Moewardi terus meningkatkan tracing internal di lingkungan rumah sakit.
“Harus tracing masif ini, entah RSDM [RSUD dr Moewardi] internal dan kami sendiri juga di tempat-tempat ramai. Tambahan kasusnya luar biasa, di luar nakes ada tiga masyarakat umum,” ucapnya.
Dengan kemungkinan Solo kembali ke zona merah Covid-19, Ahyani mengaku tak akan mengizinkan sekolah yang mengajukan izin tatap muka sementara untuk menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kedermawanan Amitabh Bachchan, Aktor Terkaya yang Kena Corona
Kota Solo sempat menjadi satu dari tiga daerah di Jawa Tengah yang masuk kategori zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 pada April lalu. Dua daerah lainnya yakni Semarang dan Wonosobo.
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, saat itu mengatakan Solo dan dua daerah itu dinyatakan zona merah persebaran virus corona karena memenuhi beberapa kategori. Salah satunya lonjakan kasus yang cukup signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
“Disebut zona merah itu kalau ditemukan kasus positif, ada transmisi lokal, lonjakan kasus dari hari pertama hingga hari ke-11, atau peningkatan baik linear maupun eksponensial. Selain itu, juga ada kasus kematian dan itu positif,” jelas Yulianto di Semarang, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, Solo baru keluar dari zona merah dan masuk zona kuning pada akhir Juni lalu. Namun kurang lebih sepekan kemudian Solo masuk ke zona oranye.
Kota Solo tercatat sebagai daerah yang paling awal merespons pandemi Corona. Pemkot setempat menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona sejak 13 Maret 200 lalu. Status tersebut diperpanjang hingga saat ini.
Tak Hanya Dalgona, 6 Resep Kopi Nikmat Ini Juga Bisa Dibikin di Rumah
Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Syamsul Bahri, meninggal dunia karena Covid-19 pada Minggu (12/7/2020) malam.
Almarhum sebelumnya menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi (RSDM) Solo. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), Siti Wahyuningsih, mengonfirmasi kabar duka tersebut.
“Iya, [meninggal dunia karena Covid-19],” tulis dia, dalam layanan perpesanan Whatsapp, seperti dilansir Solopos.com.
Ning, sapaan akrabnya, menyebut Syamsul Bahri yang merupakan warga Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, itu baru terkonfirmasi positif tertular virus SARS CoV-2 pada Minggu.
Namun, Syamsul Bahri sudah menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) beberapa hari sebelumnya.
Syamsul Bahri adalah anggota DPRD dari Partai Golkar. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Solo.
Sebelum meninggal dunia, almarhum Syamsul Bahri diketahui sempat memberikan bantuan kepada warga terdampak Covid-19 berupa beras 3,5 ton bagi warga di 14 lokasi di Solo, Sukoharjo, dan Klaten.
Dengan tambahan kasus meninggal tersebut, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Solo berjumlah 5 orang dari 63 kasus yang tercatat.
Tentang kode warna untuk zona infeksi Virus Corona, berikut maknanya seperti dilansir detikcom.
Wilayah disebut sebagai zona hijau jika belum terkontaminasi dengan kasus. Selain itu tidak ada pendatang dari wilayah yang terinfeksi.
Wilayah yang terdapat beberapa kasus penularan lokal tanpa adanya penularan dalam bentuk komunitas.
Daerah yang telah melaporkan kasus namun tidak ada lonjakan kasus positif dalam waktu dekat.
Wilayah dengan banyaknya kasus yang dikonfirmasi. Pada zona ini, kebijakan lockdown mulai diberlakukan untuk menghindari bertambahnya kasus dan korban akibat penyakut menular.
Beberapa daerah di Indonesia ada yang menggunakan pengkodean dengan zona hitam. Artinya di wilayah tersebut kasus infeksi dan penularan Covid-19 sudah sangat banyak dan adanya lonjakan kenaikan kasus per hari.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…