Categories: Real

Pembuktian Wishnutama yang Tak Mudah Berpuas Diri

Share

JEDA.ID–Tama, begitu  biasa Wishnutama Kusubandio disapa. Ditengarai nama perusahaan yang belakangan membesarkan namanya, yakni PT Net Mediatama Indonesia, menyertakan namanya.

Masuknya Wishnutama di jajaran Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin disebut membawa angin segar. Apalagi laki-laki kelahiran Jayapura ini menduduki posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selama ini Wishnutama dikenal di kalangan jurnalis televisi sebagai seorang yang kreatif dan pekerja keras. Reputasi dia di kalangan jurnalis sebenarnya jauh dari hingar-bingar.

Perannya lebih banyak berada di belakang layar program-program televisi yang rata-rata memperoleh sukses. Namun, Wishnutama sempat menjadi buah bibir saat muncul foto jadul ketika mewawawancarai Gus Dur di pertengahan 1990-an.

Kala itu, dalam Muktamar NU yang menjadi perhatian nasional, Wishnutamaturun langsung mewawancarai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang kemudian menjadi presiden empat.

Jejak Wishnutama di dunia pertelevisian dimulai saat dia menyelesaikan kuliah komunikasi di Mount Ida College Boston, Amerika Serikat dan ilmu pertelevisian dari Emerson College.

Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, Senin (4/11/2019),  Wishnutama memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.

Kedisiplinan dan semangat esprit de corps diperolehnya ketika kuliah di The Military College of Vermont, Norwich University.

Di Amerika Serikat inilah Wishnutama bertemu dengan Ishadi S.K. Pertemuan itu terbukti menjadi kelanjutan karier Wishnutama saat berkiprah di pertelevisian Tanah Air.

Pada 1994, Tama kembali ke Indonesia dan bekerja di Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun kemudian pindah ke divisi produksi sebagai Producer Director.

Kariernya berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division. Tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager. Program-program yang dilahirkan selama di Indosiar antara lain Pesta, Gebyar BCA, Patroli, dan Saksi.

Pada 2001, Tama pindah ke Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Tiga tahun kemudian, kariernya menanjak menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya menjadi Wakil Direktur Utama.

Pada saat pengambilan saham mayoritas TV7 oleh kelompok usaha Para Group pada 2006, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama TV7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dua tahun kemudian, Wishnutama ditunjuk menjadi Direktur Utama Trans TV.

20 Tahun Berkarya

Program-program yang diproduksi di bawah kepemimpinan Wishnutama selama di Transcorp antara lain Extravaganza, Dunia Lain, Termehek-mehek, Opera van Java, Empat Mata, dan Indonesia Mencari Bakat.

Selama hampir 20 tahun berkarya, banyak penghargaan yang ia raih baik skala nasional maupun Asia. Antara lain, dari Asian Television Award dan Panasonic Awards.

Selama ini Wishnutama dikenal sebagai pribadi yang dinamis, optimistis, dan tidak mudah berpuas diri dengan pencapaiannya. Hal ini dibuktikannya dengan mendirikan Net TV bersama Agus Lasmono, pebisnis muda yang memiliki Indika Grup.

Bersama Agus Lasmono, Wisnu kemudian mengambil alih channel Spacetoon dan mengganti namanya menjadi Net TV. Net TV yang memiliki nama lengkap Net Mediatama Indonesia bukan merupakan suatu wujud idealisme Wisnu yang ingin mendirikan stasiun TV sesuai keinginannya sendiri.

Wishnutama hanya ingin mewujudkan ketenangan yang diimpikan oleh para penikmat acara televisi sehingga tidak ingin menghadirkan konten televisi yang bersifat provokatif seperti program gosip atau perdebatan politik.

Rasa tenang dan kenyamanan yang diperoleh penikmat televisi menjadi salah satu poin penting yang menjadi pakem dalam membuat acara-acara channel Net TV.

Wisnu memahami bahwa pertumbuhan pasar penonton televisi yang sangat pesat menjadi salah satu peluang emas bagi pengembangan Net TV. Sehingga, meskipun bertindak sebagai CEO Net TV, Wisnu tidak segan-segan untuk turun langsung ke bidang kreatif acara.

Ia tidak ingin membuat acara televisi yang asal-asalan dan bahkan mencegah anaknya sendiri untuk menonton acara televisi yang ia buat. Wisnutama meyakini bahwa harus ada unsur hiburan yang dipadukan dengan edukasi untuk mencerdaskan para penikmat acara televisi.

Sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap dedikasinya di bidang media pertelevisian, Wishnutama sudah memperoleh beberapa penghargaan seperti Asian Televisi Award, Panasonic Awards dan The Best CEO in Indonesia 2010 versi majalah SWA.

“Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Tapi berusaha menjadi yang sempurna, adalah suatu keharusan.” Itulah salah satu motto yang menjadi motivasi Wishnutama selama berkarya.

Tokoh Menginspirasi

Dengan rekam jejaknya yang berkilau hingga kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sosok Wishnutama menjadi salah satu tokoh yang menginspirasi.

Ini pula yang akan dihadirkan dalam gelaran Diplomat Success Challenge ke-10 (DSCX) di De Tjolomadoe, Karanganyar, 16-17 November 2019. Acara ini siap menularkan semangat kewirausahaan kepada para peserta.

Edric Chandra selaku Program Initiator DSCX mengatakan acara ini dikemas dalam format big conference. Format ini memungkinkan para peserta untuk belajar melalui para pembicara-pembicara yang kompeten.

”Hampir ada 50 speaker dalam acara ini, masing masing akan berbagi pengalaman, tips, dan hal-hal yang berkaitan dengan wirausaha selama 40 menit. Para peserta bisa menyerap ilmu dari pembicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda,” kata Edric sebagaimana dikutip dari laman Solopos.com.

Inspiring speaker yang dijadwalkan hadir adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, CEO PT Mahaka Adrian Syarkawi, serta CEO SKV Group Heera Syahir Karim Vasandani.

”Pengen usaha, atau sudah punya usaha tapi belum di ekosistem yg tepat, mari bergabung,” tutur Edric.

Tak hanya takshow atau workshop, acara ini juga menyediakan wadah bagi para pengusaha untuk memamerkan produk mereka. DSCX membatasi pameran produk ini sebanyak 100 usaha.

Bagi yang ingin beli tiket DSCX, nantinya akan tersedia dua kategori tiket yang bisa dipilih, yaitu gratis dan berbayar.

Danang Nur Ihsan

Content Manager Jeda.id, penyuka kata dan data, pemburu senja, traveling tipis-tipis, dan kopi agak manis

Published by

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021