JEDA.ID – Ketersinggungan menjadi tema yang cukup banyak dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi cukup memprihatinkan terutama dirasa oleh sejumlah komedian stand up dan kreator konten di Tanah Air. Pada level tententu, gampang tersinggung diekspresikan secara berlebihan bisa merugikan banyak pihak.
Gampang tersinggung adalah salah satu ciri orang merasa insecure atau merasa tidak aman. Sifat ini bisa dimiliki semua orang tergantung dari hal apa yang membuat seseorang merasa insecure.
Psikolog klinis Linda Blair, orang dengan kecenderungan merasa insecure jika reaksi pertama pada setiap perubahan adalah takut dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita.
“Jadi, ketika kita pertama-tama menganggap diri sendiri bertentangan dengan orang lain, kita tidak yakin dengan diri sendiri, itu adalah bentuk rasa tidak aman,” kata Blair seperti dikutip Insider, Rabu (1/1/2020).
Bila kita bertanya-tanya tentang apa yang orang lain akan pikirkan dan khawatir dengan penilaian mereka, besar kemungkinan kita termasuk orang yang insecure. “Jika kamu tahu sudah melakukan sebaik mungkin dan orang lain tak menyukainya, anggaplah itu masalah mereka, bukan kamu,” kata Blair.
Ada perbedaan besar antara sikap percaya diri dan tidak peduli. Menurut Blair, semakin kita percaya diri, semakin kita benar-benar peduli tentang apa yang dipikirkan orang lain.
Sering kali, sifat mudah tersinggung berkaitan dengan banyaknya asumsi seseorang (baik motivasi maupun agresi) yang memengaruhi persepsinya terhadap orang lain. Sebenarnya, mungkin saja Anda hanya beranggapan bahwa orang lain sedang membenci atau menghina Anda, kecuali jika Anda merasa bahwa Anda adalah sosok yang paling penting dan semua orang harus memperhatikan Anda.
Salah satu pemicu yang membuat seseorang mudah tersinggung adalah melihat perilaku atau mendengar ucapan yang mengingatkannya pada pengalaman masa lalu yang buruk.
Apabila Anda termasuk orang yang sangat sensitif, ada beberapa langkah untuk mengatasi ini. Berikut pendapat Psikoterapis Amy Morin dilansir dan dikutip dari LifeHack, Sabtu (29/3/2014):
Identifikasi perasaan Anda sesungguhnya merupakan langkah pertama yang penting untuk mengatasi kepekaan emosional. Tentukan apakah Anda merasa kecewa, sedih, marah, atau yang lainnya.
Setelah Anda dengan jelas mengetahui emosi Anda, Anda bisa memulai mengungkap alasan Anda merasa seperti ini dan apa yang bisa Anda lakukan untuknya.
Tanyakan ke diri Anda mengapa Anda merasa seperti ini. Identifikasi apa yang menyebabkan Anda merasa sensitif dan mengapa Anda merasakannya. Seringkali, kebutuhan yang tak terpenuhi dan harapan yang tak terpenuhi menyakiti perasaan.
Kebanyakan orang lebih ramah kepada orang lain ketimbang dirinya sendiri. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang akan Anda katakan jika teman terbaik Anda memiliki masalah serupa.
Apabila Anda menyalahkan diri sendiri atau melebih-lebihkan seberapa buruk situasi ini, maka dengan mendengarkan nasihat yang akan Anda tawarkan ke teman Anda bisa lebih membantu.
Tentukan apakah situasi ini perlu ditangani atau Anda lebih baik jika melepaskannya. Apabila perasaan Anda terluka parah oleh teman baik atau anggota keluarga, tak menanganinya bisa menyebabkan kemarahan dan kebencian. Dalam kasus tersebut, Anda mungkin perlu berbicara dengan orang itu dalam kondisi tenang.
Mungkin suatu saat Anda menemukan situasi jika Anda lebih baik membiarkannya. Apabila Anda merasa diremehkan teman kerja atau kesal karena teman tak menelepon Anda, Anda mungkin mengakui memperpanjang masalah ini bisa memperburuk keadaan. Sebaliknya, Anda bisa memutuskan perasaan sakit hati Anda.
Berdampak Buruk pada Kejiwaan, Setop Labeling Anak
Pisahkan perasaan Anda dari dikte norma sosial. Terkadang, Anda akan mudah tersinggung ketika Anda menemukan atau berada pada situasi yang secara sosial menerima ketersinggungan Anda.
Jika Anda tersinggung jangan mencari teman lain yang punya “selera” ketersinggungan yang sama. Anda akan merasa dibenarkan atas rasa tersinggung yang dialami. Hal ini penting untuk menepikan diri dan melakukan evaluasi.
Mencari orang yang netral dan bijak sangat disarankan. Apalagi punya rekan yang tahu benar bagaimana cara mengelola ketersinggungan.
Jika ada seseorang yang mengatakan sesuatu yang menyinggung, tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda benar-benar merasa tersinggung karena apa yang orang tersebut katakan Anda anggap penting.
Dengan memedulikan atau menyoroti perkataan kasar dan sembarangan tersebut tanpa alasan tertentu, Anda hanya akan menyiksa diri sendiri.
unggulah sejenak sebelum Anda menanggapi seseorang yang menyinggung perasaan Anda. Jika Anda terlalu mudah tersinggung, kemungkinan Anda akan menunjukkan tanggapan secara otomatis.
Ini artinya, tidak ada jeda waktu antara munculnya perasaan tersinggung tersebut dan tanggapan yang Anda tunjukkan ketika atau seolah-olah Anda merasa terluka. Oleh karena itu, tunggulah sejenak dan tanyakan apakah Anda ingin mengambil hati tindakan atau ucapan yang orang lain tunjukkan tersebut.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…