JEDA.ID–Selebritas Agung Hercules meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019) setelah berjuang melawan tumor atau kanker otak stadium 4 yang diidapnya selama beberapa bulan. Masyarakat pun harus mengenali gejala kanker otak karena berbagai kemajuan penelitian dan teknologi belum dapat memaksimalkan hasil pengobatan kanker otak.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dikutip dari laman kanker.kemkes.go.id mencatat ada enam gejala kanker otak.
1. Sakit kepala yang semakin lama memberat
2. Kejang
3. Pandangan buram atau ganda
4. Perubahan perilaku atau memori
5. Perubahan cara berjalan atau keseimbangan
6. Terus mengantuk atau gangguan tidur
Namun, gejala tumor atau kanker otak sangat beragam, tergantung pada ukuran dan bagian otak yang terlibat. Tumor atau benjolan di dalam tulang tengkorak bisa menyebabkan fungsi otak terganggu.
Penekanan jaringan otak sekitar dapat menyebabkan sakit kepala hebat bahkan kejang-kejang. Gejala kanker otak yang mungkin terjadi adalah muntah-muntah karena peningkatan tekanan di dalam otak.
Kemenkes menyebut untuk mendiagnosis dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan khusus syaraf, dan pemeriksaan radiologis seperti MRI dan CT Scan.
Bila ada gejala kanker otak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu obati bila ada nyeri kepala. Kemudian teratur berolahraga, amati adanya perubahan perilaku, dan kunjungi dokter saraf bila kondisi memberat.
Sekitar satu dari lima tumor yang dimulai di otak adalah glioblastoma, seperti yang dialami Agung Hercules. Glioblastoma adalah sejenis kanker yang terbentuk dari sel berbentuk bintang di otak, yang disebut dengan astrosit. Kanker ini biasanya dimulai di serebrum, bagian otak terbesar pada orang dewasa.
Laki-laki cenderung lebih banyak berpotensi menderita penyakit ini daripada perempuan. Kesempatan untuk mendapatkan kanker lebih besar seiring berjalannya usia.
Berdasarkan data inacare.org, selama 2009-2019 terdapat 2.522 pasien kanker otak di Indonesia. Jumlah penderita kanker otak di Indonesia tergolong kecil bila dibandingkan jenis kanker lainnya.
Namun, penyebab kanker otak belum sepenuhnya dipahami. Beberapa ahli berpendapat bahwa orang dengan faktor risiko tertentu mempunyai kemungkinan lebih besar mengalami kanker otak.
Di Indonesia, kanker otak merupakan salah satu kanker terbanyak pada anak. Meskipun demikian, tumor ini dapat terjadi pada umur berapa pun. Berdasarkan penelitian, tumor otak sering terjadi pada anak-anak 3-12 tahun dan orang dewasa 40-70 tahun. Risiko kanker otak meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Di Amerika Serikat insidensi kanker otak ganas dan jinak adalah 21,42 per 100.000 penduduk per tahun (7.25 per 100.000 penduduk untuk kanker otak ganas, 14.17 per 100.000 penduduk per tahun untuk tumor otak jinak).
Angka insidensi untuk kanker otak ganas di seluruh dunia berdasarkan angka standar populasi dunia adalah 3,4 per 100.000 penduduk. Angka mortalitas adalah 4.25 per 100.000 penduduk per tahun. Mortalitas lebih tinggi pada pria.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…