JEDA.ID--Korban kebakaran hutan di Kalimantan tak hanya manusia, tapi juga hewan-hewan endemik. Ular langka yang disebut sebagai Raja Piton pun turut jadi korban.
Ular piton langka itu disebut sebagai Tangkalaluk oleh warga setempat. Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Senin (16/9/2019), ular langka di pedalaman hutan Kalimantan ini diabadikan oleh seorang warga bernama Johan Michael Median Pasha, yang kemudian diunggah lagi oleh akun Instagram Garda Satwa Foundation dan jadi viral di kalangan traveler.
Foto itu bahkan dinarasikan dengan penyebutan ular anaconda versi Indonesia. Seperti dilansir detikcom, Selasa (17/6/2019), ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) LIPI, Amir Hamidy menegaskan, ular yang viral itu bukan jenis anaconda, melainkan piton raticulatus atau piton sanca batik.
Foto yang beredar di media sosial itu, menurutnya diambil dengan sudut yang memperlihatkan objek ular terlihat lebih besar. Sehingga ukuran ular tampak lebih besar dari ukuran normal. Keyakinan Amir soal jenis ular raticulatus itu juga dilihat dari bentuk kulit ular yang bersisik seperti keranjang. Dia menegaskan lagi, ular itu merupakan jenis piton sanca batik.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), meskipun daratan Indonesia hanya menutupi 1,3% dari permukaan Planet Bumi, secara global negara kita merupakan rumah bagi 12% mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17% burung, 10% tanaman berbunga, serta 25% spesies ikan.
Saat ini, sekitar 23% jenis mamalia dan 12% jenis burung masuk dalam kategori terancam punah dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam. IUCN merupakan organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk jenis flora dan faunanya. Bahkan, beberapa spesies hewan yang hampir punah dan langka hanya ada di hutan-hutan di Indonesia. Sampai-sampai, WWF juga turut membantu melindungi hewan-hewan ini.
Di sisi lain, hal ini banyak mencuri perhatian turis asing. Untuk sekadar melihat hewan-hewang langka ini, mereka harus jauh-jauh ke Indonesia dan menuju ke daerah-daerah terpencil. Namun jumlah hewan-hewan semakin hari semakin sedikit bahkan terancam langka akibat beragam faktor seperti bencana alam, perburuan liar, dan kebakaran hutan. Berikut beberapa hewan endemik Indonesia yang kini terancam punah seperti dilansir berbagai sumber:
Orangutan merupakan salah satu primata yang ada di hutan Indonesia. Di seluruh dunia, jumlah orangutan terus berkurang. Hingga saat ini, diperkirakan tersisa sekitar 55.000 ekor saja. Banyak di antaranya yang hidup di pulau Kalimantan dan 200 lainnya di Sumatra.
Jumlah orangutan yang terus menurun diakibatkan populasi mereka yang membutuhkan hutan lebat. Tak hanya itu, habitat mereka direbut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk pembukaan lahan paksa.
Pada 2017, jumlah spesies kadal raksasa ini diperkirakan hanya 3.012 ekor. Angka ini sudah termasuk peningkatan dari jumlah di tahun-tahun sebelumnya. Untuk melindungi habitatnya, pemerintah menjadikan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi taman nasional dan habitat asli komodo.
Salah satu yang membuat komodo sulit berkembang biak adalah proses perkawinan mereka. Komodo jantan harus bertarung terlebih dahulu untuk mengawini seekor komodo betina. Tidak hanya itu, komodo yang baru menetas dari telur sangat rentan dimangsa predator lain atau komodo yang lebih besar.
Primata ini memiliki ciri bertubuh kecil berwarna cokelat dengan mata besar, dan senang bergelantungan di ranting pohon mirip seperti koala. Tarsius tidak bisa menjejakkan kakinya di tanah, karena dia terus melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.
Aksi pembukaan lahan hutan secara ilegal membuat populasi hewan ini makin berkurang. Alhasil, pemerintah menjadikan hewan kecil ini dilindungi. Tarsius dapat dijumpai di hutan-hutan yang ada di Sulawesi.
Hewan ini dinilai jumlahnya paling mengkhawatirkan dan terancam punah karena jumlah sub spesies harimau Sumatera hanya sekitar 300-400 ekor.
Banyaknya pembukaan lahan kelapa sawit secara ilegal membuat habitat harimau terganggu. Bahkan, populasinya diperkirakan akan benar-benar musnah pada 2050 dibiarkan.
Badak bercula satu merupakan satu dari lima spesies badak yang masih hidup di dunia. Di pulau Jawa, hewan ini hanya dapat ditemui di Taman Nasional Badak daerah Ujung Kulon, Banten. Karena dulunya banyak yang memburu culanya, jumlah spesies badak ini terus menurun. Kini diperkirakan jumlahnya hanya tersisa 50-60 ekor.
Menjaga kelestarian alam termasuk hutan dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya menjadi tugas bersama. Jangan sampai fauna-fauna endemik itu benar-benar punah di tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab atau kita berbuat sesuatu untuk menyelamatkan habibatnya.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…