JEDA.ID— Di balik perannya memudahkan pekerjaan, telepon seluler (ponsel) juga memiliki dampak buruk bagi penggunaanya.
Di zaman sekarang tampaknya sangat sulit mencari orang yang tidak memiliki ponsel. Menurut websindo, dari total penduduk Indonesia mencapai 268,2 juta jiwa, pengguna mobile ( ponsel dan tablet) mencapai 355,5 juta.
Artinya peredaran ponsel pintar dan tablet lebih banyak dari jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Bisa terjadi jika satu orang memiliki 2 atau lebih gawai (gadget) apalagi bagi sebagian orang, gonta ganti Smartphone sudah biasa.
Sementara dari sisi penggunaan Internet, tercatat 150 juta pengguna Internet aktif. Ini berarti 56% dari total jumlah penduduk Indonesia sudah menggunakan Internet. Demikian pula dengan media sosial, rata-rata 50% lebih penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial.
Bila dilihat dari durasinya, rata-rata orang berselancar menghabiskan waktu 8 jam 36 menit per harinya. Disusul dengan mengakses media sosial (medsos) dengan durasi 3 jam 26 menit. Televisi, masih juga jadi favorit pemirsa dengan lama nonton mencapai 2 jam 52 menit. Terakhir streaming musik dengan durasi ‘hanya’ 1 jam 22 menit.
Lindungi Anak dari Stres Akibat Isu Virus Corona
Saking seringnya orang menggunakan ponsel, mungkin sebagian dari kita justru melupakan kesehatan diri. Kita mungkin akan lebih rajin membersihkan smartphone daripada membersihkan kulit wajah kita.
Divya Mehta, founder label perawatan kulit Epique Labs seperti dilansir Indian Express mengungkapkan ada lima masalah kulit akibat dampak “kecanduan” menggunakan ponsel. Berikut paparan Mehta soal kelima masalah kulit tersebut berikut solusinya seperti dilansir Antaranews belum lama ini.
Dampak ponsel pada wajah salah satunya adalah dermatitis yang merupakan peradangan pada kulit. Studi terbaru menunjukkan memegang smartphone terlalu dekat dengan kulit menyebabkan pembengkakan, kemerahan, gatal, atau melepuh di dekat tulang pipi, telinga, rahang, atau tangan. Logam seperti nikel dan kromium yang terdapat pada smartphone bertanggung jawab untuk ini.
Untuk mencegah masalah ini, sebaiknya gunakan perangkat handsfree seperti headset, bluetooth atau letakkan ponsel Anda pada mode speaker kapan pun Anda bisa, untuk menghindari kontak langsung dengan kulit.
Smartphone cenderung menjadi hangat setelah digunakan dalam waktu lama. Ketika perangkat ini menjadi hangat, maka cenderung mengganggu produksi melanin normal kulit Anda, menyebabkan bintik-bintik gelap dan warna kulit yang tidak merata dalam jangka panjang.
Juga, karena telepon tidak bebas kuman. Kuman di gawai Anda bisa berpindah ke wajah dan menyebabkan kulit berjerawat.
Untuk itu, coba dan batasi lama panggilan. Jika itu tidak memungkinkan, ingatlah untuk selalu bergantian menerima telepon antara telinga kanan dan kiri. Cara ini akan membantu mengurangi terjadinya bintik hitam.
Selain itu, bersihkan ponsel Anda setiap hari menggunakan pembersih anti-bakteri dan ingatlah untuk menjaga kebersihannya sebelum bertukar ponsel dengan orang lain juga.
Salah satu ritual malam, menjelang tidur, yang kerap orang lakukan adalah memeriksa unggahan Facebook terbaru, komentar di Twitter atau Instagram via ponsel. Ingatlah, saat mata Anda melihat layar yang terang di ruangan gelap terlalu lama, otak lebih sulit untuk bersantai dan masuk ke mode tidur. Akibatnya, timbul lingkaran hitam di sekitar mata.
Untuk itu, sebaiknya jauhkan smartphoe dan tak menyentuhnya setelah makan malam. Alih-alih masuk ke media sosial, luangkan waktu satu jam untuk bersantai.
Jadi Resep Kebugaran Presiden Jokowi, Bisakah Jamu Tangkal Corona?
Paparan cahaya biru dari ponsel sebelum tidur buruk bagi kesehatan. LED biru yang dipancarkan smartphone tidak hanya melepaskan radiasi non-ion tetapi juga mengganggu siklus tidur alami tubuh Anda. Selain masalah kesehatan lainnya, kurang tidur bisa menyebabkan keseimbangan jumlah air yang buruk dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kulit kusam serta kerutan yang lebih terlihat.
Jadi, tidurlah dengan waktu yang cukup dan berkualitas. Hal ini penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan kulit Anda.
Saat ini usia bukanlah satu-satunya faktor yang bertanggung jawab pada munculnya keriput. Bahkan, orang berusia 20-an sudah mulai mengeluhkah kondisi ini di sekitar mata.
Menurut Mehta, terus-menerus menatap layar kecil dan memicingkan mata untuk membaca huruf kecil dapat menyebabkan kerutan di sekitar area leher atau daerah di bawah dagu, uga kerutan vertikal di antara kedua alis.
Para ahli menyarankan Anda memegang smartphone setinggi mata dan menambah ukuran font untuk menghindari masalah kulit ini. Selain itu, gunakan krim mata dengan aplikator pendingin untuk membantu mata rileks, juga krim pengencang kulit guna meningkatkan elastisitas dan produksi kolagen.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…