Categories: Real

Ini Hubungan Obesitas dan Virus Corona

Share

JEDA.ID-Obesitas dan Corona ternyata memiliki kaitan erat. Lalu apa kaitan obesitas dan Corona, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sejak lama obesitas dan Corona dikaitkan punya hubungan. Virus corona adalah ancaman tanpa pandang bulu, bisa menyerang siapa saja dari segala usia dan menyerang berbagai titik vital dalam tubuh. Peneliti kini telah menemukan hubungan yang kuat antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan Covid-19.

Hilary Jones, dokter umum dan penulis masalah kesehatan Inggris, mengatakan kelebihan berat badan biasanya terkait dengan sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, usus, dan kanker payudara.

Baca Juga: Ini Perbandingan Gaji Pilot di Indonesia dan Luar Negeri

“Obesitas menyebabkan peradangan umum di tubuh dan itu merupakan faktor risiko utama untuk Covid-19. Jika Anda tertular virus dan kelebihan berat badan, Anda berisiko jauh lebih besar terkena infeksi serius,” katanya seperti dikutip Express UK dan Bisnis.com, Rabu (27/1/2021).

Sepanjang pandemi, otoritas kesehatan masyarakat telah menggarisbawahi risiko yang terkait dengan hal ini. Juli tahun lalu, Public Health England memperkirakan bahwa indeks massa tubuh (BMI) 35 hingga 40 dapat meningkatkan peluang seorang meninggal akibat Covid-19.

BMI yang lebih besar dari 40 dapat meningkatkan risiko hingga 90 persen kematian akibat Corona. Sebagai informasi, BMI adalah metode yang paling banyak digunakan untuk memeriksa apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat.

Pada Oktober tahun lalu, Direktur Unit Penyakit Metabolik di Cambridge University, Stephen O’Rahilly, mengatakan ada dua hal yang terjadi ketika orang mengalami obesitas, jumlah lemak meningkat dan penambahan lemak di tempat yang salah.

Baca Juga: Lirik Jaringan 5G, Berapa Dana yang Harus Disiapkan MNC?

Hal ini mengganggu metabolisme, utamanya adalah tingkat insulin yang sangat tinggi dalam darah. Gangguan ini dikaitkan dengan berbagai kelainan termasuk peningkatan sitokin inflamasi dan pengurangan molekul adiponektin yang secara langsung melindungi paru-paru.

Dia menambahkan, mungkin juga lemak meningkat di paru-paru itu sendiri yang dapat mengganggu cara organ itu menangani virus. Menurut O’Rahilly, hal sederhana yang terlihat seperti dada besar atau perut besar terlalu menyederhanakan persoalan.

“Apa yang sebenarnya terjadi adalah metabolisme, dan kita tahu itu karena jika kita melihat penanda genetik untuk gangguan metabolisme, mereka jauh lebih dekat hubungannya dengan hasil yang buruk daripada penanda genetik untuk obesitas itu sendiri,” ungkap Hilary Jones.

Baca Juga: Daftar Pekerjaan dengan Tingkat Kematian Tertinggi Akibat Virus Corona

Orang yang mengalami kelebihan berat badan (obesitas) bisa mengurangi berat badannya dengan merombak aspek gaya hidup seperti memperbaiki pola makan.

Terkait hal ini, National Health Service (NHS) menyatakan tidak ada aturan tunggal yang berlaku untuk semua orang.

Akan tetapi, untuk menurunkan berat badan pada tingkat yang aman dan berkelanjutan sebesar 0,5 kilogram hingga 1 kilogram, kebanyakan orang akan disarankan untuk mengurangi asupan energi hingga 600 kalori setiap harinya.

Tips Mengatasi Obesitas

Bagi kebanyakan pria, hal tersebut berarti mereka tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.900 kalori dalam sehari. Sementara itu bagi kebanyakan perempuan, artinya konsumsi mereka tidak boleh lebih dari 1.400 kalori per hari.

”Cara terbaik untuk mencapai ini adalah dengan menukar pilihan makanan yang tidak sehat dan berenergi tinggi seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat,” saran NHS dan dikutip Bisnis.com, Rabu (27/1/2021).

Umumnya diet sehat harus terdiri dari banyak buah dan sayur, banyak kentang, roti, nasi, dan makanan tepung. Beberapa susu dan makanan olahannya. Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein non-susu lain serta sedikit makanan dan minuman tinggi lemak dan gula.

Baca Juga: Inilah Jenis Teh Terlangka Di Dunia

Ada juga sejumlah makanan yang perlu dihindari untuk membantu menurunkan berat badan dan mencegah ancaman kembalinya berat badan. Menurut Harvard Health, orang harus membatasi minuman dan makanan sebagai berikut.

Minuman yang dimaniskan dengan gula (minuman bersoda dan minuman olahraga), jus buah, biji-bijian olahan dan manisan, kentang (dibakar atau digoreng), daging merah dan daging olahan, serta makanan olahan lainnya seperti makanan cepat saji.

Selain itu, petugas medis juga merekomendasikan bahwa orang dewasa harus melakukan minimal 150 menit aktivitas dengan intensitas sedang per pekan, misalnya dengan lima sesi olahraga 30 menit seminggu.

Published by

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021