JEDA.ID – Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata desa terkaya di dunia? Mungkin antara percaya dan tidak percaya. Selama ini desa mungkin identik dengan suatu daerah pemukiman yang jauh dari ingar bingar gemerlapnya kehidupan kota.
Namun, salah besar jika persepsi Anda tersebut ditujukan pada Desa Huaxi, sebuah desa yang terletak di timur kota Jiangyin, Provinsi Jiangsu, dijuluki sebagai desa terkaya di China.
Desa yang dibangun pada 1950-an ini dulunya berupa area persawahan. Namun kini berubah menjadi desa kaya dilengkapi dengan berbagai fasilitas memadai bagi warganya. Desa ini didirikan oleh mantan sekretaris Komite Partai Komunis Desa Huaxi, Wu Renbao.
Pemerintah China mengubah desa miskin itu menjadi yang terkaya hanya dalam kurun waktu setengah abad. Kabarnya, Wu memiliki 12 perusahaan di desa tersebut, mulai dari tekstil hingga industri baja. Pada 1998, ia menaruh perusahaan tersebut dalam bursa saham China dan melibatkan para warganya untuk bekerja. Berikut beberapa fakta unik lainnya seputar Desa Huaxi yang dilansir dari berbagai sumber, Jumat (13/3/2020).
Dengan segala kemewahan dan hal-hal luar biasa yang ada di sini, siapa yang menyangka jika dulunya Huaxi yang berada di Jiangyin, provinsi Jiansu, Tiongkok ini hanyalah sebuah desa miskin. Warganya hanya bekerja sebagai petani biasa yang hidupnya memprihatinkan.
Industri dan tekstil jadi titik balik desa ini. Dua sektor ini dibangun sangat serius oleh salah satu tokoh pendiri dan senior Huaxi, hingga pelan tapi pasti mulai mengubah nasib si desa miskin ini.
Kisah – Kisah Reinkarnasi, Saat Kehidupan Terulang pada Tubuh Lain
Desa ini terletak di Provinsi Jiangsu. Provinsi ini dikenal dengan sumber daya pertanian yang melimpah serta pemandangan yang indah. Di sana terdapat Hanging Village of Huaxi, sebuah gedung pencakar langit dengan 72 lantai serta tinggi 328 meter. Ini berarti gedung tersebut memiliki tinggi empat meter melebihi Menara Eiffel di Paris dan 18 meter lebih tinggi dibanding pencakar langit Shard di London.
Desa yang berlokasi dua jam dari Shanghai ini sampai membuat tanda besar bertuliskan “Desa Nomor Satu yang Terletak di Bawah Langit” di pintu masuk Huaxi. Gedung yang dibangun pada 2011 ini menghabiskan dana sekitar Rp5,8 triliun.
Selanjutnya, yang tak kalah menakjubkan di dalam Hanging Village of Huaxi terdapat hotel bintang 5 yang bernama Long Wish International Hotel. Terdapat 826 kamar dengan 16 model kamar suite presiden dan 1 suite residen berlapis emas. Untuk menginap semalam di sini, tarif yang dipatok senilai 100.000 yuan atau Rp204 juta.
Model kamar suite presiden merupakan hasil representasi dari ide kekayaan Tiongkok. Bahkan, di lantai 60 untuk kamar suite presiden emas terdapat sebuah patung sapi seberat satu ton emas murni.
Kekayaan desa ini tak hanya berhenti sampai di situ, jika di Indonesia fasilitas umum berupa busway, beda dengan Huaxi yang memiliki fasilitas umum berupa helikopter.
Pemerintah menyewa operator helikopter dari perusahaan penerbangan Tongyong, perjalanan yang ditempuh dari kota satu ke kota berikutnya hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.
Apakah Anda Telah Menemukan Cinta Sejati? Ini Tanda-Tandanya
Taman hiburan mewah juga dibangun di desa ini. Taman tersebut berisi replika monumen-monumen terkenal, seperti Patung Liberti, Arc de Triomphe, Sydney Opera House. Tembok Besar dan Kota Terlarang. Selain itu, dibangun pula sebuah museum desa yang berisi 800 peninggalan kuno. Museum ini menyerupai Museum Istana Tiongkok yang terkenal.
Terdapat sekitar 2.000 penduduk yang hidup di rumah besar dan memiliki mobil mewah. Desa itu menyediakan fasilitas luar biasa bagi penduduk asli, seperti layanan kesehatan, pendidikan, rumah mewah, mobil, yang semuanya gratis, dengan jumlah tabungan minimal Rp3,3 miliar.
Menurut Economic Strategies and Practice of Modern China, Huaxi menjadi pemberitaan utama di seluruh negeri pada 2003 ketika mengumumkan bahwa volume ekonomi tahunannya mencapai 100 miliar yuan. Satu tahun kemudian, Huaxi mengumumkan bahwa rata-rata gaji tahunan penduduknya adalah 122.600 yuan atau sekitar Rp 237,2 juta. Jumlah tersebut 40 kali lebih tinggi dibanding pendapatan petani di China.
Warga Huaxi diwajibkan untuk bekerja selama tujuh hari dalam seminggu di berbagai pabrik yang ada di desa tersebut. Warga Huaxi juga tak boleh membawa kekayaannya keluar desa. Bila terbukti melanggar peraturan yang ada, maka dengan terpaksa ia akan kehilangan seluruh kekayaan miliknya. (Bunga Oktavia)
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…