JEDA.ID–Caleg PBB Hairul Anas Suaidi menjadi sorotan setelah dia hadir sebagai saksi yang diajukan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di persidangan sengketa hasil Pilpres 2019.
Sebelumnya, nama Hairul Anas menjadi perhatian setelah mempresentasikan soal “robot” pemantau Sistem Informasi Perhitungan (Situng) KPU. Hairul Anas yang merupakan keponakan mantan Ketua MK Mahfud Md. merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hairul Anas menjadi caleg PBB di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep). Saat bersaksi di MK, Hairul tidak memaparkan mengenai “robot” pemantau Situng KPU yang sempat membikin heboh beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan posisinya sebagai caleg PBB yang mendapatkan pelatihan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Dia menceritakan pengalamannya saat mengikuti pelatihan saksi dari TKN Jokowi-Ma’ruf.
Dalam pelatihan itu, Hairuil Anas diberi salah satu materi dengan judul Kecurangan Bagian dari Demokrasi. Hairul Anas menyebut materi ditayangkan saat Kepala Staf Presiden Moeldoko menjadi salah satu pembicara.
“Jadi saya adalah caleg dari Partai Bulan Bintang yang merupakan pendukung paslon 01, kemudian saya ditugaskan hadir training saksi pada 20 dan 21 Januari di Kelapa Gading, di salah satu hotel, dan saya hadir diutus wakil PBB,” papar Anas dalam persidangan di MK, Kamis (20/6/2019), sebagaimana dikutip dari Antara.
Materi yang disajikan dirasa mengagetkan dan membuatnya merasa tidak nyaman dalam mengikuti pelatihan itu. Saat ditanya mengenai adanya arahan melakukan kecurangan, Hairul Anas menyebut tidak ada arahan.
Mahfud menilai keterangan keponakannya di MK belum bisa membuktikan dalil gugatan Prabowo–Sandiaga soal adanya kecurangan di Pilpres 2019.
“Kesaksiannya sih mentah menurut saya. Pertama, dia mengatakan ada pidato dari Moeldoko bahwa di demokrasi itu biasa curang. Semua orang kan bilang begitu, tidak hanya Moeldoko, tetapi Moeldoko kan tidak menyuruh orang curang,” kata Mahfud sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Sebagaimana dikutip jeda.id dari laman KPU, pemilu2019.kpu.go.id, Hairul Anas merupakan caleg PBB nomor urut 4. Hairul Anas yang merupakan kelahiran Pamekasan itu maju sebagai caleg di kampung halamannya di Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep).
Di empat kabupaten itu, Hairul Anas meraup 611 suara dengan perincian 3 suara di Bangkalan, 20 suara di Sampang, 320 suara di Pamekasan, dan 268 suara di Sumenep. Di dapil ini caleg PBB yang mendulang suara terbanyak adalah Hasani bin Zuber.
PBB mendulang 0,41% suara di dapil Jawa Timur XI. Partai yang mendulang suara terbanyak di empat kabupaten ini adalah Gerindra 17,5%, PKB 15,67%, dan Nasdem 15,43%.
Ketua Umum PBB yang juga Ketua tim hukum Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra tidak mempersoalkan kehadiran Hairul Anas dalam sidang sengketa Pilpres 2019. Dia menegaskan kehadiran Hairul Anas sebagai saksi tak terkait dengan PBB. Yusril menjelaskan Hairul Anas bukanlah kader PBB.
“Nah kawan ini yang bersaksi tadi malam itu sebenarnya bukan orang PBB dari awal. Dia itu bersama-sama alumni ITB, istilahnya numpang nyaleg di PBB. Ya kita beri kesempatan, tapi bukan pengurus sama sekali,” sebut dia.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…