JEDA.ID — Beberapa waktu lalu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terlihat marah dan geram saat ada anak-anak di bawah umur merusak makam nonmuslim di TPU Cemoro Kembar, Mojo, Pasar Kliwon.
Ternyata bukan kali ini saja Gibran memperlihatkan amarahnya. Dari catatan Solopos.com, ada dua momen lainnya yang membuat Gibran terlihat marah dan geram.
Baca Juga: 5 Pilihan Makanan Pengganti Nasi, Rasanya Enak Semua Kok!
Berikut ini tiga momen yang bikin Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terlihat marah.
Saat melakukan sidak ke SMAN 1 Surakarta pada Senin (29/3/2021), Gibran memarahi guru karena tak mengenakan masker.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Gibran bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi SMAN N 1 Surakarta untuk mengecek kesiapan sekolah menghadapi pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Bisa Menambah Stamina Pria! Ini Dia Momoh, Makanan Khas Kendal
Ketika di ruang guru, Gibran menemukan seorang guru yang tak mengenakan masker.
“Yang enggak pakai masker namanya saya catat satu-satu,” jelas Gibran.
Baca Juga: Aqiqah di Hari Raya Iduladha dan Bareng Kurban, Boleh Enggak Sih?
Para guru yang mendengar hal tersebut tertawa. Hal ini membuat Wali Kota Solo, Gibran, marah. “Ini enggak bercanda hlo Bu. Ini buat keselamatan anak-anak kita,” ucap suami dari Selvi Ananda tersebut.
Kejadian yang membuat Wali Kota Solo, Gibran marah adalah saat menemukan aksi pungutan liar oleh petugas Linmas Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon pada April 2021.
Pungutan uang dengan alasan pembayaran zakat itu berdasarkan surat bertanda tangan Lurah Gajahan.
Baca Juga: Penyebab Napas Berbunyi atau Mengi: Bisa Alergi hingga Gangguan Jantung
Padahal menurut Gibran, praktik pungutan liar di Gajahan tersebut melanggar Surat Edaran Nomor 13/2021 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi terkait Hari Raya.
Ia pun memohon maaf atas kejadian tersebut. “Menanggapi adanya keluhan warga Gajahan tentang praktik pemungutan zakat oleh Linmas yg membawa surat bertanda tangan lurah, pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang kurang nyaman ini. Terutama untuk warga Gajahan,” ujar Gibran melalui pesan WhatsApp kepada awak media, Sabtu (1/5/2021) siang.
Baca Juga: Penelitian: Kandungan pada Ganja Bisa Jadi Obat Virus Corona
Gibran juga menyebut kalau memang lurah mengetahui dan membiarkan pungutan liar itu, yang bersangkutan tidak pantas menjadi lurah. “Ada tanda tangan Pak Lurah di suratnya. Sudah tidak pantas jadi lurah lagi,” tegas Gibran.
Kejadian terakhir yang membuat Wali Kota Solo, Gibran marah adalah adanya perusakan makam nonmuslim oleh 10 anak di bawah umur.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (16/6/2021) itu membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming geram. Dia langsung meninjau lokasi kejadian bersama petugas kelurahan, kepolisian dan TNI, Senin (21/06/2021).
Baca Juga: Hah Santan Bisa Buat Menurunkan Berat Badan? Ini Caranya
Gibran mengatakan setelah meninjau langsung lokasi itu bakal mengambil langkah tegas menutup sekolah tempat anak-anak pelaku perusakan makam itu belajar.
“Tidak bisa dibiarkan seperti itu. Mendirikan sekolah tanpa izin. Segera kami proses, pengasuh dan anak-anak juga perlu pembinaan. Ini sudah ngawur banget, melibatkan anak-anak,” papar dia, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Gaya Baru Gibran, Pakai Kacamata Hitam dan Kemeja Kekinian
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…