JEDA.ID–Bila Gojek dan Grab akrab dengan warna hijau, Gaspol dominan dengan warna merah. Gaspol mencoba peruntungan di bisnis layanan transportasi online yang selama ini dikuasai dua raksasa yaitu Gojek dan Grab.
Sebagaimana dikutip dari laman Gaspol, Sabtu (7/9/2019), layanan yang ditawarkan perusahaan asal Depok, Jawa Barat, ini tidak jauh berbeda dengan penyedia aplikasi transportasi online lainnya.
Ada Gas-Ride untuk layanan ojek. Kemudian Gas-Car untuk taksi online, Gas-Send untuk antar barang, Gas-Food jasa antar makanan, dan Gas-Pickup untuk jasa angkut dan antar barang ukuran besar.
”Sedangkan Gas-Wash adalah layanan yang disediakan Gaspol untuk kamu yang tidak sempat mengurus pakaian kotormu. Kami ambil, Kami antar pakaian anda,” sebagaimana tertulis di laman mereka.
Gaspol menyita perhatian karena untuk layanan ojek online para pengemudinya menggunakan helm unik ala Gundala. ”Kadang orang pertama kali melihat langsung tertarik. Bahkan cukup banyak yang akhirnya minta selfie” kata pengemudi Gaspol, Erik, sebagimana dikutip dari Detikcom.
Erik menjelaskan tidak ada hambatan selama mengenakan kostum unik tersebut untuk bekerja. Di laman Gaspol disebutkan layanan yang disediakan sementara baru menjangkau wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Namun, mereka juga sudah mulai merambah Palembang, Pontianak, dan Bali. Kota besar lainnya seperti Surabaya juga diharapkan segera menyusul.
Gaspol berdiri sejak 8 bulan lalu dan memulai proses perekrutan mitra sejak 2 bulan terakhir. PT Gaspol Angkasa Surya mengklaim sudah merekrut hingga 9.000 mitra pengemudi.
CEO Gaspol Lisa Subandi mengaku layanan transportasi online ini lahir dari keresahan dan kepeduliannya serta dua temannya, Salim dan Abiraja.
Dia mengaku kerap memakai layanan transportasi online dan berdiskusi dengan pengemudi yang menjadi mitra aplikasi transportasi online. Dia kemudian berpikir membuat sesuatu yang bisa membuka lapangan pekerjaan tanpa driver merasa dieksploitasi.
”Kita enggak mau merekrut terlalu banyak driver, policy-nya ada, terus mitra-mitranya itu bisa dipertahankan dari segi kualitas. Kuantitas kita perhatikan dulu kalau kualitas sudah bagus orang enggak akan takut pakai transportasi online,” kata dia sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Di laman Gaspol disebutkan berbagai persyaratan menjadi mitra. Misalnya usia maksimal 60 tahun hingga kendaraan layak dengan minimal tahun 2009.
Mereka mengklaim ada beberapa keuntungan bagi mitra pengemudi Gaspol. ”Ada tabungan khusus driver, bonus trip sesuai, maintenance kendaraan, dan asuransi keselamatan.”
Lisa mengatakan dalam operasinya perusahaan menggunakan skema skema bagi hasil yaitu 80% untuk pengemudi dan aplikator 20%. Ada juga bonus per pekan dan per bulan jika target tercapai.
”Potongan untuk aplikator 20 persen, tapi dibalikin ke rider 2 persen untuk tabungan. Jadi 18 persen buat aplikator ini per trip perjalanan,” kata dia seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Tak bisa dimungkiri, Gojek dan Grab saat ini menjadi raksasa aplikasi transportasi online. Keduanya bersaing ketat untuk menjadi nomor satu, tidak hanya di Indonesia, namun juga Asia Tenggara.
Dua aplikasi penyedia jasa transportasi online ini sama-sama “membakar uang” demi menguasai pasar. Gojek pada Februari 2019 mengumumkan tentang rampungnya fase pertama dari putaran pendanaan Seri F yang dipimpin Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.
Dana investasi yang terkumpul digunakan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi Gojek di kawasan Asia Tenggara, setelah peluncuran Gojek di Singapura, Go-Viet di Vietnam, dan Get di Thailand.
Sedangkan Grab pada Maret 2019 mengumumkan telah menerima pendanaan dari Softbank Vision Fund (SVF) senilai US$1,46 miliar. Dengan putaran pendanaan Seri H kali ini, Grab telah menerima total pendanaan lebih dari US$4,5 miliar.
Investor lain yang termasuk dalam putaran pendanaan Seri H adalah Toyota Motor Corporation dan Oppenheimer Funds. Kemudian Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor. Grab berencana menginvestasikan sebagian besar dari dana investasinya di Indonesia.
Bila ditotal, selama 2018 lalu, uang yang berputar dari Gojek dan Grab di Indonesia menembus Rp93,1 triliun. Bagaimana Gaspol menyaingi dua kekuatan besar itu? Kita nantikan saja kiprah Gaspol.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…