JEDA.ID–Ledakan dahsyat terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat. Ledakan tersebut diduga kuat berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang pelabuhan.
Dampak ledakan tersebut sungguh mengerikan. Puluhan orang tewas dan 4.000 lainnya luka-luka akibat insiden ledakan bahan kimia tersebut. Berikut ini fakta-fakta amonium nitrat seperti dikutip dari detikcom dan berbagai sumber.
Sering Dikira Produk Luar Negeri, 5 Sneakers Gaul Ini Merek Lokal Asli
Amonium nitrat merupakan garam ionik yang terdiri dari kation amonium (NH4) dan anion nitrat (NO3) sehingga menjadi formula senyawa amonium nitrat (N2H4NO3).
Senyawa ini berbentuk kristal namun mudah larut dalam air dengan mendisosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Senyawa ini bersifat asam karena berasal dari basa lemah (NH3) dan asam kuat (HNO3).
Umumnya, senyawa ini digunakan sebagai pupuk kaya nitrogen untuk menyuburkan tanaman. Pada industri pertanian, senyawa ini sangat dibutuhkan.
Karena dikenal dengan kekuatan oksidasinya, bahan ini juga banyak digunakan sebagai campuran bahan peledak yang digunakan di sektor pertambangan dan konstruksi.
Tak hanya itu, amonium nitrat juga digunakan sebagai ekspektoran dan urinary acidifier, nitro oksida industri, untuk campuran pembekuan, korek api, dan kembang api.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Apabila terhirup, amonium nitrat dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala batuk, sakit tenggorokan dan napas yang pendek.
Senyawa ini juga bisa menyebabkan iritasi parah pada saluran pernapasan dengan tenggorokan sakit, batuk, sesak napas dan edema paru tertunda, methemoglobinemia, sianosis, konvulsi, takikardia, dispnea, bahkan hingga kematian.
Meski punya banyak manfaat, sejumlah negara perlahan menghapus penggunaan senyawa ini karena kekhawatiran akan potensi penyalahgunaannya.
Contohnya, pupuk mengandung amonium nitrat dikemas ke dalam truk sewaan dan digunakan oleh teroris Timothy McVeigh dan Terry Nichols untuk membunuh 168 orang dalam pemboman di Gedung Federal Alfred P Murrah di Oklahoma pada 1995.
Amonium nitrat juga digunakan saat pemboman klub malam di Bali yang menewaskan 202 orang, lalu dalam pemboman Oslo 2011 oleh Anders Behring Breivik yang menewaskan delapan orang, dan sebagai salah satu bahan peledak dalam pemboman Delhi pada 2011 dan ledakan 2013 di Hyderabad, India.
Cara Mudah Menghaluskan Kulit dengan 5 Minyak Ini
Selain di Lebanon, sebelumnya sudah banyak kasus serupa yang dipicu amonium nitrat. Bahkan, jumlah korbannya sampai ratusan jiwa. Berikut kasus ledakan yang disebabkan oleh amonium nitrat seperti dilansir dari berbagai sumber:
Sebuah ledakan dahsyat juga pernah terjadi di kapal kargo SS Grandcamp di Texas City pada tahun 1947. Pemicu dari ledakan ini sama denga ledakan yang terjadi di Lebanon, yaitu senyawa ammonium nitrat. Sekitar 2.300 ton senyawa tersebut meledak dan mengakibatkan adanya reaksi berantai dengan meledaknya kilang minyak serta kapal kargo yang membawa 1.000 ton amonium nitrat.
Karena persitiwa ini, memakan korban 600 orang meninggal dunia dan 3.500 orang yang terluka. Ledakan ini juga dianggap sebagai kecelakaan industri terburuk di Amerika Serikat.
Pada 21 September 2001, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah pabrik petrokimia, AZF, di dekat kota Toulouse, Perancis selatan.
Setidaknya 31 orang meninggal akibat ledakan di pabrik AZF, produsen produk kimia pertanian terbesar di Prancis dan terbesar ketiga di Eropa tersebut.
Dilansir dari media online pada (21/9/2001), ledakan itu juga mengakibatkan 240 orang terluka dan 30 di antaranya mengalami luka serius.
Ledakan di zona industri di pinggiran Toulouse terjadi sekitar pukul 10.20 waktu setempat.
Seperti dilansir wikipedia, ledakan Tianjin 2015 adalah serangkaian ledakan yang terjadi di sebuah stasiun penyimpanan kontainer di Pelabuhan Tianjin yang dimulai pada hari Rabu, 12 Agustus 2015.
Dilansir dari BBC, (17/8/2015), ledakan ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan ratusan korban mengalami luka-luka.
Diketahui, ledakan tersebut terjadi di sebuah gudang di pelabuhan yang berisi bahan kimia berbahaya dan mudah terbakar, termasuk kalsium karbida, natrium sianida, kalium nitrat, amonium nitrat dan natrium nitrat.
Media negara Tiongkok melaporkan bahwa ledakan awal berasal dari material-material berbahaya yang tidak diketahui di kontainer-kontainer kapal di sebuah gudang penyimpanan yang dimiliki oleh Ruihai Logistics, sebuah firma yang mengkhususkan diri dalam menangani material-material berbahaya .
Pusat Jaringan Gempa China mengatakan ledakan awal, di sebuah kota dengan populasi sekitar 15 juta ini, memiliki kekuatan yang setara dengan tiga ton TNT yang meledak, sedangkan yang kedua adalah setara dengan 21 ton.
Sementara, ledakan kedua begitu besar sehingga satelit yang mengorbit Bumi dapat merekam visual dampak dari ledakan tersebut.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…