JEDA.ID–Berwisata ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak boleh mengesampingkan faktor cuaca. Bila datang ke Labuan Bajo saat cuaca buruk, liburan bisa berantakan karena banyak objek wisata di kawasan itu yang harus ditempuh dengan kapal yang tentunya dipengaruhi faktor cuaca.
Kadang kala angin kencang datang tiba-tiba meski cuaca cenderung bersahabat. Hal ini dialami sejumlah wartawan peliput Istana saat menumpang Kapal Plataran Phinisi, Selasa (21/1/2020). Kapal itu terbalik saat berlayar. Seluruh penumpang selamat, namun barang bawaan hilang.
Salah satu wartawan yang ikut dalam rombongan kapal itu Desca Lidya menyebut kapal terbalik saat terjadi perubahan kondisi cuaca mendadak.
”Tiba-tiba angin kencang, ombak gede. Kejadian di tengah laut pas mau balik ke pantai,” ujar wartawan Antara ini sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Labuan Bajo memang disarankan memerhatikan faktor cuaca sebelum merencanakan perjalanan ke tempat wisata super prioritas itu.
Seorang tour guide di Labuan Bajo, Julius, menyatakan waktu terbaik berkunjung ke Labuan Bajo saat tidak musim hujan seperti bulan Juni-September.
Kondisi cerah menjadikan laut cenderung aman. Wisatawan bisa puas untuk diving atau snorkling. Perjalanan menuju spot wisata air tersebut setidaknya akan lebih aman di bulan itu karena kondisi perairan stabil.
Eksotisnya Wisata di Sawahlunto yang Baru Jadi Warisan Dunia
”Wisata di Labuan Bajo sangat bergantung sama kondisi cuaca. Kalau musim hujan, ombaknya naik, akses menuju objek wisata jadi agak sulit,” tambah dia sebagaimana dikutip dari Okezone.
Sebenarnya Labuan Bajo memiliki keunikan wisata yang bisa dinikmati sepanjang tahun. Memang ada bulan-bulan tertentu cuaca tidak terlalu baik, namun sepanjang tahun selalu event atau atraksi wisata yang bisa dinikmati.
Berikut waktu-waktu terbaik berkunjung ke Labuan Bajo sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Pada Januari-Februari biasanya ada beragam festival yang digelar. Misalnya Festival Reba yang merupakan pesta adat masyarakat Langa digelar di Kabupaten Ngada.
Festival ini juga untuk menunjukkan rasa hormat kepada leluhur supaya diberkati dengan kekayaan dan panen yang baik. Puncak Reba biasanya berlangsung selama tiga hari penuh dan diisi berbagai upacara dan kegiatan ritual.
Perayaan Reba diadakan di hampir semua desa dari Suku Ngada pada awal Desember hingga Februari. Bila ingin melihat keunikan tradisi di kawasan ini bisa datang pada rentang Januari-Maret.
Ada pula Festival Komodo yang digelar di Kabupaten Manggarai Barat pada Maret. Atraksi paling menarik dalam perhelatan ini adalah parade Patung Komodo dan Tari Caci yang merupakan simbol kedewasaan lelaki Flores.
April menjadi waktu terbaik untuk melihat keindahan laut. Langitnya cerah, perbukitan hijau nan subur, serta laut biru menyajikan pemandangan yang sempurna untuk melepas penat.
Banyak wisatawan berwisata ke Labuan Bajo pada waktu-waktu ini karena alam sangat bersahabat. wisatawan bisa diving hingga naik perahu untuk menjelajahi indahnya laut Labuan Bajo dengan tenang.
Fakta Unik Pulau Bungin, Pulau Terpadat di Dunia
Ketika Mei, biasanya vegetasi akan mulai menguning. Biasanya cuaca sangat cerah sehingga sangat mengasyikan berjalan-jalan di sekitaran pantai.
Memasuki Juni, biaanya ada pertunjukan tinju tradisional di Labuan Bajo. Orang menyebutnya tinju Sagi atau Etu. Meski berbentuk pertandingan, tidak ada hadiah yang diperebutkan pada tinju ini.
Bila ingin melihat komodo kawin, bulan Juli-September adalah waktu yang tepat. Rentang bulan tersebut merupakan musimnya komodo kawin.
Agak sulit memang menemukan mereka di periode tersebut, karena biasanya komodo akan masuk ke dalam hutan untuk mencari pasangan. Namun yang suka memacu adrenalin, menjelajah taman nasional dengan paket medium atau long track (sampai jelajah hutan) bisa jadi pilihan.
Melihat perilaku komodo lebih agresif dari biasanya akan jadi tontonan menarik dan menegangkan!
Bila ingin menikmati keindahan bawah laut, datang ke Labuan Bajo pada Oktober bisa menjadi pilihan. Cuaca pada bulan tersebut tergolong cerah, gelombang laut tenang. Tentunya pemandangan bawah lautnya sangat menarik.
Membandingkan Tiket Objek Wisata Warisan Dunia di Indonesia
Memasuki Desember, cuaca mulai berubah di Labuan Bajo. Hujan sering turun pada malam hari. Ikan-ikan juga mulai malu-malu untuk muncul ke permukaan. Diving atau snorkeling lebih aman dilakukan pada siang hari.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…