Categories: Real

Cara Kerja Sengatan Tawon Vespa Affinis yang Bisa Sebabkan Kematian

Share

JEDA.ID–Sengatan tawon Vespa affinis di beberapa daerah menyebabkan korban meninggal. Terakhir, pasangan suami isri di Desa Kebandaran, Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah, meninggal akibat diserang ratusan tawon.

Pasangan suami istri bernama Suwaryo, 62, dan Endriyati, 45, diserang tawon di area permakaman desa itu, Minggu (24/11/2019). Nyawa keduanya tidak tertolong.

Endriyati dimakamkan Senin (25/11/2019), sedangkan Suwaryo dimakamkan Selasa (26/11/2019), di permakaman desa setempat.

Casmuah, 70, kakak Endriyanti, mengatakan korban mendapat luka sengatan cukup banyak pada tubuhnya. “Di tubuhnya banyak titik hitam bekas sengatan lebah, terutama di punggungnya,” kata Casmuah sebagaimana dikutip dari Detikcom.

Tokoh warga setempat, Sumarto, mengatakan di desanya terdapat sembilan sarang tawon Vespa affinis atau tawon endhas atau oleh warga disebut tawon baluh yang berukuran besar.

Sengatan tawon Vespa affinis paling banyak memakan korban di Klaten. Serangan tawon ini telah merenggut sembilan nyawa di Klaten dalam tiga tahun terakhir. Dua korban di antaranya meninggal pada November 2019.

Sebagaimana dikutip dari Solopos.com, Unit Damkar Klaten menyatakan laporan keberadaan sarang tawon Vespa affinis melonjak pada 2019. Pada 2017, petugas Damkar memusnahkan 217 sarang tawon.

Pada 2018, Damkar memusnahkan 207 sarang tawon. Sementara pada Januari-13 November 2019, petugas Damkar memusnahkan 232 sarang tawon.  Saat ini diperkirakan masih ada 300-an sarang tawon tersebut.

”Sepanjang 2016-2019, ada 667 kasus [penanganan sarang tawon]. Selain sembilan warga meninggal dunia, ada yang menjalani perawatan medis juga. Tahun ini, ada dua orang yang opname,” kata Kepala Satpol PP Klaten Sugeng Haryanto.

Tawon jenis ini juga sempat menyengat warga di Bekasi dan Jakarta. Hal itu tidak mengherankan karena penyebarannya tawon ini cukup luas.

Serangga Sosial

Ilustrasi tawon Vespa affinis

Tawon ini bisa ditemukan di hampir semua daerah tropis dan subtropis mulai Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, Taiwan, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Di Indoensia, tawon ini bisa ditemui di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) di laman mereka menyatakan tawon Vespa affinis merupakan serangga sosial dan pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain. Entomologi adalah cabang ilmu Biologi yang khusus mempelajari serangga.

PEI menyebutkan sengatan dan racun (venom) sengatnya digunakan sepenuhnya untuk pertahan diri ketika individu tawon dan koloninya terganggu atau diserang. Dalam satu koloni (satu sarang) bisa berjumlah ratusan hingga ribuan individu tawon Vespa affinis.

”Sengatan tawon bisa mematikan binatang [vertebrata] lain yang mengganggu apabila jumlah sengatan cukup banyak,” sebut PEI.

Sedangkan untuk sengatan pada manusia bisa mulai dari nyeri pada tempat yang disengat dan nekrosis hingga reaksi anafilaksis berat.

Apabila jumlah sengatan cukup banyak yang dilakukan oleh beberapa tawondan manusia tersengat alergi dengan venomnya (racun) bisa berakibat fatal termasuk kematian.

Bagaimana koloni tawon Vespa affinis ini bisa menyerang secara bersamaan? Biasanya satu individu tawon yang menyengat pertama mengeluarkan feromon berbahaya untuk mengundang indivu-individu lain (temannya) dalam satu koloni untuk ikut menyengat.

PEI menyatakan pengendalian tawon Vespa affinis belum ada yang baku, umumnya pengendalian V. velutina lebih berkembang karena banyak merusak sarang lebah madu.

Mereka menyebut Harmanic radar dan Radio-telemetry bisa digunanakan melacak serangga terbang dan keberadaan sarangnya. Alat ini sudah dicoba untuk bumble bee dan Bees dan V. velutina.

Peneliti serangga dari LIPI Hari Nugroho menyebutkan tawon ini merupakan tawon dengan tipikal menetap. Racunnya bisa menyebabkan sulit bernapas dan gagal ginjal dalam skala besar.

Penyebab agresifnya serangga itu bisa dipicu banyak faktor. Mulai dari pemanasan global, musnahnya habitat sampai rusaknya ekosistem. Dia mengatakan tidak mungkin untuk memusnahkan tawon karena hewan ini predator hama tanaman.

Apabila dimusnahkan dikhawatirkan akan berdampak pada sektor lain sehingga yang bisa dilakukan hanya pengendalian agar tidak muncul keresahan lebih luas. Pengendalian ini yang dinantikan agar korban sengatan tawon Vespa affinis tidak terus bertambah.

Danang Nur Ihsan

Content Manager Jeda.id, penyuka kata dan data, pemburu senja, traveling tipis-tipis, dan kopi agak manis

Published by

Recent Posts

Daftar Lokasi Pembantaian yang Libatkan PKI di Solo, Adakah yang Tahu?

JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…

30 September 2021

5 Wisata Dekat atau Sekitar Sirkuit Mandalika Lombok, Ada Pantai Eksotis Hlo!

JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…

30 September 2021

Pengin Dapat Uang Rp1 Miliar Saat Pensiun? Ini Hlo Caranya!

JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…

29 September 2021

Disoroti Pembalap Dunia, Ini Spesifikasi Sirkuit Mandalika di Lombok

JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…

29 September 2021

Setia Temani Tukul Arwana, Ini Potret Kece Ega Prayudi Berseragam Polisi di Instagram

JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…

28 September 2021

Pengin Cepat Mendapatkan Pekerjaan yang Diinginkan? Baca Doa dan Zikir Ini

JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…

28 September 2021