JEDA.ID–Buah merah (Pandanus conoideus) merupakan tanaman endemik di Papua, terutama di daerah Pegunungan Jayawijaya, Ayamaru Sorong, Timika, Nabire, Manokwari, dan Jayapura.
Buah ini diyakini punya banyak khasiat dari menjaga stamina sampai menangkal kanker. Masyarakat Wamena, Papua, menyebutnya buah ini dengan sebutan kansu. Bentuknya sekilas mirip jagung. Namun, buah merah berbentuk lebih besar dan panjang.
Tanamannya masuk keluarga pandan-pandanan. Tinggi pohon ini bisa mencapai 16 meter. Panjang buah bisa mencapai 55 sentimeter dengan diameter 10-15 cm. Satu buah merah bisa memiliki berat 2-3 kilogram.
Dalam penelitian berjudul Buah Merah: Potensi dan Manfaatnya sebagai Antioksidan sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Rabu (23/10/2019), disebutkan di pedalaman Papua buah ini dikenal warga sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti diabetes militus, HIV/AIDS, jantung koroner, hipertensi, sampai kanker.
Dari penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB), buah merah memiliki kandungan karotenoid dan tokoferol yang tinggi.
Dalam beberapa penelitian disebutkan mengonsumsi karoten setiap hari bisa mengurangi separuh risiko serangan jantung. Termasuk juga stroke, penyakit kardiovaskular, dan melindungi tubuh dari penyakit kanker paru-paru, prostat, dan payudara.
Karotenoid ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi radikal bebas serta mencegah timbulnya penyakit kanker sampai proses penuaaan dini.
Dalam penelitian itu disebutkan ada beragam kandungan senyawa aktif di sari buah merah yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, potensi utama buah ini secara tradisional digunakan untuk sumber minyak nabati.
Buah merah mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu 35% per berat kering sehingga kandungan asam lemaknya hampir sama dengan minyak goreng pada umumnya.
Di luar itu, buah ini kerap digunakan untuk kesehatan karena manfaatnya yang beragam. Berikut aneka manfaat buah merah yang dihimpun dari berbagai sumber.
Penelitian di laboratorium mengungkapkan bahwa buah ini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, misalnya pada kanker ovarium, kanker usus besar, dan kanker payudara.
Namun, penelitian secara klinis untuk membuktikan manfaat ini, masih sangat minim, sehingga klaim buah merah sebagai antikanker masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Buah ini memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat mengurangi peradangan. Manfaat ini membuat buah merah berpotensi untuk dijadikan obat alternatif bagi penyakit radang usus yang dapat berkembang menjadi kanker usus.
Meski demikian, belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus membuktikan efek buah merah dalam meredakan peradangan.
Dalam sebuah penelitian, ekstrak buah ditemukan mampu meningkatkan kadar kolestrol baik dan menurunkan kadar kolestrol jahat. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
Namun, karena penelitian ini baru dilakukan pada hewan, manfaat buah dalam menurunkan kolesterol jahat pada manusia masih perlu dibuktikan.
Buah ini juga diklaim mampu membantu mengobati penyakit HIV dan TBC karena dipercaya dapat membunuh virus dan bakteri tertentu. Sayangnya, manfaat ini belum dapat dibuktikan.
Terkait khasiat-khasiat tersebut, seorang dosen sekaligus ahli gizi dari Universitas Cendrawasih, I Made Budi, sempat mengadakan penelitian tentang kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika, dan desa-desa di kawasan Pegunungan Jayawijaya yang menjadikan buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Selain itu, pengamatan juga dilakukan pada masyarakat Papua yang berbadan kekar, berstamina lebih tinggi, dan juga mereka yang jarang memakai baju di kondisi alam yang keras serta cuaca yang cukup dingin di Puncak Jayawijaya.
Konon, itu semua karena mereka sering mengonsumsi buah ini di kesehariannya sehingga itulah yang membuat mereka jarang terkena penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan kanker.
Bahkan saking tingginya khasiat buah ini, banyak masyarakat mancanegara mengincar buah asal Papua ini. Lantas digunakan untuk obat-obatan dan juga penelitian.
Pengolahan buah ini banyak diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa, bahkan sampai Afrika, hal itu lantaran buah merah jarang ditemukan di belahan bumi manapun selain di dataran tinggi Papua.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…