JEDA.ID-Bukan hanya lewat swab test PCR, ternyata ada beragam metode mendeteksi corona tengah dikembangkan. Lalu, apa sajakah metode mendeteksi corona?
Simak ulasan beragam metode mendeteksi corona di tips kesehatan kali ini ya. Sebagaimana kita ketahui, selama ini tes untuk mendeteksi corona jenis baru penyebab Covid-19 adalah tes polymerase chain reaction (PCR) yang sampelnya diambil lewat swab atau usapan lendir pernapasan di hidung dan tenggorokan. Namun para peneliti terus mengembangkan metode lain mulai dari pemeriksaan sampel air ludah hingga bau ketiak.
Serius! Tes untuk mendeteksi virus Corona melalui bau keringat ketiak baru-baru diperkenalkan oleh para ilmuwan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan nama i-nose c-19. Diklaim sebagai alat screening Covid-19 pertama yang menggunakan sampel bau ketiak.
Cara kerjanya adalah dengan mendeteksi bau keringat di ketiak atau axillary sweat odor, yang lalu diproses dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Mirip-mirip dengan GeNose, alat screening Covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa metode mendeteksi Covid-19 yang pernah dikembangkan seperti mengutip dari detikcom, Minggu (17/1/2021):
Saliva atau air ludah juga bisa digunakan untuk mendeteksi Covid-19, berbagai metode berbasis saliva sudah banyak dikembangkan untuk mendeteksi enzim tertentu. Dibanding tes swab, keunggulannya jelas lebih nyaman karena pasien tinggal meludah tanpa harus dikorek hidung dan tenggorokannya.
Dikembangkan oleh Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc, guru besar Teknik Informatika ITS, tes ini mendeteksi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI). Alatnya diberi nama i-nose c-19.
Serupa dengan i-nose c-19, tes Covid-19 dengan hembusan napas juga memakai teknologi AI untuk mendeteksi volatile organic compound (VOC) atau senyawa tertentu yang khas ditemui pada napas pengidap Covid-19. Tes berbasis hembusan napas dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan alat yang dinamakan GeNose C-19.
Tes ini pasti sudah tidak asing, dikenal dengan istilah rapid test antibodi atau serologi. Sesuai namanya, tes ini mendeteksi antibodi dalam darah, yang menandakan adanya respons sistem imun. Fungsinya mendeteksi riwayat paparan, bukan mendeteksi virusnya secara langsung. Kelebihannya adalah hasilnya bisa didapatkan dalam waktu relatif cepat yakni sekitar 15 menit.
Setidaknya ada dua macam tes yang menggunakan swab atau usapan lendir pernapasan di area nasofaring, yakni rapid test antigen dan RT-PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction). Tes berbasis swab diyakini lebih akurat karena mendeteksi material virusnya secara langsung.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…